Artikel/Kehamilan/Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Berapa Berat Badan Ideal Ibu Hamil? Ini Penjelasan Medis

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 16 September 2025
Ditinjau oleh dr. Jessica Florencia
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Menjaga berat badan ideal selama hamil sangat penting. Ketahui rentang kenaikan berat badan yang direkomendasikan berdasarkan IMT pra-kehamilan serta tips untuk kenaikan berat badan yang sehat.
penambahan-berat-badan-selama-kehamilan

Kehamilan adalah sebuah perjalanan biologis dan emosional yang menuntut banyak sekali perubahan, salah satunya berat badan. Bagi banyak calon ibu, muncul pertanyaan: “Berapa berat badan ideal ibu hamil?

Memahami kisaran ideal dan bagaimana cara mencapai serta menjaga kenaikan berat badan yang sehat sangat penting. Tak hanya membuat Mama merasa nyaman, tetapi juga agar janin memperoleh nutrisi optimal dan risiko komplikasi bisa diminimalkan. Yuk, cari tahu selengkapnya lewat artikel di bawah ini.

Mengapa Penambahan Berat Badan Penting Selama Kehamilan?

Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), jumlah penambahan berat badan selama kehamilan dapat memengaruhi kesehatan Mama dan bayi.

Oleh karenanya, penambahan berat badan selama kehamilan bukanlah jadi hal yang tak diinginkan, tetapi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Berikut alasannya:

  1. Pertumbuhan janin: Janin memerlukan nutrisi untuk tumbuh, mulai dari organ, sistem saraf, otot, dan lemak, perkembangan tubuh janin ini dipengaruhi oleh nutrisi dari Mama.
  2. Cadangan energi: Tubuh Mama menyimpan lemak sebagai cadangan energi yang akan berguna terutama saat masa menyusui. Tanpa cadangan yang cukup, produksi ASI bisa terpengaruhi.
  3. Perubahan fisiologis Mama: Volume darah meningkat, jaringan payudara membesar, rahim membesar, plasenta berkembang, cairan ketuban muncul, semuanya memerlukan massa tambahan.
  4. Kesehatan jangka panjang: Kenaikan yang memadai membantu mencegah bayi lahir berat badan rendah, mendukung proses persalinan yang lebih aman, dan mengurangi risiko masalah metabolik pada Mama maupun bayi. 

Berapa Berat Badan Ideal Ibu Hamil? (Berdasarkan IMT Pra-Kehamilan)

Berat badan ideal ibu hamil bukan berarti harus sama untuk semua orang. Sebelum hamil, kondisi tubuh calon Mama berbeda-beda, ada yang kurus, normal, gemuk, atau obesitas. Itulah sebabnya para ahli kesehatan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT/BMI) sebagai dasar menentukan kisaran kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan.

Pada dasarnya, menghitung BMI ibu hamil bisa dengan rumus berat badan (kg) ÷ [tinggi badan (m)]². Jika sebelum hamil berat badan 55 kg dengan tinggi 1,60 m, maka IMT = 55 ÷ (1,6 × 1,6) = 21,5, ini termasuk kategori normal.

1. Kurus (IMT < 18,5) kenaikan 13–18 kg

Mama dengan berat badan kurang sebelum hamil perlu menambah bobot lebih banyak. Alasannya, cadangan energi dan lemak dalam tubuh lebih sedikit sehingga diperlukan tambahan ekstra untuk mendukung pertumbuhan janin dan persiapan menyusui. Jika kenaikan terlalu rendah, risiko bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) meningkat.

2. Normal (IMT 18,5 – 24,9) kenaikan 11–16 kg

Bagi Mama dengan IMT normal, rentang kenaikan ini dianggap paling sehat. Tidak terlalu sedikit sehingga mengganggu pertumbuhan bayi dan tidak terlalu banyak sehingga berisiko obesitas pada kehamilan. Distribusi kenaikan biasanya sekitar 1–2 kg pada trimester pertama, lalu bertahap naik 0,4–0,5 kg per minggu di trimester berikutnya.

3. Gemuk / Overweight (IMT 25,0 – 29,9) kenaikan 7–11 kg

Jika sebelum hamil sudah berada di kategori overweight, maka kenaikan tidak boleh terlalu banyak. Alasannya, tubuh sudah memiliki cadangan lemak lebih besar. Kenaikan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional, hipertensi, atau bayi besar (makrosomia). Dengan rentang 7–11 kg, nutrisi bayi tetap tercukupi tanpa membebani kesehatan Mama.

4. Obesitas (IMT ≥ 30,0) kenaikan 5–9 kg

Bagi Mama dengan obesitas, kenaikan berat badan yang dianjurkan lebih kecil. Fokusnya adalah memastikan janin mendapat nutrisi optimal tanpa menambah beban lemak berlebih. Jika kenaikan melampaui 9 kg, risiko komplikasi seperti preeklamsia, diabetes gestasional, bahkan persalinan sesar akan meningkat.

Meski begitu, penting ditekankan bahwa diet ketat atau penurunan berat badan saat hamil tidak dianjurkan. Fokus tetap pada nutrisi sehat, bukan pembatasan kalori ekstrem.

Dampak Penambahan Berat Badan yang Kurang

Jika kenaikan berat badan kurang saat hamil, sejumlah risiko bisa muncul, baik untuk Mama maupun janin:

  • Melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang dapat meningkatkan risiko infeksi, gangguan tumbuh kembang, serta masalah kesehatan jangka panjang.
  • Risiko kelahiran prematur atau bayi lahir sebelum waktunya.
  • Anemia pada Mama, karena kurang asupan zat besi dan nutrisi lain.
  • Gangguan perkembangan organ janin yang bisa berdampak pada organ seperti otak, sistem saraf, dan fungsi metabolik.
  • Pemulihan pascapersalinan menjadi lebih lama, Mama mungkin lebih lelah, lebih rentan infeksi, dan memerlukan waktu lebih untuk kembali sehat.

Dampak Penambahan Berat Badan yang Berlebih

Di sisi lain, kenaikan berat badan yang berlebih juga bukan tanpa risiko. Berikut dampak berat badan berlebih saat hamil:

  • Diabetes gestasional: Berat badan berlebih bisa membuat tubuh Mama kurang sensitif terhadap insulin.
  • Preeklamsia: Tekanan darah tinggi kehamilan, bisa berbahaya jika tidak ditangani. 
  • Persalinan sesar lebih besar kemungkinan terjadi jika bayi terlalu besar (makrosomia) atau jika jalan lahir tidak optimal.
  • Risiko komplikasi pada Mama, seperti gangguan jantung, ginjal, sleep apnea, kelelahan, bahkan perdarahan pasca persalinan.
  • Risiko bayi seperti makrosomia, cacat bawaan tertentu, kemungkinan masalah metabolik di kemudian hari. misalnya obesitas atau masalah gula darah.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan

Berikut beberapa faktor yang bisa memengaruhi seberapa banyak berat badan ibu hamil akan bertambah:

  • IMT pra-kehamilan: Mama yang sudah kurus perlu menaikkan lebih banyak berat badan dibanding Mama yang sudah gemuk.
  • Jumlah janin: Kehamilan tunggal atau kehamilan kembar. Kehamilan kembar membutuhkan kenaikan berat badan yang lebih banyak.
  • Pola makan atau asupan nutrisi harian: Kalori, protein, vitamin dan mineral yang harus memadai.
  • Gejala kehamilan awal seperti mual & muntah hingga nafsu makan menurun. Ini bisa menghambat kenaikan awal
  • Aktivitas fisik atau olahraga: Aktivitas yang aman dan cukup bisa membantu menjaga metabolisme dan berat badan yang sehat.
  • Kesehatan umum Mama: Kondisi seperti anemia, gangguan hormon, infeksi, stres, gangguan pencernaan, hingga malabsorpsi.
  • Faktor genetik atau metabolisme individu.
  • Asupan tidur dan stres yang memengaruhi hormon dan metabolisme tubuh.

Tips Menjaga Berat Badan Ideal Ibu Hamil

Agar berat badan selama kehamilan tetap dalam kisaran sehat sesuai IMT, berikut beberapa cara menjaga berat badan ibu hamil:

1. Prioritaskan nutrisi seimbang

  • Pilih nutrisi untuk kenaikan berat badan sehat yang kaya protein (ikan, daging tanpa lemak, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan).
  • Jangan lupakan karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, nasi merah, kentang, roti gandum.
  • Banyak sayur dan buah untuk vitamin, mineral, serat.
  • Lemak sehat, yakni minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak rendah merkuri, kacang-kacangan.
  • Perhatikan kebutuhan zat besi, kalsium, asam folat, dan mikronutrien lainnya.
  • Hindari makanan tinggi gula tambahan, lemak jenuh, dan garam berlebihan.

2. Rutin berolahraga yang aman

  • Olahraga ringan hingga sedang yang sesuai kehamilan, seperti jalan kaki, berenang, yoga prenatal, senam hamil.
  • Konsultasikan dengan dokter atau bidan sebelum memulai atau melanjutkan olahraga agar aman bagi kondisi Mama dan janin.
  • Jangan memaksakan diri jika merasa tidak nyaman atau kelelahan.

Artikel Lainnya: Olahraga Saat Hamil, Kenapa Tidak?

3. Kelola stres dengan baik

  • Stres bisa memengaruhi hormon (kortisol) dan berdampak pada pola makan dan berat badan.
  • Coba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan, berjalan santai, mendengarkan musik, dan aktivitas yang menyenangkan.
  • Dukungan sosial, bicara dengan pasangan, keluarga, komunitas ibu hamil.

4. Cukupi kebutuhan tidur

  • Tidur cukup (biasanya 7–9 jam per malam, tergantung kebutuhan individu).
  • Tidur berkualitas sangat membantu regenerasi tubuh, metabolisme, dan menjaga mood serta kesehatan mental.

5. Pantau berat badan secara berkala

  • Timbang berat badan secara rutin, misalnya saat pemeriksaan kehamilan tiap beberapa minggu, agar mengetahui apakah kenaikan berat badan sesuai dengan target trimester.
  • Catat kenaikan berat badan agar bisa berkonsultasi jika melebihi atau kurang, agar ada intervensi lebih awal.
  • Gunakan kalkulator IMT dan alat hitung perkiraan tanggal lahir (HPL) untuk mengetahui kondisi kehamilan secara keseluruhan.

Menjalani kehamilan sambil menjaga berat badan ideal ibu hamil akan terasa lebih ringan kalau Mama punya dukungan yang tepat. Coba mulai dengan gabung ke komunitas HalloBumil, di sana Mama bisa berbagi cerita, belajar dari pengalaman Mama lain, sekaligus saling menyemangati agar kenaikan berat badan saat hamil tetap normal.

Untuk memperdalam pengetahuan, jangan ragu ikut webinar HalloBumil bersama para ahli, di mana Mama bisa bertanya langsung tentang nutrisi untuk kenaikan berat badan sehat, dampak berat badan kurang saat hamil, maupun cara menjaga berat badan ibu hamil sesuai BMI.

Lalu, supaya lebih praktis, jangan lupa download aplikasi HalloBumil, tersedia kalkulator masa subur, hingga health tools untuk menghitung Hari Perkiraan Lahir. Dengan langkah ini, Mama tidak hanya lebih paham soal kesehatan diri dan janin, tetapi juga merasa didampingi sepanjang perjalanan kehamilan.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
384
357
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
P

artikel menarik

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas tanggapannya. Jangan lupa dishare ya:) ^lm

  • 0
S

saya hamil baby twins awal hamil berat 62 trimester pertama tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, dapat diinformasikan untuk BB Mama sebelum hamil dan TB Mama? ^lm

  • 0
JR

sebelum hamil 58kg , skrg udh 61kg , pdhl baru Trimester 1 . tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas sharingnya. Semoga sehat selalu:) ^lm

  • 0
AR

berat badan saya awal ya 68 sekarang hamil 7 minggu 72

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas sharingnya. Semoga sehat selalu ya :) ^lm

  • 0
TF

Sebelum hamil 52, sekarang cuma 48 karena tiap makan nasi mu tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, untuk mengatasi mual muntah Mama bisa makan dalam porsi kecil namun sering, hindari makanan yang bergas, terlalu pedas dan berminyak dan jangan lupa untuk minum air putih yang cukup ya Ma. Semoga lekas sembuh Ma:) ^lm

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image