Artikel/Kehamilan/ Panduan Diet Untuk Ibu Hamil Yang Mengalami Obesitas

Panduan Diet untuk Ibu Hamil yang Mengalami Obesitas

Diterbitkan pada 05 Januari 2025
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Ma ada tips menarik loh untuk Mama yang mengalami obesitas dan sedang dalam keadaan hamil. Yuk ikutin rekomendasi panduan dari Hallobumil!
panduan-diet-untuk-ibu-hamil-yang-mengalami-obesitas

Obesitas pada ibu hamil terjadi jika IMT (Indeks Massa Tubuh) mencapai 30 kg/m² atau lebih, yang biasanya dihitung saat pemeriksaan pertama kehamilan. Obesitas terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas I (IMT 30.0-34.9), kelas II (IMT 35.0-39.9), dan kelas III (IMT 40 ke atas). Kondisi ini meningkatkan berbagai risiko untuk Mama dan bayi, seperti diabetes gestasional, keguguran, preeklamsia, serta komplikasi saat persalinan. Cara terbaik untuk menghindari risiko tersebut adalah dengan menurunkan berat badan sebelum hamil. Bahkan penurunan kecil, sekitar 5-7% dari berat badan, bisa sangat membantu kesehatan secara keseluruhan dan kehamilan yang lebih sehat. Bagi Mama yang hamil dengan obesitas, kenaikan berat badan yang disarankan adalah sekitar 5-9 kg untuk kehamilan tunggal dan 11-19 kg untuk kehamilan kembar.


Secara medis, menurunkan berat badan selama kehamilan tidak disarankan, termasuk bagi Mama yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Namun, penting untuk mengatur pola makan dengan bijak agar kenaikan berat badan tetap dalam batas yang sehat dan terkontrol. Pengaturan makan di sini bukan berarti mengurangi makanan bergizi, tetapi lebih kepada menjaga asupan nutrisi yang tepat untuk kesehatan Mama dan bayi. Mama juga perlu memahami kebutuhan kalori harian. 


Jenis Diet Untuk Mama yang Sedang Hamil dan Memiliki Obesitas

Ada beberapa jenis diet yang bisa dipertimbangkan adalah diet rendah glycemic load (GL) atau diet Mediterania. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Diet Rendah Glycemic Load (GL)

Diet ini fokus pada konsumsi makanan yang memiliki dampak kecil terhadap kadar gula darah. Makanan dengan glycemic load rendah akan dicerna lebih lambat, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang sangat penting selama kehamilan. Contohnya adalah sayuran non-tepung, buah-buahan seperti apel dan pir, serta biji-bijian utuh.

2. Diet Mediterania

Diet ini menekankan pada konsumsi makanan sehat yang kaya akan lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung banyak buah dan sayur segar, ikan, dan sedikit daging merah. Diet Mediterania dikenal baik untuk menjaga berat badan sehat, mendukung kesehatan jantung, dan mengurangi peradangan.


Pastikan Mama Konsumsi Makanan Bergizi

Selain diet dengan dua cara di atas, yang terpenting adalah memastikan Mama mengonsumsi makanan bergizi dari lima kelompok berikut:

1. Sayuran

5 porsi per hari (masing-masing ± 75 g), misalnya wortel, bayam, labu, tomat, paprika, ubi.

2. Buah-buahan

2 porsi per hari (masing-masing ± 150 g), misalnya pisang, mangga, jeruk, melon.

3. Biji-bijian

8½ porsi per hari, setara dengan 1 lapis roti, ½ cup nasi /pasta /quinoa /mie/ bubur, 2/3 cup sereal gandum, atau ¼ cup muesli.

4. Protein

3½ porsi per hari, misalnya 65 g daging tanpa lemak, 80 g unggas, 100 g ikan, 2 butir telur, 1 cangkir kacang-kacangan, 170 g tahu.

5. Produk susu

2½ porsi per hari, setara dengan 1 cup susu, 2 lapis keju, atau ¾ cup yoghurt.


Selain itu, Mama sebaiknya menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, garam berlebih, gula tambahan, alkohol, serta makanan mentah atau setengah matang. Pastikan untuk berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi sebelum mengikuti diet tertentu. Yuk Ma, bagikan tips atau pengalaman seputar kehamilan di kolom komentar ya!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image