Kenali Fase-Fase dalam Persalinan Normal
:strip_icc():format(webp)/hb-article/oCTORsbIGxUbSLIC8-VFc/original/635week-401-fase-fase-dalam-persalinan-normal.jpg)
dr. Indria Sari
Persalinan adalah suatu proses yang unik, sangat berbeda antara orang yang satu dengan lainnya. Terkadang proses persalinan selesai dalam hitungan jam, tetapi ada juga yang lebih lama sehingga dapat menguras fisik dan emosi.
Meskipun tidak bisa dipastikan bagaimana proses persalinan Mama akan berlangsung, memahami setiap fase persalinan akan membuat Mama lebih siap dan tenang dalam menghadapinya.
Berikut adalah fase-fase dalam persalinan normal yang perlu Mama tahu:
Fase 1
Fase 1 adalah fase sejak tanda-tanda awal persalinan muncul hingga pembukaan serviks (leher rahim) lengkap. Biasanya fase ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
- Fase persalinan awal – dimulai sejak tanda awal persalinan muncul hingga pembukaan serviks sebesar 3 cm. Tanda awal persalinan dapat berupa keluarnya mucus plug atau gumpalan lendir, kontraksi yang intensitasnya makin meningkat, ataupun pecahnya selaput ketuban.
Fase ini dapat berlangsung selama 8-12 jam. Selama selaput ketuban belum pecah, Mama masih dapat menunggu kemajuan persalinan di rumah.
Lakukan hal-hal yang dapat membantu Mama tenang, seperti berjalan-jalan di sekitar rumah, mandi air hangat, mendengarkan musik, dan lainnya, sambil mempersiapkan keperluan yang akan dibawa ke rumah sakit.
Jangan lupa juga untuk menghubungi rumah sakit atau dokter yang akan menolong persalinan untuk mendapat arahan lebih lanjut tentang persalinan Mama. - Fase persalinan aktif – pembukaan serviks 4-7 cm. Fase ini biasanya berlangsung selama 3-5 jam. Mama akan merasakan kontraksi dengan intensitas yang semakin kuat dengan interval yang semakin sering, yaitu selama 45-60 detik setiap 3-5 menit. Inilah saatnya untuk berangkat ke rumah sakit.
Peran pasangan atau pendamping persalinan pada saat ini sangat dibutuhkan untuk membantu mengelola rasa nyeri yang Mama rasakan. - Fase transisi – pembukaan serviks 8-10 cm (lengkap). Fase ini bisa berlangsung selama 30 menit hingga 2 jam. Kontraksi akan berlangsung selama 60-90 detik setiap 30 detik hingga 2 menit. Pada saat ini, nyeri yang dirasakan akan sangat intens sehingga Mama dapat pula mengalami mual dan muntah.
Dukungan pasangan atau pendamping persalinan sangat dibutuhkan untuk membantu Mama melalui fase ini. Fase ini memang sangat berat, tetapi apabila Mama sudah tiba di fase ini berarti tidak lama lagi Mama akan segera bertemu dengan Si Kecil.
Fase 2
Fase ini dimulai sejak pembukaan serviks lengkap hingga Si Kecil dilahirkan. Lamanya dapat hanya beberapa menit hingga beberapa jam.
Ketika gelombang kontraksi datang, Mama akan merasakan dorongan untuk mengejan dan Dokter juga akan mengarahkan Mama. Berusahalah untuk mengingat cara mengejan yang baik, yaitu dengan mengejan di bawah, bukan menahan di wajah.
Dokter akan menyemangati Mama dengan memberitahukan sejauh mana kepala atau rambut Si Kecil sudah terlihat, dan berusahalah mengikuti arahan (untuk mengejan) sebisa mungkin.
Setelah kepala Si Kecil lahir, Mama tidak perlu lagi mengejan karena badan dan anggota tubuh yang lainnya akan segera mengikuti. Dokter akan membersihkan jalan napasnya jika perlu, kemudian memotong tali pusat.
Fase 3
Ini adalah fase kelahiran plasenta yang dapat berlangsung hingga 30 menit. Pada saat ini, biasanya Mama tidak lagi merasakan nyeri kontraksi yang hebat, bahkan sedang sangat bahagia karena sudah dapat memeluk Si Kecil.
Sementara Mama dan Papa membangun bonding dengan Si Kecil, dokter akan membantu melahirkan plasenta serta memastikan bahwa tidak ada bagian plasenta yang tertinggal di dalam rahim.
Setelah plasenta dilahirkan, rahim akan kembali mengecil dan dokter akan memeriksa apakah rahim berkontraksi dengan baik. Dokter juga akan menilai apakah Mama memerlukan penjahitan jalan lahir atau tidak. Apabila semua berjalan dengan baik, saatnya Mama beristirahat dan merayakan kelahiran Si Kecil bersama keluarga.
Dengan mengetahui fase-fase dalam persalinan normal, diharapkan Mama bisa lebih siap secara mental. Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan Dokter secara teratur agar segalanya lancar. Semoga membantu, Ma!
udh 40 hari hpl tgl 12.12 tpi blm ada tnda²,hnya kontraksi p tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, ada beberapa hal yang bisa memicu timbulnya kontraksi palsu, yaitu saat mama ataupun janin sedang aktif, saat seseorang menyentuh perut mama, saat kandung kemih penuh, setelah hubungan seksual, dan dehidrasi Ma:) ^lm
- 0
udah mau 41 weeks blm ada kontraksi asli..cuma kontraksi pal tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, tipsnya: bisa dengan senam hamil, jalan kaki santai, gymball, naik turun tangga, hubungan intim sama suami, dan tetep afirmasi positif terus ke si kecil. Tenggang waktu yang bisa diterima untuk melahirkan normal adalah +14 hari. Semangat Ma. :)^sr
- 0
udh 40minggu 2hari tp baru pembukaan 3cm blm nambah" ken tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, tipsnya: bisa dengan senam hamil, jalan kaki santai, gymball, naik turun tangga, hubungan intim sama suami, dan tetep afirmasi positif terus ke si kecil. Tenggang waktu yang bisa diterima untuk melahirkan normal adalah +14 hari. Semangat Ma. :)^sr
- 0
udh 40 weks TPI blum ngerasain kontraksi ni cumn kenceng² aj tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, tenggang waktu yang bisa diterima untuk melahirkan normal adalah +14 hari dan maksimal 42 minggu. Mama bisa lakukan senam hamil, jalan kaki santai, gymball, naik turun tangga, hubungan intim sama suami. Sehat selalu Ma. :) ^sr
- 0
klo diusia ini keluar darah itu bahaya g
Hai Ma, tanda persalinan yaitu, flek darah pada celana, pada celana mama akan mulai muncul flek, awalnya berwarna sedikit kecokelat-cokelatan, lalu cokelat muda, coklat, sampai mendekati warna darah. :) ^sr