Kenali Manfaat Calcium Lactate bagi Ibu hamil & Janin
:strip_icc():format(webp)/hb-article/R4XD7hY3Wa7K5gEq48t40/original/88m8e9u1mo3dkfypfsw11k2vc8qw11f5.png)
Mama mungkin sering mendengar bahwa kalsium sangat penting saat hamil. Benar sekali! Nutrisi ini ibarat pondasi utama bagi pembentukan tulang dan gigi janin. Sayangnya, banyak ibu hamil yang sulit mencukupi kebutuhan kalsium hanya dari makanan sehari-hari.
Di sinilah calcium lactate untuk bumil hadir sebagai penolong. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang kebutuhan kalsium ibu hamil dan efeknya jika tubuh kekurangan kalsium lewat artikel di bawah ini.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Pentingnya Kalsium untuk Ibu Hamil
Kenapa Kebutuhan Kalsium Melonjak Saat Hamil?
Saat hamil, tubuh Mama bekerja secara ekstra untuk mencukupi kebutuhan janin yang terus bertumbuh, termasuk kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan tulang maupun sistem saraf janin. Biasanya, kebutuhan kalsium semakin melonjak di trimester ketiga, mencapai sekitar 28 gram sampai kelahiran.
Apabila tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, tubuh akan mengambil kadar kalsium dari tulang ibu hamil. Tak hanya itu, efek kekurangan kalsium saat hamil ternyata dapat meningkatkan risiko preeklamsia atau hipertensi kehamilan, serta risiko kelahiran prematur.
Mama harus tahu bahwa kebutuhan kalsium selama hamil memang bernilai tinggi. Oleh karenanya, dianjurkan untuk lebih perhatian lebih terhadap kebutuhan nutrisi yang satu ini.
Berapa Banyak Kalsium yang Dibutuhkan Bumil?
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia, ibu hamil membutuhkan sekitar 1200 mg kalsium per hari. Angka ini lebih besar dibanding orang dewasa non-hamil yang hanya membutuhkan sekitar 400 mg. Untuk ibu hamil yang masih di bawah 18 tahun, kebutuhan bisa mencapai 1300-1400 mg/hari.
Sementara, WHO merekomendasikan 1500–2000 mg kalsium harian di populasi dengan asupan rendah untuk menurunkan risiko preeklamsia. Jadi, idealnya kadar kalsium dalam tubuh Mama yang hamil berkisar 1000–1500 mg/hari, tergantung usia, kondisi, dan sesuai rekomendasi dokter.
Mengenal Apa Itu Suplemen Calcium Lactate
Calcium lactate adalah salah satu bentuk garam kalsium yang sering digunakan sebagai suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian. Dibandingkan jenis lain seperti kalsium karbonat atau kalsium sitrat, kandungan kalsium elemental pada calcium lactate memang lebih rendah, yaitu sekitar 13% dari total beratnya.
Namun, karena kandungan ini rendah dan mudah larut, calcium lactate lebih gampang diserap tubuh serta jarang menimbulkan gangguan pencernaan seperti perut kembung atau sembelit yang sering dikeluhkan ibu hamil saat mengonsumsi suplemen tertentu.
Suplemen ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, dan sering dipilih dokter untuk ibu hamil yang sensitif terhadap suplemen kalsium jenis lain. Selain itu, calcium lactate dianggap cukup aman dikonsumsi selama kehamilan asalkan digunakan sesuai anjuran.
Produk ini termasuk dalam kategori C dalam kehamilan, yang artinya harus berdasarkan pertimbangan dokter jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Dengan sifatnya yang ramah di lambung, calcium lactate untuk Mama bisa menjadi pilihan yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa banyak keluhan pencernaan.
Artikel Lainnya: Sumber Vitamin D dan Kalsium yang Bermanfaat untuk Tubuh
Manfaat Utama Mengonsumsi Calcium Lactate
Memenuhi kebutuhan kalsium saat hamil tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Berikut manfaat kalsium untukjanin dan ibu hamil:
- Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi janin yang memberikan fondasi kuat sejak dalam kandungan.
- Melindungi kesehatan tulang ibu dan menghindari kerapuhan atau osteoporosis karena tubuh “meminjam” kalsium jika tidak tercukupi.
- Menurunkan risiko hipertensi gestasional dan preeklamsia.
- Mencegah kelahiran prematur, berdasarkan data Cochrane yang menyatakan suplementasi >1.000 mg dapat mengurangi risiko hingga 24%.
- Menunjang fungsi saraf dan otot dengan meredakan kram kaki dan memelihara kontraksi otot yang sehat.
- Menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi yang penting untuk Mama dan perkembangan sistem kardiovaskular janin.
- Mengurangi risiko depresi pascapersalinan (postpartum) dengan menjaga kadar kalsium dalam tubuh tetap stabil.
Cara Minum Calcium Lactate untuk Ibu Hamil
Agar manfaatnya maksimal, calcium lactateperlu dikonsumsi dengan cara yang benar. Pasalnya, penyerapan kalsium bisa dipengaruhi oleh cara minum, kombinasi dengan makanan, hingga jenis suplemen lain yang dikonsumsi bersamaan.
Ingat, dosis kalsium untuk ibu hamil umumnya berada di kisaran 1.000–1.500 mg per hari, yang bisa didapat dari kombinasi suplemen dan makanan tinggi kalsium seperti susu, yogurt, keju, ikan teri, atau sayuran hijau.
Nah, supaya hasilnya optimal, perhatikan tips minum calcium lactate ini:
- Bagi dosis dalam porsi kecil (≤500 mg sekali minum) karena tubuh tidak bisa menyerap kalsium terlalu banyak sekaligus.
- Konsumsi bersama makanan untuk membantu penyerapan, terutama jika makanan tersebut mengandung vitamin D yang mendukung metabolisme kalsium.
- Jeda waktu dengan suplemen zat besi minimal 2 jam, karena zat besi bisa menghambat penyerapan kalsium bila diminum bersamaan.
- Batasi konsumsi makanan tinggi oksalat atau fitat (misalnya bayam, kacang-kacangan, teh) pada waktu yang sama dengan suplemen, karena zat ini dapat menurunkan penyerapan kalsium.
- Tetap utamakan makanan tinggi kalsium sebagai sumber utama, sementara suplemen hanya sebagai pelengkap bila kebutuhan harian belum tercukupi.
- Konsultasikan ke dokter sebelum memulai, agar dosis sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pribadi.
Dengan mengikuti cara minum yang tepat, Mama bisa mendapatkan manfaat maksimal dari calcium lactate, sekaligus mengurangi risiko efek samping pencernaan maupun penyerapan yang kurang optimal.
Artikel Lainnya: Daftar Makanan Kaya Kalsium untuk Ibu Hamil
Efek Samping Calcium Lactate
Meskiumumnya aman, konsumsi calcium lactate selama hamiltetap bisa menimbulkan efek samping, terutama bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan atau tidak sesuai anjuran dokter. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Gangguan pencernaan ringan seperti sembelit, perut kembung, atau mual. Ini biasanya muncul jika dosis kalsium terlalu tinggi dalam sekali minum.
- Hiperkalsemia (kadar kalsium darah terlalu tinggi) bila konsumsi berlebihan. Kondisi ini bisa memicu gejala seperti sering buang air kecil, haus berlebihan, sakit kepala, mual, bahkan gangguan irama jantung.
- Mengganggu penyerapan mineral lain, terutama zat besi dan seng, bila diminum bersamaan tanpa jeda waktu yang cukup. Ini bisa membuat ibu hamil berisiko anemia atau kekurangan nutrisi tertentu.
- Risiko batu ginjal pada ibu yang sudah memiliki riwayat batu ginjal atau gangguan fungsi ginjal, karena kelebihan kalsium dapat mengendap di saluran kemih.
- Efek terhadap janin masih perlu penelitian lebih lanjut. FDA mengategorikan calcium lactate dalam kategori C, yang artinya hanya digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.
Bagaimana Cara Menyimpan Calcium Lactate?
Menyimpan suplemen dengan benar sama pentingnya dengan cara mengonsumsinya. Penyimpanan yang tepat akan menjaga kualitas calcium lactatetetap baik hingga habis masa pakainya. Suplemen yang disimpan sembarangan bisa berubah kualitas, kehilangan efektivitas, bahkan berisiko membahayakan bila dikonsumsi setelah rusak.
Berikut tips menyimpan calcium lactate yang aman:
- Simpan di tempat sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung.
- Pastikan selalu tertutup rapat agar terhindar kelembaban.
- Jangan simpan di dekat barang berbau tajam atau bahan kimia seperti parfum atau deterjen untuk menjaga kualitas dan stabilitas suplemen.
- Periksa tanggal kedaluwarsa dan jangan gunakan jika sudah lewat.
Memenuhi kebutuhan kalsium selama kehamilan adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Kekurangan kalsium dapat berdampak pada kesehatan ibu maupun tumbuh kembang. Jadi, Mama, jangan ragu untuk lebih peduli pada kebutuhan kalsium sejak dini. Selain berkonsultasi dengan dokter, Mama juga bisa mendapatkan dukungan lebih lengkap lewat aplikasi HalloBumil.
Unduh aplikasinya untuk akses berbagai informasi kesehatan kehamilan, gabung dengan komunitas HalloBumil di WhatsApp agar bisa saling berbagi pengalaman dengan sesama calon ibu, dan manfaatkan fitur health tools hitung HPL untuk memantau perkembangan si kecil hingga hari persalinan tiba. Jangan lupa, ikuti event seru HalloBumil tentang persiapan melahirkan dan parenting dengan mengikuti webinar yang dihadiri oleh para ahli. Yuk, daftar sekarang!