Artikel/Kehamilan/Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Normalkah

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil, Normalkah?

Diterbitkan pada 04 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Kehamilan dapat memunculkan gejala yang tak menyenangkan. Salah satunya adalah sering buang air kecil saat hamil. Ini penyebab ibu hamil sering pipis dan cara untuk mengatasinya.
sering-buang-air-kecil-saat-hamil-normalkah

dr. Indria Sari

Sering buang air kecil adalah salah satu gejala yang cukup sering dikeluhkan saat hamil. Meski terkadang mengganggu, kondisi ini sebenarnya wajar terjadi. Kenali penyebab sering pipis saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya.

Kenapa sering buang air kecil saat hamil?
Peningkatan frekuensi buang air kecil biasanya mulai muncul pada awal kehamilan. Menurut penelitian, ada tiga hal yang dapat menyebabkan sering buang air kecil saat hamil, seperti perubahan hormon, peningkatan volume darah, serta pertumbuhan rahim.

Perubahan hormon dan peningkatan volume darah menyebabkan semakin banyak cairan di dalam tubuh serta semakin banyak pula darah yang melewati ginjal. Akibatnya, urine yang dihasilkan juga menjadi lebih banyak.

Lalu, membesarnya rahim menyebabkan kandung kemih (yang sudah terisi urine lebih banyak dari biasanya) menjadi tertekan. Hal ini kemudian menimbulkan rasa ingin pipis yang lebih sering.

Apa gejala lainnya yang bisa muncul?
Selain frekuensi buang air kecil yang meningkat, ibu hamil juga dapat mengalami kebocoran urine (urinary leakage). Artinya, kencing bisa keluar saat Mama sedang melakukan aktivitas sekalipun, seperti:

  • Batuk
  • Tertawa
  • Berolahraga
  • Bersin

Perlu diketahui juga bahwa sering buang air kecil saat hamil bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih. Apalagi Mama cenderung lebih rentan terkena infeksi ini saat hamil.

Gejala infeksi saluran kemih tidak hanya sering buang air kecil. Urine berwarna keruh, urine berwarna merah atau merah jambu, urine berbau menyengat, rasa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil adalah gejala lainnya dari infeksi saluran kemih.

Jika Mama mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke Dokter. Pasalnya jika tak ditangani dengan baik, infeksi saluran kemih dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti kerusakan ginjal, berat badan lahir rendah pada Si Kecil, atau bayi prematur.

Bagaimana caranya agar tidak terlalu sering berkemih?
Sering buang air kecil saat hamil memang mengganggu. Mama jadi tidak dapat melakukan aktivitas dengan lancar, karena sedikit-sedikit harus pergi ke toilet. Tidur malam pun bisa terganggu karenanya.

Tenang saja, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan agar tidak terlalu sering buang air kecil. Berikut di antaranya:

1. Singkirkan minuman yang mengandung kafein
Mama perlu menghindari minuman berkafein jika tak ingin sering pipis. Pasalnya, kafein bersifat diuretik sehingga dapat meningkatkan volume urin dan merangsang rasa ingin berkemih. Tak hanya kopi, minuman berkafein juga bisa meliputi teh, susu, dan soda. Jadi, lebih baik Mama memperbanyak minum air putih ketimbang jenis minuman lainnya.

2. Hindari minum terlalu banyak sebelum tidur
Jika Mama merasa sering sekali terbangun karena harus ke toilet, mungkin Mama sebaiknya tidak minum terlalu banyak air sebelum tidur.

3. Kosongkan kandung kemih setiap kali buang air kecil
Usahakan agar Mama selalu mengosongkan kandung kemih setiap kali pipis, alias tidak menyisakan air kencing. Caranya adalah dengan memiringkan badan Mama ke depan.

4. Jangan menahan pipis
Lama-kelamaan, kebiasaan menahan pipis dapat melemahkan otot pelvis sehingga Mama semakin sulit menahan pipis.

Mama tak perlu khawatir jika mengalami sering buang air kecil saat hamil. Ini adalah kondisi yang normal. Namun, harap perhatikan tanda dan gejala lainnya. Apabila disertai dengan rasa nyeri saat berkemih, urine yang berwarna tak seperti biasanya, atau gatal, segeralah cek ke Dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan tidak terus-menerus mengganggu.

 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
40
40
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
S

apa boleh berhubungan di tm 1?

  • 0

Hai Mama, hal tersebut dapat dilakukan ya dengan catatan tidak ada riwayat komplikasi medis dari Mama. Namun Mama dapat menghindari hal-hal berikut seperti posisi tengkurap saat hb, mencari posisi yang nyaman dan dapat memakai pelumas ya, Ma. :) ^sm

  • 0
A

apa boleh berhubungan di tm 1?

  • 0

Hai Mama, hal tersebut dapat dilakukan ya dengan catatan tidak ada riwayat komplikasi medis dari Mama. Namun Mama dapat menghindari hal-hal berikut seperti posisi tengkurap saat hb, mencari posisi yang nyaman dan dapat memakai pelumas ya, Ma. :) ^sm

  • 0
PS

apa boleh berhubungan di tm 1 dok?

  • 0

Hai Mama, hal tersebut dapat dilakukan ya dengan catatan tidak ada riwayat komplikasi medis dari Mama. Namun Mama dapat menghindari hal-hal berikut seperti posisi tengkurap saat hb, mencari posisi yang nyaman dan dapat memakai pelumas ya, Ma. :) ^sm

  • 0
D

bun klo 5 mnggu USG blum kelihatan baru penebalan dinding ra tampilkan selengkapnya

  • 0

Hai Mama, hal tersebut normal ya dikarenakan usia kehamilan masih tergolong sangat muda. Tidak perlu khawatir, Mama dapat melakukan USG kembali ke dokter kandungan dalam dua minggu kedepan ya. :) ^sm

  • 0
VO

dok kenapa perut sebelah kiri kadang sakit ya

  • 0

Hai Mama, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh semakin membesarnya janin yang menekan otot, pembuluh darah, dan sendi. Namun bisa jadi ada gangguan konstipasi atau ISK. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, Mama dapat konsultasi ke dokter ya. :) ^sm

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image