Berbahayakah Perut Kembung Saat Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/qrvGl6qSLLXgv2tZPqayX/original/0berbahayakah-perut-kembung-saat-hamil.jpg)
dr. Mega Putri
Semakin meningkatnya usia kandungan, wanita hamil sering kali merasa kembung. Perut kembung saat hamil merupakan kondisi yang biasa terjadi. Namun jika kondisi tersebut terjadi secara terus menerus, maka bisa sangat mengganggu kenyamanan ibu hamil. Siapa pun, termasuk bayi yang baru berusia beberapa bulan bisa mengalami perut kembung. Namun pada kasus perut kembung saat hamil, gas tersebut akan menjadi lebih banyak dan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia kandungan sehingga terjadilah perut kembung saat hamil.
Mengapa kondisi perut kembung saat hamil bisa terjadi?
Pada proses kehamilan, tubuh memproduksi hormon progesteron yang lebih tinggi. Progesterone adalah hormon yang merelaksasi otot polos pada tubuh, termasuk otot polos pada sistem pencernaan. Relaksasi yang terjadi tersebut memperlambat proses pencernaan Mama sehingga dapat menyebabkan perut kembung, sendawa, penuh gas dan lebih sering buang angin, terutama bila setelah Mama makan besar. Selain itu, perut kembung saat hamil juga disebabkan oleh Si Kecil di dalam perut yang semakin berkembang dan menekan perut Mama. Hal ini juga dapat membuat proses pencernaan melambat.
Selain hal-hal diatas, banyaknya gas di dalam perut juga dapat disebabkan oleh udara yang masuk saat makan atau masuknya bakteri ke dalam usus besar melalui makanan yang dicerna. Akan tetapi sebagian besar gas di dalam tubuh dihasilkan oleh bakteri yang menghancurkan sisa-sisa makanan setelah dicerna tetapi tidak sempurna. Ketika hamil, pencernaan akan menjadi lambat dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna dan dapat memperparah perut kembung saat hamil.
Bagaimana cara mengatasi perut kembung saat hamil?
Pada dasarnya untuk mengatasi perut kembung saat hamil, hal pertama yang harus Mama lakukan adalah menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya gas. Tetapi, jika menghilangkan semua jenis makanan tersebut, akan sulit untuk memilih makanan dengan diet yang seimbang. Jadi, lebih baik dimulai dengan mengurangi jenis makanan yang menjadi penyebab paling mungkin menurut pandangan Mama, dan apabila kondisi sudah membaik, mulailah untuk menambahkan jenis makanan yang lain.
Makanan seperti brokoli, kembang kol, kubis, kacang-kacangan, makanan yang berlemak, gorengan, bawang bombay, serta minuman bersoda merupakan jenis makanan dan minuman yang memicu timbulnya gas. Oleh karena itu, makanan yang berlemak perlu Mama hindari karena dapat menyebabkan proses pencernaan Mama menjadi lebih lambat sehingga dapat memicu timbulnya perut kembung saat hamil.
Selain itu, susu atau produk olahan susu juga dapat memicu timbulnya gas jika orang tersebut memiliki intoleransi laktosa atau protein susu. Bagi wanita hamil yang membutuhkan lebih banyak kalsium, dapat mengatasi intoleransi susu dengan cara mengonsumsi susu yang bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya dengan kalsium. Mama juga bisa mengonsumsi suplemen kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium Mama.
Setelah menghindari beberapa makanan yang dapat memicu rasa kembung pada perut Mama, cobalah untuk mengubah cara makan Mama. Ketika Mama makan, baik makan besar atau hanya camilan, usahakan untuk dilakukan sambil duduk. Hal ini dapat mencegah perut mengalami sesak atau tergencet. Selain itu, cobalah untuk makan sedikit demi sedikit. Karena jika Mama makan terlalu banyak atau langsung makan sekaligus banyak setelah perut Mama kosong beberapa jam, maka makanan tersebut berpotensi memperparah sakit maag karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dicerna. Mama juga perlu mengunyah dengan baik makanan yang dikonsumsi sehingga dapat membantu tubuh mencerna makanan lebih mudah.
Oleh karena perut kembung saat hamil merupakan hal yang sering terjadi, sebaiknya Mama mulai menghindari untuk memakan makanan yang dapat memicu timbulnya gas sejak awal kehamilan, serta mengatur pola makan yang baik.




dok, kandungan sya sdah masuk 6 bulan, tp vagina sering tras tampilkan selengkapnya
- 9
Hai Mama, nyeri vagina biasanya disebabkan oleh ukuran rahim dan janin yang membesar sehingga menekan tubuh bagian bawah dan menimbulkan tekanan yang terasa nyeri Ma :)
- 1
Hai Ma, untuk konsumsi obat perlu konsultasi ke dokter dahulu ya. Selama gak berwarna kuning kehijauan, gak berlebihan, berbau, dan gatal mama nggak perlu khawatir ya. Namun, jika keputihan terjadi terus menerus, segera periksa ke dokter ya ma ❤ ^sr
- 0
dok saya hamil 5bln,, tulang ekor sangat sakit jika di buat tampilkan selengkapnya
- 1
Hai Mama, Mengenai kondisi Mama saat ini, dapat disebabkan pada saat hamil tubuh akan memproduksi hormon relaksin. Hormon ini berguna untuk melenturkan ligamen (jaringan antar sendi) sehingga memudahkan proses kelahiran bayi Ma:) ^lm
- 0

:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)