Artikel/Pasca Kehamilan/Mengenal Post Partum Depression

Mengenal Post Partum Depression

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 29 Maret 2021
Postpartum depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan adalah kondisi depresi yang diderita oleh seorang ibu setelah melahirkan.
mengenal-post-partum-depression

Dewi Ratnawulan, M.Psi, Psikolog

Postpartum depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan adalah kondisi depresi yang diderita oleh seorang Mama setelah melahirkan. Walaupun jarang ditemukan, Papa juga dapat mengalami PPD. Kondisi ini dapat muncul mendadak atau berkembang perlahan-lahan. PPD biasanya dapat berlangsung lama. Jadi, waspadalah apabila depresi terjadi lebih dari 14 hari atau sangat berefek pada Mama, Si Kecil, serta keluarga.

Yang perlu diingat, PPD bukanlah disebabkan kelemahan atau kurang bersyukur pada diri sang Mama.

Apa saja yang dialami oleh seorang Mama yang mengalami PPD?

Penderita PPD mengalami kondisi sedih atau murung yang berlanjut, sering menangis tanpa sebab yang jelas, selalu merasa lemas dan lelah, kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu pernah disukai, merasa bersalah dan tidak berdaya, selalu memiliki pikiran dan perkataan yang negatif, cepat emosi, cenderung mengasingkan diri, tidak merasa senang memiliki anak, dan kesulitan merasakan ikatan emosional dengan Si Kecil.

Keluarga atau orang terdekat perlu mewaspadai bila Mama mengalami gejala tersebut. Ajaklah untuk membicarakannya dengan pasangan, keluarga, atau teman. Bila tidak tertangani dengan baik, PPD dapat menyebabkan masalah dalam jangka panjang seperti depresi kronis, pasangan yang selalu merasa tertekan, serta gangguan psikologis dan perilaku pada anak yang dibesarkan dengan PPD (misalnya hiperaktif dan gangguan makan).

Apa yang harus dilakukan?

Ajaklah segera ke dokter, terutama apabila depresi memberat, tidak kunjung mereda, menghalangi kegiatan sehari-hari, membuat Mama kesulitan merawat Si Kecil, atau muncul pikiran untuk menyakiti Si Kecil.

Untuk perawatan di rumah, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jangan malu atau segan untuk mengakui kondisi tersebut dan menceritakan kesulitan serta perasaan pada pasangan, keluarga, atau teman agar mereka mengerti dan bisa menolong. Jangan sungkan untuk menerima bantuan misalnya urusan dapur. Beristirahatlah sebisanya misalnya dengan meminta bantuan pasangan untuk bergantian menjaga Si Kecil pada malam hari. Lakukan me time misalnya dengan berolahraga ringan atau mendengarkan musik.

Terapi psikologis dapat membantu Mama untuk merangkai kembali pikirannya agar menemukan cara tepat menghadapi perasaan putus asa dan emosi negatif dan membangun pikiran positif dalam situasi tidak menyenangkan. Bila merasa perlu, dokter akan menganjurkan obat antidepresan. Obat tersebut berefek meringankan gejala PPD sehingga pasien dapat beraktivitas harian kembali secara normal.

Sebagian besar PPD bisa sembuh secara total dengan langkah terapi yang tepat dan bantuan orang terdekat.  Oleh karena itu, deteksi dini dari kondisi ini sangat diperlukan agar pemberian terapi dapat segera dilakukan. (DR)

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
9
2
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
I

ya

  • 1
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas responnya ya. :) ^sm

  • 0
N

Terimakasih mima 🥰🥰🥰

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas responnya ya. :) ^sm

  • 1

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image