Kenali Gejala Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/bcqxhyPfDmK3IbbJ4RAUc/original/568week-243-kenali-gejala-anemia-dan-cara-mengatasinya.jpg)
dr. Indria Sari
Anemia adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin (Hb) seseorang lebih rendah dari pada nilai normal.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 40% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia. Sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, didapatkan hampir 50% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia.
Penyebab anemia yang paling umum adalah defisiensi atau kekurangan zat besi. Faktor-faktor lain seperti defisiensi asam folat, vitamin A dan B12, penyakit kelainan sel darah merah, dan penyakit infeksi juga cukup sering memicu anemia.
Namun, Mama juga berisiko mengalami anemia apabila jarak kehamilan terlalu dekat, hamil kembar, terlalu sering mual muntah sewaktu hamil, jarang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, atau pernah mengalami anemia sebelumnya.
Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Hemoglobin berfungsi untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Menurunnya konsentrasi Hb dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:
- Lelah
- Pucat
- Pusing
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Tangan dan kaki terasa dingin
Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan kurang, dan depresi pasca melahirkan. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa anemia dapat menyebabkan kematian bayi tidak lama setelah dilahirkan.
Lebih lanjut lagi, apabila anemia yang terjadi sangat berat, Si Kecil dapat dilahirkan dalam kondisi anemia dan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan.
Cara agar Terhindar dari Anemia
Berikut tips yang dapat Mama lakukan agar terhindar dari anemia:
1. Skrining
Gejala anemia bisa menyerupai gejala kehamilan pada umumnya sehingga dapat tertutupi. Untuk itu, sebaiknya Mama melakukan skrining pemeriksaan darah untuk mengetahui status anemia sejak awal kehamilan.
2. Konsumsi Vitamin Ibu Hamil
Salah satu kandungan yang ada pada vitamin ibu hamil adalah zat besi. Dengan rutin mengonsumsi vitamin, Mama tetap dapat memperoleh asupan zat besi dan mikronutrien lainnya untuk mencegah anemia
3. Makan Makanan yang Tinggi Zat Besi
Makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi, seperti daging, telur, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan hati, dapat mencegah anemia pada kehamilan. Pastikan bahan makanan ini ada dalam daftar makanan Mama setiap hari.
4. Jangan Lupakan Vitamin C
Konsumsi vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi. Kandungan vitamin C yang tinggi dapat Mama temukan pada jeruk, strawberi, kiwi, tomat, dan paprika.
Makanlah makanan dengan kandungan vitamin C bersama dengan makanan yang tinggi zat besi. Misalnya, sarapan dengan sereal dan jus jeruk, makan siang dengan daging oseng paprika, dst.
5. Konsumsi Makanan Tinggi Folat
Selain defisiensi besi, anemia juga dapat disebabkan oleh kekurangan asam folat. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengonsumsi bahan makanan tinggi folat. Contohnya adalah sayuran berdaun hijau, jeruk, kacang kacangan, serta roti dan sereal yang telah difortifikasi (ditambahkan) asam folat.
Apabila Mama telah melakukan hal-hal di atas namun tetap mengalami anemia, maka dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab anemia lainnya. Misal, apakah anemia tersebut dikarenakan kelainan sel darah merah atau adanya penyakit infeksi.
Namun, apabila penyebabnya tetap defisiensi besi, dokter dapat menambah dosis suplemen zat besi untuk meningkatkan konsentrasi hemoglobin.




semoga sehat selalu semuanya ibu dan janinnya , semoga semua tampilkan selengkapnya
- 11
Hai Mama, terima kasih atas responnya. :) ^sm
- 0
terimaksih info ya sangat membatu buat kmi pra ibu hamil unt tampilkan selengkapnya
- 2
Hai Mama, terima kasih atas responnya. Jangan lupa untuk share ya, Ma. :) ^sm
- 0
Hai Mama, terima kasih atas responnya. Jangan lupa untuk share ya, Ma. :) ^sm
- 0
terimakasih infonya, semoga daya dan dede bayi saya sehat se tampilkan selengkapnya
- 2
Hai Mama, terima kasih atas responnya ya. :) ^sm
- 0
hamil 24week Lingkar Kepala 22.18cm normal gak? ketakutan ba tampilkan selengkapnya
- 1
Hai Mama, di usia 24 minggu lingkar kepala janin normalnya sekitar 21–23 cm, jadi ukuran 22,18 cm masih dalam batas normal ya. Jangan khawatir, tetap rutin kontrol agar tumbuh kembang janin terpantau baik. 😊 ^lm
- 1

:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)