Nyeri Saat Hamil, Bahayakah? Cek Penyebab & Cara Atasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/LDLs7B91s9F1o0pr4z6hy/original/8svpkvobyomjwuhdrx5e12folwzn35mz.png)
Menjalani kehamilan adalah pengalaman yang indah, tetapi tak jarang disertai dengan tantangan, salah satunya nyeri saat hamil. Rasa tidak nyaman seperti nyeri punggung, sakit perut, atau kram seringkali muncul dan membuat ibu hamil khawatir apakah kondisinya wajar atau perlu penanganan khusus.
Dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab, jenis nyeri yang umum terjadi, serta cara aman meredakannya, Mama bisa menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman dan percaya diri. Mari ketahui selengkapnya lewat ulasan berikut ini.
Artikel Lainnya: Kram Perut Saat Hamil Muda, Apa Penyebabnya?
Penyebab Nyeri Normal Saat Hamil
Selama kehamilan, tubuh Mama bekerja ekstra untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janin. Perubahan hormon, pergeseran struktur tubuh, hingga peningkatan berat badan sering kali memicu munculnya berbagai keluhan, termasuk nyeri. Berikut sederet penyebab nyeri saat hamil yang perlu Mama ketahui:
- Perubahan hormon, terutama hormon relaxin dan progesteron, yang membuat ligamen di sekitar panggul dan tulang belakang menjadi lebih lentur atau mengendur untuk mempersiapkan proses persalinan. Kondisi ini memudahkan tulang dan sendi sedikit bergeser sehingga menimbulkan rasa nyeri.
- Pergeseran pusat gravitasi akibat perut yang membesar, sehingga beban tulang belakang bagian bawah meningkat dan postur tubuh sedikit maju ke depan (lordosis naik).
- Peningkatan berat badan dan pertumbuhan janin, yang memberikan tekanan lebih pada otot, tulang dan sendi panggul atau tulang belakang.
- Kelemahan otot inti (core muscles), terutama otot perut dan punggung bawah, yang mungkin belum cukup kuat menahan beban tambahan selama kehamilan.
- Sirkulasi darah dan aliran vena yang berubah karena rahim yang membesar dapat menekan pembuluh vena dan memicu “stasis” atau aliran darah yang lebih lambat di area panggul atau punggung bawah.
Karena faktor-faktor tersebut bersifat alami dalam kehamilan, banyak nyeri yang dirasakan ibu hamil digolongkan sebagai “nyeri wajar” dan dapat diatasi sendiri di rumah. Namun, penting juga membedakan mana nyeri yang normal dan tanda bahaya nyeri hamil yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Jenis Nyeri yang Umum Terjadi Saat Hamil
Nyeri selama kehamilan tidak selalu muncul di satu tempat saja. Ada yang terasa di punggung, ada yang muncul di perut bawah, bahkan ada yang terasa seperti sensasi terbakar di dada. Setiap jenis nyeri memiliki penyebab dan ciri khasnya masing-masing. Ini dia beberapa jenis nyeri yang sering dialami ibu hamil:
1. Nyeri Punggung Bawah dan Panggul
Nyeri punggung saat hamil bagian bawah dan nyeri panggul ibu hamil (pelvic girdle pain) adalah keluhan paling umum selama kehamilan. Berdasarkan Studi yang dimuat dalam National Institute of Health (NIH) menunjukkan bahwa 50–80 persen ibu hamil mengalami low back pain selama kehamilan. Nyeri ini bisa berupa:
- Nyeri di area lumbar (tulang belakang bawah).
- Nyeri di panggul bagian belakang atau sendi sakro-iliaka.
- Nyeri yang menjalar ke bokong atau paha, tetapi umumnya tidak melewati lutut (jika melewati lutut, perlu dicermati kemungkinan saraf terjepit).
Faktor-faktor yang memperparah termasuk berdiri lama, membungkuk, membawa beban berat, dan postur tubuh yang kurang baik.
Artikel Lainnya: 9 Cara Ampuh Menyembuhkan Nyeri Punggung Saat Hamil Besar
2. Nyeri ligamen bundar (perut bagian bawah)
Ligamen bundar (round ligament) adalah tali pengikat rahim ke panggul. Saat rahim membesar, ligamen ini ikut meregang dan kadang tertarik secara tiba-tiba ketika Mama bergerak atau batuk, menyebabkan sensasi nyeri tajam atau menjalar ke selangkangan.
Biasanya sakit perut saat hamil bagian bawah semacam ini muncul di trimester kedua dan bisa terasa di satu atau kedua sisi perut bagian bawah. Gerakan tiba-tiba seperti berdiri cepat, tertawa, batuk, atau berguling dapat memicu nyeri ini.
3. Nyeri kaki dan kram
Nyeri kaki dan kram saat hamil merupakan keluhan yang sering muncul terutama pada trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan. Kram biasanya muncul di betis atau paha, terutama pada malam hari, dan dapat terasa tiba-tiba serta sangat mengganggu tidur.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat kombinasi beberapa faktor, seperti meningkatnya berat badan yang memberi tekanan lebih besar pada otot kaki, perubahan sirkulasi darah karena pembesaran rahim yang menekan pembuluh vena, serta kemungkinan kekurangan elektrolit seperti kalsium, magnesium, atau kalium.
4. Nyeri ulu hati (heartburn)
Meskipun bukan nyeri otot atau sendi, nyeri ulu hati atau munculnya sensasi terbakar di dada (heartburn) sering dialami ibu hamil karena kenaikan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah. Ini mengakibatkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Selain itu, tekanan rahim yang membesar ke atas (khususnya di trimester akhir) dapat memaksa organ lambung dan perut naik sedikit, sehingga memperparah refluks asam.
Artikel Lainnya: 3 Posisi Duduk Yang Berbahaya untuk Ibu Hamil
Cara Meredakan Nyeri Saat Hamil
Mengalami berbagai keluhan nyeri selama kehamilan memang wajar, tetapi bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Ada banyak cara mengatasi nyeri hamil yang aman dan sederhana untuk membantu Mama merasa lebih nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
1. Bergerak perlahan
Hindari gerakan tiba-tiba. Saat akan bangun dari duduk atau terlentang, lakukan secara perlahan, misalnya menekuk lutut terlebih dahulu, lalu dorong tubuh menggunakan tangan agar tidak menarik ligamen bundar secara mendadak.
2. Olahraga ringan secara teratur
Gerakan ringan dan latihan peregangan untuk ibu hamil dapat membantu memperkuat otot inti, menjaga fleksibilitas, dan mengurangi ketegangan. Contoh latihan yang aman adalah senam hamil, jalan santai, yoga prenatal, atau peregangan ringan yang direkomendasikan oleh dokter atau bidan.
3. Cukup istirahat dan tidur
Tidur dengan posisi yang mendukung, misalnya dengan bantal di antara lutut ketika tidur miring dapat mengurangi tekanan pada tulang panggul dan punggung. Pastikan ibu hamil juga cukup beristirahat di siang hari jika diperlukan.
4. Perbaiki postur tubuh
Menjaga postur tubuh yang baik sangat penting untuk mengurangi nyeri punggung saat hamil dan nyeri panggul ibu hamil. Beberapa tips untuk memperbaiki postur, yaitu:
- Hindari membungkuk atau menopang beban ke satu sisi tubuh.
- Gunakan kursi dengan sandaran punggung yang baik, atau tambahkan bantal penopang.
- Saat berdiri, usahakan kaki selebar bahu dan sedikit tekuk lutut agar tidak membebani punggung.
- Hindari berdiri terlalu lama. Jika perlu, ubah posisi atau gunakan alas anti-lelap agar distribusi berat lebih merata.
5. Kompres hangat atau dingin
Kompres hangat dengan botol air hangat yang dibungkus kain ke area yang nyeri bisa membantu otot lebih rileks dan meredakan ketegangan. Namun, hindari penggunaan panas yang terlalu tinggi di area perut karena dapat mempengaruhi aliran darah ke janin.
Kompres dingin dalam durasi singkat juga dapat membantu meredakan nyeri akut atau inflamasi ringan, misalnya ketika muncul nyeri secara tiba-tiba di panggul atau punggung setelah aktivitas berat.
Artikel Lainnya: Cara Ini Ampuh untuk Kurangi Rasa Sakit Saat Persalinan
Kapan Harus Periksa Dokter?
Meskipun kebanyakan nyeri selama kehamilan tergolong normal, ada kalanya rasa nyeri menjadi tanda bahwa sesuatu yang lebih serius sedang terjadi. Segera periksakan diri ke dokter apabila:
- Nyeri sangat hebat, tidak tertahankan, atau semakin memburuk.
- Nyeri disertai dengan demam, menggigil, atau gejala infeksi.
- Adanya perdarahan dari vagina atau cairan keluar dari vagina.
- Nyeri disertai kesulitan buang air kecil atau nyeri saat buang air kecil.
- Rasa nyeri menjalar ke kaki, disertai mati rasa atau kesemutan yang ekstrem.
- Nyeri muncul tiba-tiba dan tidak wajar, terutama jika menyertai kontraksi atau tekanan panggul. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika diperlukan Mama perlu melakukan tes dan pemeriksaan penunjang, seperti USG atau laboratorium untuk menyingkirkan kondisi medis seperti kehamilan ektopik, solusio plasenta, atau gangguan ginjal yang sering ditemukan dalam beberapa kasus nyeri perut bagian bawah.
Yuk, kelola keluhan nyeri selama kehamilan dengan lebih cerdas! Unduh aplikasi HalloBumil untuk mendapatkan informasi dan tips seputar kehamilan dan akses health tools hitung HPL untuk memperkirakan waktu persalinan.
Jangan lupa untuk gabung ke komunitas HalloBumil untuk saling memberi dukungan dan bertukar pengalaman. Ikuti juga event HalloBumil yang seru bersama ribuan calon Mama lainnya.
sy sering sekali sakit pinggang perut bawah baru usia 12ming tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, sakit pinggang dan perut bawah bisa terjadi karena rahim mulai membesar dan otot menyesuaikan. Istirahat cukup, hindari angkat berat, dan peregangan ringan bisa membantu ya Ma.😊 ^lm
- 0
Hai Mama, posisi janin tampak “berdiri” saat USG masih normal ya. Di usia ini janin masih sangat kecil dan aktif bergerak, sehingga posisinya bisa sering berubah-ubah dalam rahim.😊 ^lm
- 0
Hai Mama, nyeri perut saat hamil normal selama tidak berlangsung terus menerus. Ini disebabkan oleh ukuran janin yang menekan tubuh bagian bawah. Mama dapat mengatasinya dengan perhatikan posisi duduk dan tidur, perlahan bergerak dan gunakan bantal :) ^sm
- 0
kehamilan 12 Minggu ini kadang kalo lagi tidur siang suka ti tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, sesak napas saat hamil ini bisa disebabkan oleh semakin besarnya ukuran janin akan menekan diafragma Mama. Mama perlu perhatikan posisi tidur, capai berat badan ideal, lakukan relaksasi, rutinkan olahraga agar tetap bugar. Sehat selalu :) ^sm
- 0
hamil baru 6 minggu tapi suka sakit perut sakit pinggan apak tampilkan selengkapnya
Hai Mama, sakit perut ringan dan nyeri pinggang saat hamil umumnya normal karena rahim mulai membesar dan ligamen meregang. Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat ya. Bila nyerinya kuat segera periksa ke dokter ya Ma.😊 ^lm