7 Makanan Pemicu Kontraksi agar Lancar Melahirkan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/xyI0OClQYl1FuwRir6Hv6/original/who7qrt6z92zytv0nwjhohwo3e4tah45.png)
Bagi banyak ibu hamil, menunggu kontraksi pertama datang rasanya seperti menunggu kejutan besar yang tak bisa diprediksi. Sambil menghitung mundur hari perkiraan lahir, tak jarang muncul berbagai nasihat seputar makanan pemicu kontraksi.
Ada yang bilang nanas bisa memicu kontraksi, ada pula yang yakin kurma memperlancar proses melahirkan. Mari kita bedah bersama dengan kacamata medis agar Mama lebih tenang dan siap menyambut si kecil.
Artikel Lainnya: Kenali Braxton Hicks dan Cara Membedakannya dengan Kontraksi Asli
Apa itu Kontraksi Kehamilan?
Kontraksi kehamilan adalah rangsangan otot rahim (uterus) untuk berkontraksi secara berkala, guna mendorong pembukaan serviks dan mendorong janin keluar. Pada kehamilan, kontraksi bisa muncul dalam dua bentuk utama, yakni:
- Kontraksi Braxton Hicks (kontraksi palsu): Kontraksi ringan dan tidak teratur yang sering dirasakan sejak trimester kedua atau trimester ketiga, tetapi biasanya tidak menyebabkan pembukaan leher rahim.
- Kontraksi persalinan (aktual): Kontraksi yang terjadi dengan pola lebih kuat, lebih teratur, frekuensi meningkat, dan diikuti oleh perubahan serviks (pelunakan dan pembukaan), serta memicu rasa nyeri yang membedakan dengan kontraksi palsu.
Kontraksi sebenarnya menjadi inti dari proses persalinan, tanpa rangsangan hormon (seperti oksitosin) dan kondisi serviks yang matang (pelunakan, penipisan, pembukaan), persalinan tidak akan berjalan lancar.
Apakah Memengaruhi Proses Menyusui?
Banyak ibu hamil yang khawatir kalau usaha mempercepat kontraksi dengan makanan atau ramuan tertentu akan berdampak buruk pada proses menyusui setelah melahirkan. Faktanya, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan pemicu kontraksi langsung mengganggu produksi maupun kualitas ASI. Jadi, Mama tidak perlu terlalu cemas.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah kondisi tubuh Mama. Misalnya, jika Mama minum minyak jarak untuk merangsang kontraksi, efek samping berupa diare saat hamil atau dehidrasi bisa membuat tubuh kelelahan.
Kondisi ini bisa berimbas pada energi Mama saat menyusui di awal-awal, karena menyusui membutuhkan stamina dan cairan tubuh yang cukup. Singkatnya, makanan atau minuman yang dipercaya mempercepat kontraksi tidak otomatis memengaruhi produksi ASI.
Yang lebih penting adalah memastikan penggunaannya aman, tidak berlebihan, dan tetap menjaga kesehatan tubuh Mama, karena tubuh yang fit akan sangat membantu kelancaran menyusui.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Melahirkan Sudah Dekat yang Perlu Mama Sadari
Makanan Apa yang Bisa Mempercepat Kontraksi?
Beberapa makanan sering disebut sebagai pemicu kontraksi. Berikut ini beberapa bahan makanan atau herbal yang sering disebut sebagai makanan mempercepat persalinan:
1. Buah kurma
Kurma merupakan salah satu bahan yang paling sering disebut di masyarakat sebagai “kurma untuk melahirkan” atau mampu memicu kontraksi. Berdasarkan Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, buah kurma dapat mempercepat durasi persalinan.
Buah yang satu ini dapat memengaruhi reseptor oksitosin dan membuat otot rahim merespon lebih baik terhadap kontraksi. Kendati demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan manfaat kurma bagi persalinan. Namun perlu diingat, sebaiknya Mama mengonsumsi kurma dalam jumlah yang wajar. Soalnya, terlalu banyak gula atau kalori dari kurma bisa memicu naiknya gula darah atau masalah pencernaan.
2. Nanas
Nanas sering dipercaya sebagai makanan pemicu kontraksi dini karena kandungan enzim bromelain. Enzim ini diyakini mampu membantu melunakkan leher rahim (serviks) sehingga lebih siap untuk kontraksi.
Tak jarang, ibu hamil menjelang HPL (hari perkiraan lahir) dianjurkan secara tradisional untuk mengonsumsi nanas dengan harapan persalinan lebih cepat dimulai. Namun, hingga kini bukti medis tentang manfaat nanas memicu kontraksi masih lemah.
Bromelain dalam nanas kemungkinan besar hancur saat proses pencernaan sehingga efeknya pada rahim tidak signifikan. Karena itu, nanas lebih baik dianggap sekadar buah sehat kaya vitamin C dan serat, bukan sebagai makanan yang benar-benar efektif mempercepat kontraksi.
3. Minyak jarak (castor oil)
Minyak jarak (castor oil) dikenal sejak lama sebagai salah satu makanan pemicu kontraksi karena sifatnya yang bisa merangsang otot polos, termasuk di usus dan rahim. Beberapa bidan atau praktik tradisional kadang merekomendasikannya agar kontraksi lebih cepat muncul.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, minyak jarak dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kontraksi pada ibu hamil yang sudah cukup bulan. Namun, penggunaannya tidak bebas risiko. Minyak jarak sering menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, diare, dan dehidrasi pada ibu hamil, yang justru bisa melemahkan tubuh Mama saat persalinan.
Oleh karena itu, meski ada potensi manfaat, penggunaannya sangat tidak dianjurkan tanpa pengawasan dokter atau tenaga medis. Dengan kata lain, minyak jarak bukan pilihan aman untuk mempercepat persalinan secara mandiri.
4. Minyak evening primrose (evening primrose oil, EPO)
Minyak evening primrose sering diklaim untuk membantu pematangan serviks dan induksi persalinan. Tak jarang, beberapa tenaga medis mungkin menganjurkan untuk mengonsumsi EPO dalam bentuk kapsul atau minyak oles agar serviks lebih elastis dan siap menghadapi proses persalinan.
Namun, efektivitas EPO masih kontroversial. Berdasarkan penelitian dalam National Library of Medicine, penggunaan EPO untuk pemicu kontraksi menunjukkan hasil yang beragam, sebagian menemukan manfaat, sebagian lagi tidak ada perbedaan signifikan. Oleh karena itu, penggunaan minyak Evening Primrose sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum digunakan, agar aman bagi Mama dan janin.
5. Makanan pedas
Makanan pedas sering dipercaya sebagai salah satu makanan pemicu kontraksi. Alasannya, makanan pedas bisa merangsang saluran pencernaan sehingga dianggap dapat memengaruhi rahim. Banyak ibu hamil yang mencoba makan pedas ketika sudah memasuki akhir kehamilan dengan harapan kontraksi segera muncul. Sayangnya, anggapan ini lebih ke mitos.
Sebagian Mama mungkin merasa perut kencang setelah makan makanan pedas, tetapi itu biasanya hanya kontraksi palsu, bukan tanda persalinan segera. Tidak ada bukti medis yang menunjukkan makanan pedas bisa mempercepat persalinan. Efek yang lebih nyata justru bisa menimbulkan sembelit atau diare. Jadi, makanan pedas boleh saja dikonsumsi jika Mama menyukainya, tetapi bukan cara terbukti untuk mempercepat persalinan.
Artikel Lainnya: Bolehkah Makan Pedas Saat Hamil?
6. Teh daun raspberry merah (red raspberry leaf tea)
Teh daun raspberry merah sering disebut sebagai minuman alami untuk memperkuat rahim. Penelitian kecil yang dipublikasikan dalam Biomed Central menemukan fakta bahwa teh ini mungkin membantu memperbaiki tonus otot rahim sehingga proses persalinan bisa lebih lancar.
Namun, efektivitasnya masih perlu diteliti lebih lanjut. Tidak semua ibu hamil akan merasakan manfaat yang sama, dan dosis yang tepat pun belum jelas. Jadi, meski relatif aman dikonsumsi, teh daun raspberry merah tidak boleh dianggap sebagai cara utama memicu kontraksi.
7. Akar manis (licorice root)
Akar manis atau licorice root dikenal memiliki efek pada hormon dan rahim. Beberapa studi menunjukkan konsumsi akar manis dalam jumlah besar dapat memengaruhi kontraksi rahim. Karena itu, sebagian orang percaya akar manis bisa mempercepat persalinan.
Namun, penggunaan akar manis tidak dianjurkan karena berisiko meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan efek samping lain. Jadi, meski disebut sebagai makanan pemicu kontraksi, akar manis lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaat, sehingga sebaiknya dihindari ibu hamil.
Tips Lain agar Cepat Kontraksi dan Melahirkan
Selain makanan atau ramuan herbal, ada strategi alami lain yang relatif aman dilakukan agar cepat kontraksi. Berikut tipsnya:
1. Berhubungan seksual
Berhubungan seksual di akhir kehamilan sering disarankan sebagai salah satu cara alami merangsang kontraksi. Air mani mengandung prostaglandin, yang dapat membantu melunakkan serviks. Selain itu, orgasme wanita memicu kontraksi otot rahim kecil-kecil. Aktivitas fisik dan stimulasi alami tubuh juga dapat memicu hormon persalinan.
Namun, hal ini hanya direkomendasikan jika kehamilan tidak memiliki komplikasi, misalnya plasenta previa, pendarahan, solusio plasenta, atau ketuban pecah dini. Pastikan Mama untuk konsultasi dengan dokter, ya!
Artikel Lainnya: Posisi Berhubungan agar Cepat Melahirkan dan Kontraksi
2. Rutin Bergerak
Aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau melakukan senam hamil dapat membantu posisi janin “turun” ke panggul dan merangsang kontraksi ringan. Gerak fisik juga membantu memperlancar aliran darah dan mendukung kesiapan tubuh. Dianjurkan untuk menghindari aktivitas berat atau olahraga ekstrem menjelang persalinan.
3. Stimulasi puting payudara
Menstimulasi puting, secara lembut dan berkala dipercaya dapat memicu pelepasan oksitosin alami, hormon yang memicu kontraksi rahim. Beberapa praktik medis bahkan menggunakan teknik serupa (stimulasi puting) sebagai cara non-farmakologis untuk mempercepat persalinan.
Namun, stimulasi puting harus dilakukan hati-hati dan dalam batas wajar agar tidak menyebabkan kontraksi terlalu kuat atau kelelahan. Sebelum benar-benar mencoba berbagai cara alami atau makanan pemicu kontraksi, pastikan Mama mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Supaya lebih tenang, Mama bisa ikut webinar HaloBumil bersama para ahli yang akan membahas topik kehamilan, persalinan, hingga tips menyusui. Selain itu, jangan lupa manfaatkan juga health toolsHaloBumil untuk menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir), sehingga Mama bisa lebih siap menghadapi tanda-tanda persalinan.
Bila ingin berbagi pengalaman atau sekadar curhat, Mama bisa gabung ke komunitas HaloBumil di WhatsApp yang berisi para calon Mama lainnya. Tentu saja, semua fitur bermanfaat ini bisa diakses dengan mudah setelah Mama download aplikasi HaloBumil di ponsel. Dengan begitu, perjalanan menuju persalinan akan terasa lebih ringan karena Mama tidak sendirian.




sdah masuk 40 week 4 hari belum ada tanda² kontraksi . jadi tampilkan selengkapnya
- 7
Sama bunda” saya juga sudah 40 weeks blum ada tanda” semoga tampilkan selengkapnya
- 5
Hai Mama, untuk merangsang persalinan Mama bisa banyakin jalan kaki, senam hamil, berhubungan intum dengan suami, menstimulasi puting payudara, dan jangan cemas ya Ma. Semoga membantu:) ^lm
- 0
Hai Mama, untuk merangsang kontraksi bisa dengan senam hamil, jalan kaki santai, gymball, naik turun tangga, hubungan intim sama suami, stimulasi puting, tetep afirmasi positif terus ke Si Kecil:) ^lm
- 0
Hai Mama, untuk merangsang persalinan Mama bisa banyakin jalan kaki, senam hamil, main gymball, berhubungan intum dengan suami, menstimulasi puting payudara, dan jangan cemas ya Ma. Semoga membantu:) ^lm
- 0


:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)