Bolehkah Makan Pedas Saat Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/kH4oIN-VyJIACQG2-FCHJ/original/693week-272-bolehkah-makan-pedas-saat-hamil-trimester-kedua.jpg)
Saat hamil, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh, termasuk perubahan selera makan. Sebagian besar ibu hamil mungkin tiba-tiba menginginkan makanan yang lebih berbumbu, termasuk makanan pedas. Namun, apakah Mama boleh mengkonsumsi makanan pedas aman saat hamil? Apakah ada efek makan pedas bagi ibu hamil dan janin? Hallobumil akan membahas lebih dalam mengenai makanan pedas selama kehamilan berdasarkan penelitian dan studi kasus.
Artikel lainnya: Mitos Seputar Makanan yang Bisa Menyebabkan Kontraksi
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Makanan Pedas?
Berdasarkan penelitian medis, mengonsumsi makanan pedas saat hamil sebenarnya aman bagi Mama dan janin dalam kandungan. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau kelainan pada janin.
Namun, beberapa ibu hamil mungkin mengalami efek samping tertentu setelah mengonsumsi makanan pedas, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Sebagian besar dokter dan ahli gizi setuju bahwa mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang wajar tidak membahayakan kehamilan.
Justru, makanan pedas bisa memiliki manfaat, seperti meningkatkan metabolisme dan membantu meredakan hidung tersumbat akibat perubahan hormon selama kehamilan.
Dampak Makanan Pedas bagi Ibu Hamil
Meskipun makanan pedas tidak membahayakan kehamilan, ada beberapa dampak makanan pedas untuk ibu hamil trimester pertama, kedua, hingga ketiga yang mungkin dirasakan oleh Mama:
1. Meningkatkan risiko heartburn dan refluks asam
Heartburn atau rasa panas di dada sering terjadi pada ibu hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang membuat katup antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih lemah. Akibatnya, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar.
2. Gangguan pencernaan
Makanan pedas dan gangguan pencernaan ibu hamil memiliki kaitan yang cukup erat. Ibu hamil yang mengkonsumsi makanan pedas dapat merasakan sakit perut, kembung, atau diare ringan. Hal ini terjadi karena makanan pedas dapat merangsang saluran pencernaan dan meningkatkan produksi asam lambung.
3. Meningkatkan produksi keringat
Makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan merangsang produksi keringat. Pada beberapa kasus, hal ini bisa membuat Mama merasa lebih mudah gerah, terutama jika kehamilan berlangsung di musim panas atau di daerah dengan suhu tinggi.
4. Memengaruhi pola tidur
Makan makanan pedas terlalu dekat dengan waktu tidur bisa menyebabkan ketidaknyamanan di perut dan meningkatkan risiko heartburn, sehingga mengganggu tidur Mama.
5. Morning sickness
Bagi sebagian ibu hamil, makanan pedas dan morning sickness juga berkaitan erat. Makanan pedas berpotensi memperparah mual dan muntah akibat morning sickness. Rasa pedas yang kuat bisa memicu iritasi lambung dan memperburuk gejala.
Artikel lainnya: Menu Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
Pengaruh Makanan Pedas terhadap Janin
Selain dampaknya bagi Mama, apakah makanan pedas berbahaya untuk janin? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Tidak berbahaya bagi janin
Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas berbahaya bagi janin. Rasa pedas tidak akan langsung dirasakan oleh bayi, karena makanan yang dikonsumsi Mama akan dicerna dan disaring oleh plasenta sebelum mencapai janin.
2. Mempengaruhi rasa cairan ketuban
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi ibu hamil dapat memengaruhi rasa cairan ketuban. Janin mulai menelan cairan ketuban sejak trimester kedua, dan rasa yang berbeda-beda bisa membantu mereka mengenali berbagai jenis makanan sejak dalam kandungan. Ini berarti mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah wajar dapat membantu bayi terbiasa dengan variasi rasa sebelum mereka lahir.
3. Tidak menyebabkan alergi atau sensitivitas makanan
Beberapa orang khawatir bahwa makan makanan pedas saat hamil bisa membuat bayi lebih sensitif terhadap makanan tertentu setelah lahir. Namun, tidak ada penelitian yang mendukung teori ini. Justru, memperkenalkan berbagai rasa sejak dalam kandungan bisa membantu bayi lebih mudah menerima makanan saat mulai makan makanan padat nanti.
4. Tidak memicu kontraksi atau persalinan dini
Ada mitos yang menyebutkan bahwa makanan pedas menyebabkan kontraksi dan mempercepat persalinan. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Kontraksi Braxton Hicks yang sering dialami ibu hamil di trimester ketiga bukanlah akibat dari makanan pedas, melainkan bagian alami dari persiapan tubuh menjelang persalinan.
Tips Aman Makan Pedas Saat Hamil
Jika Mama penggemar makanan pedas, ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk mengurangi munculnya keluhan-keluhan di atas, yaitu:
- Makan dengan porsi kecil tapi sering.
- Hindari makan tiga jam sebelum tidur, terutama makanan pedas.
- Duduk tegak saat makan dan kunyahlah makanan secara perlahan.
- Mulailah makanan pedas sedikit demi sedikit, dan ditingkatkan hanya apabila Mama tidak mengalami keluhan.
- Singkirkan makanan pedas yang berlemak serta makanan lainnya yang juga memicu heartburn, seperti jeruk dan sari jeruk, tomat, dan kopi.
- Jangan minum cairan dalam jumlah banyak saat makan untuk menghindari lambung terlalu penuh.
- Saat berbaring, tinggikan posisi kepala kira-kira 15 cm.
- Hindari merokok dan asap rokok karena dapat memicu dan memperburuk heartburn.
Artikel lainnya: Makanan Penambah Darah Ibu Hamil
Makanan Pedas yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Berikut beberapa jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil, atau jika ingin dikonsumsi, harus sangat hati-hati agar tidak berdampak buruk:
- Makanan pedas berlemak, seperti ayam geprek atau mi instan pedas, bisa memperparah heartburn dan begah.
- Makanan pedas tinggi MSG, misalnya camilan pedas kemasan, dapat memicu mual dan sakit kepala pada ibu hamil yang sensitif.
- Cabai mentah & sambal fermentasi. Sulit dicerna dan berisiko mengandung bakteri jika tidak higienis.
- Makanan pedas asam, seperti sambal cuka atau berbasis jeruk nipis, bisa memperburuk asam lambung.
- Makanan pedas dengan pengawet & pewarna, contohnya keripik pedas berwarna mencolok, berisiko memicu alergi atau gangguan pencernaan.
Artikel lainnya: 6 Makanan untuk Perkembangan Otak Bayi di dalam Kandungan
Mitos dan Fakta Makanan Pedas Saat Hamil
Ada beberapa mitos yang masih dipercaya seputar konsumsi makanan pedas saat hamil. Berikut di antaranya:
1. Makan pedas menyebabkan bayi lahir prematur
Ada kabar bahwa makanan pedas bisa menginduksi persalinan prematur, hal ini adalah mitos. Makanan pedas dapat menimbulkan kontraksi usus besar dan diare. Kontraksi usus besar ini bisa merangsang uterus untuk berkontraksi juga, tetapi kontraksi tersebut tidak menyebabkan persalinan. Belum ada bukti ilmiah bahwa makanan pedas bisa memicu kelahiran prematur.
2. Rambut bayi bisa tipis dan botak kalau mama doyan makan pedas
Ini juga mitos, Ma. Faktanya, tebal-tipisnya rambut bayi ditentukan oleh genetik dan bukan karena makanan pedas.
3. Makan pedas saat hamil bisa bikin bayi buta
Begitu juga dengan kabar bahwa makan pedas bisa membuat bayi buta, ini adalah mitos belaka. Makan pedas saat hamil tidak dapat membuat si Kecil dalam kandungan menjadi buta.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membahayakan janin atau menyebabkan komplikasi kehamilan. Namun, karena setiap ibu hamil memiliki reaksi yang berbeda terhadap makanan pedas, penting untuk selalu memperhatikan bagaimana tubuh merespons setelah mengonsumsinya.
Kehamilan dan perjalanan menjadi ibu jadi lebih tenang dengan Hallobumil! Download aplikasinya sekarang untuk akses panduan lengkap, tips kesehatan, dan fitur menarik yang siap menemani Mama setiap hari. Jangan lewatkan juga berbagai event seru, baik online maupun offline, yang bisa menambah ilmu dan support untuk Mama. Selain itu, Mama bisa bergabung ke komunitas sesuai fase kehamilan dari program trimester 1-3. Yuk, jadi bagian dari Hallobumil sekarang!