Pentingnya Vitamin D dalam Program Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/JS2WeMvqehOurQyET0ErU/original/332pentingnya-vitamin-d-dlm-program-hamil-by-yulia-furman-shutterstock.jpg)
dr. Tammy Nurhardini
Vitamin D adalah kelompok vitamin larut lemak yang bermanfaat untuk mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam tubuh. Kalsium dan fosfat adalah mineral yang penting untuk menjaga tulang dan gigi Mama tetap sehat. Jika Mama mengalami kekurangan vitamin D ketika sedang hamil ataupun menyusui, maka hal ini dapat mempengaruhi kadar kalsium dan fosfat pada Si Kecil, sehingga tulang dan gigi Si Kecil menjadi kurang sehat.
Vitamin D juga memiliki banyak manfaat lain, loh! Vitamin D diketahui dapat meningkatkan sistem imun, mengurangi infeksi, menurunkan risiko diabetes, menurunkan risiko komplikasi kehamilan baik bagi Mama ataupun Si Kecil, serta dapat mencegah terjadinya kanker.
Vitamin D dapat diperoleh melalui dua cara. Cara pertama adalah melalui paparan sinar matahari. Sinar matahari memancarkan sinar ultraviolet yang dapat diubah menjadi vitamin D oleh tubuh. Waktu terbaik untuk mendapatkan sinar ultraviolet yang optimal adalah sekitar jam 11 siang sampai jam 3 sore. Mama tidak perlu berjemur terlalu lama. Mama cukup meluangkan waktu sekitar 15 menit untuk mendapatkan paparan sinar ultraviolet yang optimal.
Cara kedua untuk mendapatkan vitamin D adalah melalui makanan. Sumber makanan yang kaya vitamin D, di antaranya adalah ikan (seperti ikan salmon, ikan sarden, dan ikan kembung), daging merah, dan kuning telur. Beberapa makanan lain, seperti margarin dan sereal, juga diperkaya dengan vitamin D. Oleh karena itu, Mama dapat memilih makanan yang mengandung vitamin D dengan melihat informasi nutrisi yang tersedia pada kemasan makanan.
Satu dari enam wanita pada usia 25 sampai 34 tahun memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh. Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil atau menyusui biasanya direkomendasikan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D. Sebagian besar multivitamin yang dikonsumsi ibu hamil sudah mengandung vitamin D di dalamnya. Mama dapat berkonsultasi kepada petugas kesehatan mengenai perlu atau tidaknya mengkonsumsi suplemen vitamin D tambahan. (TN)