Artikel/Pra Kehamilan/Seberapa Sering Perlu Periksa Kesehatan Reproduksi

Seberapa Sering Perlu Periksa Kesehatan Reproduksi?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 01 Desember 2021
Pemeriksaan reproduksi itu penting lho, Ma. Tapi, seberapa sering sih pemeriksaan kesehatan reproduksi dilakukan? Cari tahu di sini yuk Ma!
seberapa-sering-perlu-periksa-kesehatan-reproduksi

Penulis: Anindita Budhi, S. Psi

Merawat diri sendiri bukan sekadar me-time saja, Ma, tetapi juga memperhatikan kesehatan reproduksi Mama. Artinya, Mama perlu mengenal tubuh sendiri lebih dalam dan memeriksakannya secara berkala. Pemeriksaan ini berkaitan dengan check-up tahunan pada tubuh Mama berikut organ reproduksi.

Lalu, apa yang dilakukan selama pemeriksaan kesehatan reproduksi? Seberapa sering Mama perlu melakukannya? Apa manfaat menjalani pemeriksaan reproduksi secara berkala untuk Mama? Berikut ulasan selengkapnya.

 

Apa yang Terjadi Selama Pemeriksaan?

Sebagian kalangan menyebut pemeriksaan kesehatan reproduksi sebagai wellness visit, “well woman” visit, atau gynecological exams. Biasanya pemeriksaan ini dikaitkan dengan pap smear bagi mereka yang telah menikah dan aktif secara seksual. Namun, sebetulnya pemeriksaan dilakukan menyeluruh pada semua organ reproduksi, mulai dari vulva, rahim, hingga payudara. 

Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti usia, riwayat aktivitas seksual, dan riwayat medis. Ini juga meliputi siklus menstruasi. Untuk Mama yang telah aktif secara seksual, diskusi tentang alat KB dan tes penyakit menular seksual pasti jadi topik utama.

Kemudian, Mama akan menjalani rangkaian tes tertentu untuk mendeteksi risiko kanker, tergantung usia, riwayat medis, dan kapan tes terakhir dilakukan. Berdasarkan kelompok usia, ini yang biasanya dilakukan.

 

  • Usia 21-24 tahun : tes pap smear mulai bisa dilakukan jika sudah aktif secara seksual
  • Usia 25-65 tahun : tes HPV atau gabungan pap smear dan HPV per lima tahun 
  • Usia 25-39 tahun : pemeriksaan payudara secara klinis per 1-3 tahun
  • Usia 40 tahun ke atas : mammogram setiap 1-2 tahun. 

Dari rincian di atas, Mama bisa melihat seberapa sering setiap jenis pemeriksaan perlu dilakukan. Semua kembali pada usia, riwayat medis, dan kapan waktu tes terakhir. 

Satu hal yang perlu diingat, bersikaplah terbuka pada dokter atau perawat terkait kesehatan reproduksi Mama. Bahkan, jangan segan mengutarakan perasaan Mama sehubungan dengan kondisi kesehatan reproduksi saat ini. Semakin jujur dan terbuka, semakin mudah bagi mereka untuk menangani permasalahan yang mungkin terdeteksi.

 

Manfaat Menjalani Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi

Bisa jadi Mama masih berpandangan selama tidak sakit, maka tidak perlu ke dokter. Padahal, perempuan punya kebutuhan yang unik jika terkait kesehatan, terutama dalam hal reproduksi. Maka, berkunjung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi satu tahun sekali penting untuk alasan berikut.

 

  • Sebagai tindakan preventif karena pemeriksaan ini menilai keadaan kesehatan terkini sehingga dokter dapat mengetahui jika menjumpai sesuatu yang tidak normal. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula masalah kesehatan itu tertangani secara medis. 
  • Membantu merencanakan kehamilan, baik kesiapan secara fisik maupun psikologis. Mama bisa membicarakan soal rencana kehamilan dengan dokter, berikut alat KB yang dipilih jika ingin hamil di waktu yang tepat. Persiapan demikian akan membuat Mama lebih tenang saat hamil nanti karena memang ini sudah direncanakan secara matang.
  • Untuk screening penyakit tertentu sesuai usia dan riwayat kesehatan Mama. Sama seperti poin nomor satu, ketika Mama mengetahui bahwa ada risiko penyakit tertentu yang mengintai, Mama bisa lebih waspada dan mulai bertindak. Misalnya, mengubah gaya hidup, memastikan pola makan gizi seimbang, dan rutin berolahraga.
  • Sebagai investasi kesehatan diri di masa mendatang. Sebagian orang berpikir memeriksakan diri ke dokter saat tidak sakit itu buang-buang tenaga dan uang. Padahal,  dengan mengetahui kondisi kesehatan reproduksi terkini membuat Mama terhindar dari risiko terkena penyakit lebih parah hingga penanganan yang terlambat. Ubah mindset Mama bahwa ini adalah investasi untuk kesehatan diri. Mama tentu ingin hidup sehat sampai lanjut usia nanti dan mendampingi anak-anak tumbuh dewasa kan?
  • Belajar mensyukuri dan menerima keadaan diri, apa pun hasil pemeriksaan. Secara psikologis, tidak ada satu orang pun yang siap menerima kabar tidak menyenangkan tentang kesehatan diri sendiri. Namun, dengan check-up rutin Mama justru diajak berlatih untuk belajar mensyukuri dan menerima keadaan diri terkini. Jika hasilnya baik, berarti apa yang sudah dijalani selama ini telah berbuah manis. Jika sebaliknya, jadikan sebagai momentum untuk lebih memperhatikan kesehatan reproduksi Mama, mengikuti saran dokter, dan mulai mengubah gaya hidup. 

 

Seberapa sering pemeriksaan kesehatan reproduksi bergantung pada usia, riwayat medis, maupun riwayat aktivitas seksual Mama. Luangkan waktu untuk pemeriksaan rutin ini sekali dalam setahun. Dengan begitu  Mama bisa semakin mengenal, menerima, serta menyayangi tubuh Mama sendiri. 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image