Ingin Atasi Stres & Cemas selama Promil? Ini Kata Psikolog
:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
Menjalani program hamil (promil) adalah perjalanan penuh harapan, namun juga bisa menimbulkan rasa cemas dan tekanan. Stres bukan hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga kondisi tubuh, termasuk kesuburan. Karena itu, penting bagi Mama memahami dampaknya, tanda-tandanya, serta manajemen stress promil.
Artikel Lainnya: Pengaruh Stres pada Siklus Menstruasi
Bagaimana Stres Dapat Memengaruhi Kesuburan?
Stres yang berlangsung terus-menerus sering disebut sebagai salah satu stress penyebab sulit hamil, karena dapat mengganggu keseimbangan hormon dan fungsi reproduksi. Dampaknya bisa dirasakan baik oleh wanita maupun pria.
Dampak pada hormon wanita
Pada wanita, stres kronis dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yaitu hormon yang muncul saat tubuh berada dalam kondisi tertekan. Kadar kortisol yang tinggi berulang kali bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, FSH, dan LH.
Akibatnya, proses ovulasi bisa menjadi tidak teratur, bahkan ada kemungkinan Mama mengalami siklus tanpa ovulasi. Selain itu, stres dapat menghambat pelepasan GnRH (gonadotropin-releasing hormone) dari otak, yang berperan penting dalam mengatur pelepasan sel telur. Jika siklus ini terganggu, peluang terjadinya pembuahan otomatis akan berkurang.
Stres juga dapat memengaruhi kualitas sel telur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres berhubungan dengan penurunan cadangan ovarium serta kualitas oosit. Kondisi ini bisa membuat proses kehamilan menjadi lebih menantang.
Tidak hanya itu, stres berkepanjangan dapat menurunkan gairah seksual dan frekuensi hubungan intim. Padahal, kualitas hubungan dengan pasangan juga menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan promil.
Pengaruh pada kualitas sperma pria
Stres tidak hanya memengaruhi tubuh wanita, tetapi juga berdampak pada pria. Saat pria mengalami stres, jumlah sperma bisa berkurang, gerakannya menjadi lebih lambat, bahkan bentuk sperma cenderung abnormal.
Peningkatan kadar kortisol yang berkepanjangan juga dapat menekan produksi testosteron. Padahal, hormon ini sangat penting dalam proses pembentukan sperma yang sehat. Selain itu, stres kronis dapat meningkatkan radikal bebas yang menimbulkan stres oksidatif.
Kondisi ini bisa merusak DNA sperma sehingga berpengaruh pada kualitasnya. Beberapa pria juga merasakan penurunan gairah seksual atau mengalami kesulitan saat berhubungan intim akibat stres, sehingga semakin menurunkan kemungkinan pembuahan.
Meski begitu, ada penelitian yang menyebutkan bahwa pengaruh stres terhadap kualitas sperma tidak selalu konsisten. Meski hasil penelitian bisa berbeda-beda, banyak ahli sepakat bahwa dukungan mental program hamil berperan sangat penting.
Artikel Lainnya: Ciri Tubuh Wanita Subur Penanda Peluang Hamil Tinggi
Apa Saja Tanda-Tanda Stres Saat Program Hamil?
Setiap orang bisa merasakan stres dengan cara yang berbeda. Namun, ada beberapa tanda umum yang bisa muncul ketika Mama sedang berada di bawah tekanan, terutama saat menjalani promil, antara lain:
- Tidur terganggu, sulit memulai tidur, atau sering terbangun di malam hari.
- Perubahan nafsu makan, bisa jadi makan berlebihan atau justru kehilangan selera makan.
- Mudah merasa lelah meskipun tidak banyak beraktivitas.
- Suasana hati yang berubah-ubah, mudah marah, sedih, atau cemas.
- Sulit berkonsentrasi atau mudah lupa.
- Keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan.
- Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya menyenangkan.
- Penurunan minat untuk berhubungan intim.
Strategi Efektif Manajemen Stres Saat Promil
Berikut beberapa cara mengatasi stress saat promil yang bisa Mama lakukan:
1. Pelajari teknik relaksasi (meditasi, yoga)
Latihan relaksasi sederhana seperti meditasi untuk promil atau yoga dapat membantu menurunkan kadar kortisol dalam tubuh. Mama bisa mencoba meditasi singkat setiap pagi atau melakukan yoga dengan gerakan ringan yang aman. Latihan pernapasan dalam juga bisa membantu menenangkan pikiran saat Mama merasa gelisah.
2. Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas menyenangkan
Jangan sampai promil membuat Mama melupakan hal-hal yang disukai. Melakukan hobi seperti membaca, menulis, melukis, atau sekadar berjalan santai di taman bisa membantu melepas ketegangan. Aktivitas menyenangkan mampu memicu hormon endorfin yang membuat perasaan lebih positif.
3. Jaga kualitas tidur yang cukup
Tidur yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Usahakan Mama tidur 7β9 jam setiap malam dengan jadwal yang teratur. Hindari penggunaan gawai menjelang tidur agar pikiran lebih cepat rileks.
4. Terapkan pola makan sehat
Asupan makanan berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormon. Mama bisa memperbanyak sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan makanan kaya omega-3. Kurangi konsumsi makanan olahan, minuman manis, serta batasi kafein. Nutrisi yang tepat dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi proses kehamilan.
Artikel Lainnya: Ini 18 Makanan Promil yang Harus Dimakan Agar Cepat Hamil!
5. Berolahraga secara teratur
Olahraga ringan hingga sedang seperti jalan kaki atau berenang bisa membantu menurunkan stres sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Olahraga membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang memberi rasa bahagia. Lakukan secara teratur, tetapi hindari olahraga berlebihan karena justru bisa menambah stres fisik.
6. Jaga komunikasi terbuka dengan pasangan
Promil bukan hanya perjalanan Mama seorang diri, melainkan usaha bersama pasangan. Cobalah berbicara terbuka mengenai harapan, kekhawatiran, atau rasa lelah yang Mama alami.
7. Tentukan batasan dan ekspektasi yang realistis
Proses promil memang bisa penuh ketidakpastian. Agar tidak semakin tertekan, penting bagi Mama untuk menetapkan batasan dan harapan yang realistis. Cobalah menumbuhkan pikiran positif agar cepat hamil dengan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti menjaga pola hidup sehat, daripada terus memikirkan hal-hal di luar kendali.
Artikel Lainnya: Inilah Peran Calon Ayah Saat Mama Tak Kunjung Hamil
Kapan Mencari Bantuan Profesional?
Mengelola stres memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, ada saatnya Mama perlu mencari bantuan profesional, terutama yang memahami psikologi program hamil. Misalnya ketika:
- Rasa cemas atau sedih terlalu sering muncul hingga mengganggu aktivitas harian.
- Kualitas tidur terganggu terus-menerus.
- Sudah menjalani promil lebih dari satu tahun (atau enam bulan bila usia di atas 35 tahun) tanpa hasil.
- Ada dugaan gangguan hormon atau masalah kesehatan reproduksi lain.
Menjalani program hamil adalah perjalanan istimewa, tetapi juga penuh tantangan. Stres yang muncul di sepanjang perjalanan wajar dialami, namun jangan sampai menguasai hidup Mama, ya.
Pelajari lebih banyak tips manajemen stres saat menjalani promil hingga menghitung masa subur lewat health tools HalloBumil? Yuk, unduh aplikasinya sekarang dan gabung dengan komunitas Hallobumil. Mama bisa bertukar cerita, dapat berbagai tips bermanfaat, hingga ikut event Hallobumil yang seru bersama ribuan Mama lainnya!
semoga Allah mudahkan kami semua untuk segera hamil ya Allah tampilkan selengkapnya
- 8
Hai Mama, amin Ma. Terima kasih atas doanya π ^ak
- 0
bismillahirrahmanirrahim positif hamil bulan ini, aamiin ya tampilkan selengkapnya
- 7
Hai Mama, amin Ma. Semangat Mama dan semoga segera mendapat kabar baik ya Ma π ^ak
- 0
semonga di bulan Agustus Allah kasih aku kepercaya dua sekal tampilkan selengkapnya
- 7
Hai Mama, semoga segera mendapat kabar baik ya Ma. Amin π ^ak
- 0
semoga bulan November tahun ini dikasih kepercayaan lagi ya tampilkan selengkapnya
Hai Mama, amin. Semangat Ma π ^ak