Vitamin dan Suplemen yang Dibutuhkan Anak, Panduan untuk Mama
:strip_icc():format(webp)/hb-article/P7tJLz1OsEJ0JQ-KF-Kqi/original/4wprsjduw8sqm37zoafensbgbe5up3ts.png)
Vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya penting untuk tumbuh kembang anak, bahkan untuk orang dewasa sekalipun, Ma. Selain dari makanan, vitamin dan mineral bisa didapatkan dari suplemen. Kira-kira untuk anak dengan kondisi tertentu, vitamin dan suplemen mana yang dibutuhkan? Yuk, cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut, Ma!
Artikel Lainnya: PIlihan Makanan Ibu Hamil Agar Anak Cerdas dan Sehat
Apa Itu Vitamin dan Suplemen Anak?
Sebelum memilih vitamin dan suplemen yang dibutuhkan oleh anak, Mama perlu memahami lebih dahulu apa itu vitamin, mineral, dan suplemen.
Vitamin dan mineral adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Asupannya, tidak sebanyak karbohidrat, protein, atau lemak. Ada banyak jenis vitamin seperti vitamin A, B, C, D, E, K, sedangkan mineral terdiri dari kalsium, fosfor, zat besi, kalium, selenium, dan masih banyak lagi.
Keduanya, secara alami terdapat pada sayur, buah, kacang-kacangan, umbi-umbian, produk susu, ikan, daging, dan bahan makanan lainnya. Sementara suplemen adalah produk kesehatan yang ditambahkan vitamin, mineral, atau zat lainnya. Perbedaan vitamin maupun mineral dengan suplemen dapat dilihat dari proses pembentukannya, Ma.
Vitamin dan mineral secara alami ada pada tumbuhan dan hewan, sedangkan suplemen dibuat dari proses sintesis kimia di laboratorium atau menggunakan ekstrak dari sumber alami. Kemudian, hasil akhir suplemen perlu diuji, dikemas, dan diedarkan dengan izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia.
Fungsi vitamin dan mineral untuk tumbuh kembang Si Kecil sangatlah banyak, meliputi:
- Mendukung perkembangan saraf dan fungsi kognitif.
- Mendorong pembentukan tulang.
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
- Membantu proses metabolisme dan pembentukan energi.
Lalu, bagaimana dengan peran suplemen? Tujuan konsumsi suplemen vitamin atau multivitamin adalah mencukupi asupan nutrisi harian anak. Bila diimbangkan dengan pemberian makanan sehat bergizi, suplemen ikut mendukung perkembangan Si Kecil.
Jadi, sehatnya semua sistem pada tubuh Si Kecil menjadi pondasi penting agar ia bisa tumbuh tinggi, kuat, dan berkembang optimal secara fisik maupun mental.
Artikel Lainnya: Mengenali Dehidrasi Saat Si Kecil Diare
Jenis Vitamin Penting untuk Anak
Supaya Mama tahu vitamin dan suplemen yang dibutuhkan anak, kenali beberapa jenis vitamin dan perannya.
1. Vitamin A untuk kesehatan mata dan kulit
Vitamin yang larut lemak ini memiliki dua bentuk utama, yakni retinoid dan karotenoid yang bertugas dalam menjaga kesehatan kulit dan mata. Keduanya, mendukung fungsi retina dan kornea mata, serta mengurangi peradangan dan mendorong regenerasi kulit anak. Vitamin ini banyak ditemukan pada wortel, bayam, ubi, dan mangga.
2. Vitamin B kompleks untuk energi dan saraf
Disebut sebagai vitamin B kompleks karena terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. Vitamin ini berperan dalam mengubah makanan menjadi energi. Jenis vitamin B1 cukup populer dipasarkan dalam bentuk suplemen penambah nafsu makan anak, Ma.
Sementara untuk kesehatan saraf, paling besar manfaatnya ada pada vitamin B9, B6, dan B12. Anak membutuhkan vitamin ini untuk menunjang energinya dalam beraktivitas dan mengeksplorasi lingkungan.
3. Vitamin C untuk imun tubuh
Vitamin C yang merupakan antioksidan, sering jadi pilihan untuk merawat anak yang sering sakit, Ma, misalnya sariawan. Pasalnya, vitamin C dapat mendorong sel imun lebih peka terhadap patogen (bibit penyakit) dan anak sangat rentan terpapar penyakit di sekolah atau tempat bermain.
Imun tubuh sendiri berfungsi melawan kuman penyebab penyakit. Vitamin untuk daya tahan tubuh anak ini bisa diperoleh dari jeruk, mangga, tomat, atau brokoli, serta tersedia dalam bentuk suplemen.
Artikel Lainnya: Sumber Vitamin C yang Bermanfaat untuk Tubuh
4. Vitamin D untuk tulang dan gigi
Dalam mendukung pertumbuhan fisik anak, ia sangat butuh vitamin D, Ma. Ini karena vitamin D memaksimalkan penyerapan kalsium serta membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat. Sumber vitamin D terbesar adalah sinar matahari. Namun sejumlah kecil vitamin D juga bisa Mama temukan pada susu fortifikasi, kuning telur, dan ikan berlemak.
5. Vitamin E sebagai antioksidan
Sama seperti vitamin A, vitamin E juga larut dalam lemak dan bertindak sebagai antioksidan. Manfaatnya bisa mendukung daya tahan tubuh dan melindungi sel tubuh Si Kecil, lho! Apalagi, vitamin E juga penting dalam menjaga ketahanan otot. Sumber vitamin E paling tinggi ada pada kacang-kacangan dan biji-bijian, Ma.
Jenis Suplemen yang Umum Direkomendasikan
Berikut ini daftar suplemen dan vitamin yang mungkin dibutuhkan oleh anak dan biasanya direkomendasikan.
Omega-3 dan minyak ikan
Tidak hanya secara fisik, kemampuan kognitif dan emosional anak juga ikut berkembang. Untuk mendukung fungsi kognitif yang optimal, Mama perlu meningkatkan asupan omega 3 dan minyak ikan. Kedua zat gizi ini sangat baik untuk otak, terutama dalam meningkatkan daya tangkap dan mempertajam daya ingat.
Probiotik untuk kesehatan pencernaan
Ma, keseimbangan bakteri di usus berkaitan erat dengan daya tahan tubuh, lho! Alasannya, karena sebagian besar sistem imun ada di usus. Untuk mendukung hal ini, asupan probiotik perlu ditingkatkan mengingat probiotik adalah bakteri baik yang hidup di usus.
Suplemen probiotik bisa jadi pertimbangan jika Si Kecil gampang sakit, Ma. Jangan lupa juga untuk berikan yoghurt, tempe, atau susu yang diperkaya probiotik, ya.
Zat Besi, kalsium, dan seng
Anak dengan anemia dan gampang sakit, mungkin direkomendasikan dokter untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi, kalsium, dan seng (zinc). Ini karena masing-masing mineral memiliki manfaat, seperti:
- Menjaga daya tahan tubuh dan membantu penyembuhan luka.
- Membantu pembentukan hemoglobin (sel darah merah yang mengikat oksigen).
- Menjaga fungsi otot dan saraf.
Artikel Lainnya: Panduan MPASI Sesuai Usia dan Tahapan Bayi
Tips Memberikan Vitamin dan Suplemen kepada Anak
Dalam mencukupi kebutuhan vitamin lewat makanan, Mama bisa mencoba trik berikut.
- Tetap utamakan pemenuhan nutrisi dari makanan dengan menyiapkan sayur dan buah kaya warna, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.
- Supaya nafsu makan Si Kecil tetap tinggi, cobalah untuk kreasikan menu makan yang sesuai dengan preferensi Si Kecil.
- Porsi makan anak sesuai dengan panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI. Untuk anak usia 2-5 tahun, porsi makanannya adalah ±7 sendok makan nasi, 1 iris tempe, ½ mangkok kecil sayur dan buah, dan ½ sendok makan minyak sehat.
- Pastikan anak mendapat 3-4 kali makanan utama dan 1-2 kali camilan.
Jika Mama mempertimbangkan pemberian vitamin dan suplemen yang dibutuhkan anak, berikut tips yang bisa ikuti, Ma.
- Memilih vitamin anak yang bagus harus sesuai dengan kebutuhannya. Berikan suplemen yang memang diformulasikan untuk anak-anak dan pilih rasa dan bentuk (sirup, kunyah, isap, atau telan) sesuai dengan keinginan anak.
- Beberapa suplemen bisa ditambahkan pada makanan, seperti jus jeruk, sup, atau smoothie.
- Jika suplemen yang dipilih sediaan tablet telan, ajari ia untuk menelan seperti halnya minum obat. Jangan lupa, siapkan segelas air untuk mendorong suplemen masuk ke tenggorokan lebih lancar.
- Vitamin anak aman dikonsumsi setiap hari, Ma, tapi sesuaikan jangka waktu penggunaannya dengan dokter yang sebelumnya memeriksa kesehatan Si Kecil.
Artikel Lainnya: Si Kecil Rewel Setelah Minum Susu? Bisa Jadi Alergi, Ma!
Kapan Anak Membutuhkan Suplemen Tambahan?
Hampir semua anak dapat mencukupi kebutuhan vitamin lewatan makanan bergizi seimbang setiap harinya. Akan tetapi, setiap anak memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda sehingga tahu kapan anak butuh suplemen bukan berdasarkan asumsi pribadi ya, Ma.
Mama perlu berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter dan Si Kecil mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan lebih dahulu. Tujuannya, agar pemberian suplemen tambahan jadi tepat guna.
Meski begitu, inilah beberapa kondisi atau alasan yang membuat anak perlu suplemen vitamin.
- Picky eater dan tidak makan dengan baik.
- Cenderung mengonsumsi makanan fast food atau kemasan.
- Anak dengan masalah kesehatan tertentu, misalnya asma, intoleransi laktosa, alergi susu sapi, alergi makanan, dan masalah pencernaan lainnya.
- Mengikuti diet vegan, diet vegetarian, atau membatasi produk susu. Anak dengan pola makan ini, biasanya mengalami kadar zat besi yang rendah.
- Terbiasa mengonsumsi minuman soda yang mengganggu proses penyerapan vitamin.
Artikel Lainnya: Penyakit Umum pada Anak dan Cara Mengatasinya
Vitamin vs Nutrisi dari Makanan: Mana yang Lebih Baik?
Nutrisi dari makanan dianggap lebih baik ketimbang suplemen vitamin. Ada beberapa keunggulan nutrisi makanan yang perlu Mama tahu, nih. Pertama, nutrisi makanan jauh lebih lengkap karena mengandung mineral, serat, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya. Kedua, nutrisi makanan juga diserap lebih optimal karena struktur alami yang sesuai dengan tubuh kita.
Ketiga, ada sinergi antarzat gizi dari makanan yang dikonsumsi. Misalnya, vitamin C dalam buah membantu penyerapan zat besi dari sayuran. Terakhir, konsumsinya makanan kaya vitamin jarang menyebabkan overdosis. Contohnya pada kasus karotenemia, yakni kelebihan beta karoten dari konsumsi wortel secara berlebihan.
Kondisi ini terjadi jika Si Kecil makan lebih dari 10 wortel setiap hari selama beberapa minggu. Jika melihat frekuensinya, tentu sangat kecil kemungkinan kelebihan vitamin dari makanan pada Si Kecil.
Jadi, sebelum menjadikan suplemen sebagai tambahan vitamin yang dibutuhkan anak, Mama perlu memaksimalkan lebih dulu nutrisinya dari makanan. Jika lewat makanan tidak membantu, barulah suplemen vitamin dijadikan pilihan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam melalui aplikasi Hallobumil dan Gabung ke grup WhatsApp HalloBumil. Mama bisa menemukan berbagai webinar kesehatan anak, inspirasi menu bernutrisi, parenting, dan akses konsultasi ahli dengan mudah.