Si Kecil Suka Pilih-Pilih Makanan? Ini Penyebab dan Tips mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/O8Dgw0drVqe42a-HozWlS/original/mvnz49xse9r5850jvqugf01dca2dszmb.jpg)
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Si Kecil disebut picky eater jika hanya mau makan minimal satu jenis makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, dan serat, tapi tidak semuanya. Misalnya, Si Kecil tidak mau makan nasi, hanya mau makan roti atau mie yang masih sama-sama karbohidrat. Ada juga yang hanya mau makan pisang, tapi tidak mau makan pepaya atau brokoli. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada anak usia 1–5 tahun saat mereka sedang belajar mengenali rasa dan tekstur makanan baru.
Secara medis, picky eater termasuk bagian dari perkembangan normal anak, tapi tetap perlu diperhatikan agar tidak berdampak pada asupan gizi harian. Beberapa anak akan melewati fase ini dengan sendirinya, tapi sebagian lainnya bisa terus berlanjut hingga mengganggu tumbuh kembangnya.
Artikel lainnya: Mengenal Alergi Makanan pada Si Kecil
Penyebab Anak Picky Eater
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab Si Kecil picky eater, di antaranya sebagai berikut:
1. Si Kecil terlambat mengenal tekstur makanan
Setelah makan makanan dengan tekstur agak halus saat bayi, Si Kecil mulai mengenal rasa dan variasi makanan baru. Namun, Si Kecil yang picky eater umumnya akibat tidak diberi makanan yang tidak bervariasi dan terlambat naik tekstur MPASI.
2. Pola makan Si Kecil yang tidak teratur
Jadwal makan anak yang tidak konsisten bisa membuat Si Kecil kurang lapar saat waktu makan tiba, atau justru makan berlebihan di luar jam makan utama. Misalnya, Si Kecil lebih sering mengonsumsi makanan ringan daripada makanan utama setiap harinya.
3. Makanan terasa aneh di lidah Si Kecil
Si Kecil memiliki lebih banyak papila pengecap pada lidahnya dibandingkan orang dewasa. Sehingga Si Kecil lebih sensitif terhadap rasa makanan, yang membuat Si Kecil kemungkinan hanya menyukai salah satu atau beberapa rasa makanan saja.
4. Si Kecil masih merasa kenyang
Layaknya orang dewasa, Si Kecil juga tidak akan mau makan ketika ia tidak lapar atau masih kenyang. Kemungkinan lain ia mau makan, tapi hanya makanan tertentu yang ia sukai. Itulah sebabnya ia terlihat seperti picky eater.
5. Ditekan untuk memilih makanan sejak awal (dipengaruhi oleh lingkungan)
Jika dari kecil anak terus ditekan untuk makan makanan tertentu tanpa kebebasan memilih, ia bisa jadi trauma atau semakin menolak makanan tersebut. Lingkungan seperti keluarga atau pengasuh yang kaku bisa memengaruhi hal ini.
Artikel lainnya: Drama Si Kecil Susah Makan, Ini Penyebabnya yang Wajib Mama Tau!
6. Kurang menyediakan variasi makanan
Tanpa disadari, salah satu alasan Si Kecil menjadi picky eater bisa jadi karena orang tua selalu menyajikan makanan dengan tampilan yang biasa saja.
7. Pengaruh genetik dan sensory sensitivity
Beberapa anak memang secara alami lebih sensitif terhadap aroma, rasa, dan tampilan makanan karena faktor genetik atau kondisi tertentu seperti gangguan sensori.
8. Perkembangan rasa takut makanan baru (neophobia)
Neophobia adalah kondisi di mana anak menunjukkan rasa takut atau enggan mencoba makanan baru. Ini sangat umum terjadi di usia toddler dan prasekolah.
Gejala Awal Picky Eater
Si Kecil yang pilih-pilih makanan, umumnya menunjukkan gejala awal: tidak mau makan makanan tertentu, dari menutup mulut memakai tangan, mendorong piring menjauh, hingga kabur dari meja makan. Gejala picky eater lain yang sering teridentifikasi termasuk:
- Malas-malasan ketika disuruh makan.
- Sibuk sendiri pada jam makan.
- Memuntahkan makanan yang sudah masuk ke mulut.
- Mengeluh sakit atau membuat alasan macam-macam untuk menghindari jam makan.
- Hanya mau makan di luar rumah.
- Cuma mau makan sedikit daripada biasanya.
- Harus didorong bahkan dipaksa untuk mencoba makanan baru.
Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi GTM pada Anak dengan Tepat
Dampak Picky Eating pada Nutrisi dan Kesehatan
Jika terus berlanjut tanpa ditangani, picky eating bisa menyebabkan:
- Kekurangan gizi: Anak bisa kekurangan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, atau vitamin A jika hanya makan makanan tertentu.
- Berat badan tidak ideal: Anak mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat atau bahkan risiko stunting karena kurang kalori dan nutrisi penting.
- Gangguan pencernaan: Anak yang tidak makan serat cukup dari sayur dan buah bisa mengalami sembelit.
- Masalah perilaku makan: Anak bisa semakin sulit makan jika kebiasaan picky eating tidak diarahkan dengan pendekatan yang lembut dan konsisten.
Artikel lainnya: Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak, Wajibkah?
Cara Pencegahan Picky Eater
Hal-hal berikut dapat membantu Si Kecil membangun keterampilan dasar yang kuat dan mencegah munculnya kebiasaan pilih-pilih makanan:
- Gunakan teknik pemberian makan responsif sejak awal.
- Menawarkan berbagai macam makanan dan rasa.
- Jadilah teladan dalam memakan makanan yang Mama sajikan.
- Berikan waktu dan ruang untuk mempelajari keterampilan mengunyah.
- Tetapkan batasan waktu makan yang penuh kasih sayang.
Tips Menghadapi Picky Eater
Meskipun picky eater adalah fase normal pada anak usia dini, kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil menjadi tidak optimal. Lantas, bagaimana menghadapi Si Kecil yang suka pilih-pilih makanan?
- Children see, children do. Kebiasaan makan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan Si Kecil. Jika Mama atau Papa enggan makan sayur misalnya, wajar saja jika Si Kecil pun meniru enggan makan sayur. Selalu sajikan menu makanan yang berimbang setiap harinya.
- Sajikan makanan dalam porsi kecil.
- Sebaiknya sajikan makanan di meja yang terjangkau, sehingga Si Kecil yang memegang kendali , mereka cenderung lebih tertarik.
- Jika ingin memberikan makanan baru, jangan langsung menyerah jika Si Kecil langsung menolak. Paparkan makanan baru tadi pada anak sebanyak 10-15 kali. Mama perlu mendorong Si Kecil agar lebih memperhatikan warna, bentuk, aroma, dan tekstur makanan daripada cuma rasa makanan itu sendiri.
- Berikan contoh makan yang menyenangkan. Jika Si Kecil melihat orang lain makan makanan serupa, Ia akan lebih tertarik mencoba.
- Perbolehkan menyentuh makanan, beri kesempatan Si Kecil untuk menyentuh langsung dan mengenali makanannya sebelum menyuapinya.
- Orangtua harus tetap tenang. Jangan panik atau marah-marah saat Si Kecil menolak makanan tertentu.
- Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi, berjalan-jalan atau naik sepeda.
- Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan
- Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah, terutama makanan yang manis. Si Kecil akan merasa cokelat, permen, dan sejenisnya lebih nikmat daripada sayuran dan nasi
- Ubah cara penyajian makanan agar lebih menarik. Misalnya Si Kecil mungkin menolak wortel iris bundar, tapi ketika diberi wortel yang diparut ia lahap makannya.
- Libatkan anak dalam proses pemasakan dan penyajian makanan.
Artikel lainnya: Berat Badan Anak Susah Naik? Ini Penyebab dan Solusinya
Dengan beragam cara di atas, diharapkan Si Kecil picky eater perlahan-lahan terbuka akan berbagai jenis makanan dan tidak pilih-pilih lagi. Bila tips di atas kurang membantu, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran mengenai asupan nutrisinya serta jangan lupa ya Mama bisa sharing di kolom komentar dibawah ini ya.
Yuk Ma, dukung tumbuh kembang si Kecil dari kandungan hingga balita. Download aplikasi Hallobumil sekarang, semua panduan parenting ada di sana. Mau ikutan event parenting seru dari Hallobumil? Ada kelas MPASI, stimulasi, hingga siap sekolah! Cek jadwalnya di halaman event Hallobumil ya.
Gabung komunitas Hallobumil di WhatsApp, yuk! Pilih grup sesuai tahap: program hamil, kehamilan (trimester 1–3), newborn–6 bulan, atau 6 bulan ke atas. Ngobrol bareng Mama lain, lebih seru! Semua lengkap hanya dalam satu genggaman.