Apakah ASI Mama Cukup untuk Si Kecil?
dr. Jessica Florencia
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang terbaik untuk Si Kecil. Namun, seringkali Mama merasakan bahwa ASInya tidak cukup. Menyusui memang merupakan proses yang kompleks, dan bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi fisik Mama tetapi juga dari kondisi psikologisnya. Pertanyaan yang sering muncul di benak dan di hati Mama yang sedang menyusui adalah: “Apakah ASI Saya cukup untuk Si Kecil?”
Mengetahui kecukupan ASI pada proses menyusui langsung dari payudara Mama adalah dengan melihat seringnya buang air kecil Si Kecil yang dapat diibaratkan dengan seberapa sering harus mengganti popok Si Kecil dalam 24 jam. Jika Si Kecil cukup ASI maka frekuensi buang air kecilnya tidak boleh kurang dari 6 kali, yang menandakan bahwa Si Kecil ada dalam ancaman dehidrasi. Tanda lain yang dapat dilihat adalah berat badan Si Kecil yang naik sesuai dengan kurva pertumbuhan dari WHO (World Health Organization) dan jika mengalami penurunan pada saat lahir maka telah kembali ke berat semula paling tidak dalam 2 minggu setelah lahir.
Namun, Mama biasanya akan resah dan khawatir ketika dalam keseharian menemukan bahwa Si Kecil mengalami hal berikut ini, yang membuat Mama memiliki persepsi bahwa ASI-nya tidak cukup:
1. Menangis dan menangis lagi
Si Kecil yang selalu menangis bukan berarti menandakan selalu lapar. Si Kecil yang menangis juga dapat merupakan cara Si Kecil berkomunikasi bila ia merasa kepanasan atau kedinginan, ingin dipeluk atau merasa bosan.
2. Menyusu seperti tidak pernah puas
Si Kecil yang sering menyusu mungkin berada dalam fase growth spurt. Atau, mungkin juga Si Kecil memang cepat kembali merasa lapar.
3. Payudara Terasa Lembek
Aliran ASI pada saatnya akan menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil. Jika Si Kecil menyusu sedikit tapi sering maka Mama mungkin akan merasakan payudara tidak pernah terasa penuh. Atau jika Mama rajin memerah ASI, maka Mama juga mungkin akan sering merasakan payudara terasa lembek.
4. Membandingkan dengan Bayi Lain
Kebiasaan Si Kecil dalam menyusui dapat berbeda-beda. Ada yang senang menyusui sedikit tapi sering, ada yang menyusui lebih lama namun rentang jarak antara waktu menyusui yang satu dengan lainnya cukup jauh, dan ada juga yang senang menyusui aliran deras dan ada yang senang dengan aliran yang tidak terlalu deras. Untuk Itu, Mama sebaiknya tidak membandingkan dengan bayi lain, meskipun saudara kandung sendiri, namun mempelajari dengan lebih baik kebiasaan Si Kecil saat ini.
5. Hasil Perahan Sedikit
Hasil perahan tidak dapat digunakan untuk mencerminkan produksi ASI Mama jika Mama memerah juga sambil menyusui secara langsung juga. Kecuali, Mama memerah secara penuh dan rutin seperti keinginan Si Kecil untuk menyusui, tanpa memberikan ASI secara langsung.
Jika Mama memang merasa kurang percaya diri dalam menyusui, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi untuk mendapatkan panduan dalam menyusui Si Kecil. Mungkin juga terdapat kondisi seperti tongue tie atau perlekatan yang kurang baik. Tetap semangat ya Ma! (JF)
bingung SMA asi aku..air susu nya banyak smpe sakit payudara karena kebanyakan asii,payudara berasa batu keras..TPI bayi aku GK nyusu nya sulit bngtt d isap nya cuma sedikit²..jdi berat badannya menurun..
- 5
iin ramayanti 9 bulan
gimana agar asi bisa melimpah