Sariawan pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/8G_ideaE0qzpH-U6fQvX4/original/764week-23-day-0-anak-terkena-sariawan-ini-cara-mengatasinya.jpg)
Sariawan atau aphthous ulcer adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak. Kondisi ini sering kali membuat Mama khawatir karena Si Kecil jadi tidak nafsu makan seperti biasanya. Yuk, cari tahu penyebab sekaligus cara mengatasinya supaya Si Kecil bisa kembali ceria!
Penyebab Umum Sariawan pada Anak
Sariawan umumnya berbentuk luka di sekitar pipi bagian dalam, di bawah gusi, bibir bagian dalam, atau di bawah lidah. Rasanya yang nyeri membuat anak jadi malas makan, menggosok gigi, bahkan hanya sekadar minum air.
Ada banyak penyebab kemunculan luka sariawan pada anak, di antaranya:
- Lebih sensitif terhadap jenis makanan tertentu, seperti cokelat, kacang, keju, atau makanan asam. Bisa jadi anak memiliki alergi terhadap makanan tersebut.
- Memiliki sistem imun yang lemah, terutama pada anak dengan masalah kesehatan tertentu atau lahir prematur.
- Trauma akibat terjatuh, tidak sengaja tergigit, menggosok gigi terlalu keras, atau mengonsumsi makanan yang bertekstur kasar dan keras.
- Penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) yang meningkatkan risiko sariawan pada anak.
- Kekurangan nutrisi, seperti asam folat, vitamin B12, vitamin C, atau zat besi. Kondisi ini bisa terjadi karena asupan gizi yang buruk atau masalah penyerapan nutrisi pada tubuh anak, misal radang usus atau anemia.
- Penggunaan kawat gigi di awal atau ukuran yang tidak pas.
- Mengalami stres atau berada di bawah tekanan.
- Faktor genetik, yakni memiliki ayah, ibu, atau saudara kandungan yang sering terkena sariawan.
- Penggunaan obat-obatan tertentu yang memiliki efek samping menimbulkan sariawan.
Penting untuk Mama dan Papa mengetahui penyebab sariawan pada anak atau bayi. Dengan begitu, Mama tahu cara tepat untuk mengatasinya.
Artikel lainnya: 5 Feeding Rules buat Atasi Susah Makan pada Si Kecil!
Gejala Sariawan pada Anak
Sariawan biasanya muncul sebagai luka terbuka berbentuk bulat putih atau kekuningan dan "lingkaran" merah di sekelilingnya. Kebanyakan berukuran kecil dan dangkal, tetapi terkadang bisa lebih besar dan lebih dalam.
Adanya luka menyebabkan rasa nyeri di mulut di minggu pertama, terutama saat makan, minum, berbicara, atau menggosok gigi. Setelahnya, rasa nyeri akan mereda dan sariawan akan membaik dengan sendirinya. Biasanya, proses pemulihan sariawan memakan waktu hingga 2 minggu, Ma.
Meski umumnya mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, setiap anak dapat mengeluhkan gejala yang berbeda, Ma. Ini juga bisa dilihat dari jenis sariawan yang terjadi pada anak.
- Sariawan minor: Jenis sariawan paling umum terjadi pada anak. Ukuran lukanya kurang 1 cm, sembuh dalam waktu 1-2 minggu tanpa meninggalkan bekas.
- Sariawan mayor: Jenis sariawan yang jarang terjadi pada anak dengan ukuran lebih besar. Proses pemulihannya bisa sampai 6 minggu dan kadang meninggalkan bekas.
Artikel lainnya: Ini Dia Cara Menyikat Gigi pada Bayi
Cara Mengatasi Sariawan pada Anak di Rumah
Kebanyakan sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun bila Si Kecil terus mengeluh nyeri, Mama bisa mengikuti tips berikut sebagai cara mengobati sariawan pada anak:
1. Minum obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol dapat digunakan untuk mengurangi rasa perih pada sariawan. Untuk anak usia 2 tahun ke atas, berikan obat dalam sediaan sirup atau drops, sedangkan anak usia 6 tahun ke atas sudah boleh diberi obat dalam sediaan kaplet maupun tablet.
2. Pakai obat khusus sariawan
Selain minum paracetamol, Mama juga bisa memilih Aloclair Plus untuk anak. Obat sariawan yang dapat digunakan mulai anak usia 2 bulan ini punya kandungan antiseptik, analgesik, dan antiradang yang tersedia dalam bentuk gel, spray, dan obat kumur.
Bila Mama memilih Aloclair Plus Gel, area sariawan perlu dikeringkan lebih dahulu dengan tisu. Kemudian, pakai cotton bud untuk mengoles gel ke area sariawan. Aloclair Plus Gel dapat dioleskan sebanyak 3-4 kali sehari.
Sementara untuk Aloclair Plus Oral Rinse digunakan seperti obat kumur pada umumnya. Takar cairan obat sebanyak 10 ml, kemudian arahkan Si Kecil untuk berkumur dengan cairan tersebut selama 30 detik sampai 1 menit.
Ada pun Aloclair Plus Spray bisa disemprotkan ke arah luka sariawan sebanyak 3-4 semprot dalam sekali sesi pengobatan. Lakukan ini secara berulang sebanyak 3-4 kali sehari. Minta anak untuk tidak makan dan minum minimal 30 menit setelah pengobatan.
Ingin tahu lebih lanjut tentang obat sariawan Aloclair Plus? Semua informasi seputar Aloclair Plus dan kesehatan mulut Si Kecil bisa Mama dapatkan dengan menghadiri EventAloclair Plus & New Moms di CGV FX Sudirman!
Selain edukasi, ada banyak benefit yang akan Mama dapatkan dari acara gratis ini, lho! Ayo isi data diri Mama di sini! Event acara ini bisa Mama lihat di fitur event pada aplikasi Hallobumil, ya.
3. Perhatikan menu makan anak
Nyeri sariawan pada anak bisa bertambah parah jika Si Kecil makan makanan asin, pedas, dan asam. Oleh karena itu, Mama perlu menyiapkan makanan yang sedikit bumbu dan disajikan dalam kondisi dingin.
Ganti camilan anak yang bertekstur keras dengan buah-buahan manis yang berdaging lembut, seperti buah naga, pepaya, atau semangka. Deretan buah ini kaya akan vitamin C yang bisa mempercepat proses penyembuhan luka sariawan.
Artikel lainnya: Kapan Si Kecil Dapat Mulai Toilet Training?
Cara Mencegah Sariawan pada Anak Kembali
Meskipun bukan masalah kesehatan yang serius, sariawan pada Si Kecil bisa mengganggu aktivitas makannya. Selain tahu cara menyembuhkan sariawan pada anak, Mama juga perlu mengikuti tips berikut agar si Kecil tidak lagi terganggu dengan sariawan.
1. Hindari makanan yang mengiritasi
Makanan yang bertekstur keras dapat mengiritasi mulut bagian dalam. Oleh karenanya, kurangi menu makanan yang digoreng kering. Sebaliknya, sajikan makanan berkuah dan lembut, misalnya diolah dengan dikukus atau dipotong-potong menjadi bagian kecil.
Mama juga perlu memperhatikan kepekaan anak terhadap jenis makanan tertentu. Misal jika si Kecil mudah sariawan karena makan kacang-kacangan, sebaiknya hindari kacang terutama jika ia punya alergi.
2. Siapkan menu makan yang bernutrisi
Mama sudah tahukan bahwa salah satu penyebab sariawan pada anak karena kekurangan nutrisi. Jadi, untuk mencegahnya, Si Kecil perlu mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya lewat makanan.
Selalu siapkan menu makan yang terdiri dari sayur, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein. Supaya tidak bosan, pastikan Mama membuat menu makanan yang bervariasi, ya.
3. Biasakan Si Kecil menjaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan mulut adalah cara ampuh mencegah sariawan pada anak. Kebiasaan ini perlu diterapkan sedari dini dalam diri anak sekaligus dilakukan dengan hati-hati, terutama ketika menggosok gigi. Di samping itu, pilih pasta gigi yang bebas SLS dan gunakan sikat gigi berbulu lembut untuk menghindari iritasi pada gusi.
4. Rutin ke dokter gigi
Mengunjungi dokter gigi idealnya dilakukan 6 bulan sekali untuk menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh, termasuk mencegah sariawan pada anak. Apalagi jika Si Kecil menggunakan gigi kawat yang rentan mengalami trauma pada mulut di awal pemakaian atau ukurannya tidak sesuai.
Artikel lainnya: Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 4 hingga 6 Tahun
Kapan Perlu ke Dokter?
Sariawan kemungkinan besar akan sembuh dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, anak-anak mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter jika:
- Sariawan tidak kunjung sembuh bahkan setelah 2 minggu.
- Peradangannya parah menyebabkan gangguan makan.
- Luka sariawan pada anak cukup parah atau berjumlah banyak.
- Khawatir ada gejala lain yang muncul bersamaan dengan sariawan.
- Sariawan sangat sering kambuh.
Yuk Mama, unduh aplikasi Hallobumil untuk sharing tips parenting dengan ribuan Mama lainnya sekarang dan gabung dengan komunitasnya lewat Layanan Whatsapp. Semua lengkap hanya dalam satu genggaman Mama!