Artikel/Pasca Kehamilan/Mengenali Dehidrasi Saat Si Kecil Diare

Mengenali Dehidrasi Saat Si Kecil Diare

dr. Indria Sari | Diterbitkan pada 16 Juli 2025
Ditinjau oleh dr. Indria Sari
Diare bisa sebabkan dehidrasi pada anak yang berbahaya jika tidak ditangani. Kenali tanda-tandanya dan ketahui cara tepat mengatasi agar si Kecil tetap sehat dan cepat pulih.
mengenali-dehidrasi-saat-si-kecil-diare

Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak. Meski terlihat sepele, diare bisa menyebabkan dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk.

Bila tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi pada anak saat diare bisa memicu komplikasi serius, bahkan membahayakan nyawa. Yuk, Ma, kenali penyebab, gejala, dan cara mencegah dehidrasi pada anak saat mengalami diare.

Penyebab Dehidrasi saat Anak Diare

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Penyebab diare yang tersering pada Si Kecil adalah rotavirus, yang merupakan penyebab utama pada 60-70% diare pada anak.

Sedangkan penyebab yang lain adalah bakteri (10-20%) dan sisanya parasit (kurang dari 10%). Karena sebagian besar penyebab diare adalah virus, maka biasanya diare akan sembuh sendiri. Namun pada saat Si Kecil mengalami diare, tubuhnya akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat.

Di saat yang bersamaan, usus juga kehilangan kemampuan menyerap cairan dan elektrolit akibat proses diare tersebut. Apabila hal ini terus berlangsung, maka dapat terjadi dehidrasi mulai dari ringan hingga berat.

Bila asupan cairan tidak cukup menggantikan yang hilang, maka rehidrasi oral anak menjadi sulit, dan dehidrasi pun terjadi. Selain itu, jika diare disertai demam dan muntah, kebutuhan cairan tubuh jadi lebih tinggi, tapi kemampuan tubuh untuk menyerapnya menurun.

Gejala Dehidrasi pada Anak

Tanda dehidrasi ringan

Mama perlu waspada jika anak menunjukkan tanda-tanda gejala dehidrasi anak ringan seperti:

  • Bibir dan mulut kering.
  • Jarang buang air kecil.
  • Urin berwarna lebih pekat.
  • Haus berlebihan.
  • Kulit terasa kering.

Meski belum terlalu berbahaya, ciri-ciri anak dehidrasi ringan tetap harus segera ditangani agar tidak berkembang menjadi lebih parah.

Tanda dehidrasi sedang hingga berat

Jika kondisi anak tidak segera ditangani, dehidrasi bisa bertambah parah. Tanda-tanda dehidrasi sedang hingga berat meliputi:

  • Tidak buang air kecil selama 6 jam atau lebih.
  • Mata cekung.
  • Kulit tidak kembali normal saat dicubit.
  • Anak tampak lemas, mengantuk, atau rewel berlebihan.
  • Tangis tanpa air mata.
  • Tangan dan kaki terasa dingin.
  • Napas cepat dan dalam.
  • Kesadarannya menurun.
  • Denyut nadi cepat

Pada kondisi ini Si Kecil harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat cairan melalui infus. Namun kita tidak ingin Si Kecil sampai mengalami hal ini kan, Ma.

Bahaya Dehidrasi pada Anak

Dehidrasi yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Ketidakseimbangan elektrolit yang bisa memengaruhi kerja jantung dan otot
    Gangguan ginjal, termasuk gagal ginjal akut.
  • Syok hipovolemik, kondisi darurat medis akibat penurunan volume darah,
    Kerusakan organ tubuh karena suplai darah dan oksigen terganggu.

Itulah mengapa penting bagi Mama untuk segera mencegah hal ini dengan mengenali dan mengetahui cara yang benar dalam menangani dehidrasi pada Si Kecil.

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak saat Diare

Berikut langkah-langkah yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi dehidrasi pada anak saat diare:

  • Berikan cairan rehidrasi oral (oralit): Oralit mengandung kombinasi air, garam, dan gula untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Berikan sedikit demi sedikit setiap beberapa menit agar tidak memicu muntah.
  • Gunakan cairan elektrolit khusus anak: Jika anak susah minum oralit, Mama bisa memberikan cairan elektrolit anak yang dijual di apotek, sesuai dosis dan saran dokter.
  • Tetap berikan ASI atau susu formula: Jika anak masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI karena ASI membantu melindungi saluran cerna dari infeksi dan membantu pemulihan.
  • Berikan makanan lunak dan rendah serat: Jika anak sudah bisa makan, berikan makanan seperti bubur, pisang, atau nasi tim. Hindari makanan berminyak dan berserat tinggi yang bisa memperparah diare.
  • Pantau tanda vital anak: Cek frekuensi buang air kecil, tingkat kesadaran, dan apakah anak tampak lemas. Jika kondisinya memburuk, segera ke dokter.
  • Konsultasikan obat diare anak pada dokter: Hindari memberikan obat diare tanpa resep karena beberapa jenis bisa membahayakan anak.

Artikel lainnya: Kenali Masalah Pencernaan Bayi dan Cara Menanganinya

Cara Mencegah Dehidrasi saat Anak Mengalami Diare

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut tips agar anak tidak mengalami dehidrasi saat diare:

  • Berikan cairan setiap kali anak buang air besar: Bahkan jika anak tampak tidak haus, pastikan tetap ada asupan cairan secara berkala.
  • Simpan oralit di rumah: Oralit adalah solusi cepat untuk pertolongan pertama. Mama bisa menyimpan oralit dalam bentuk sachet atau tablet.
  • Cegah infeksi penyebab diare: Ajak anak untuk mencuci tangan setelah buang air dan sebelum makan. Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang.
  • Berikan imunisasi rotavirus: Ini salah satu cara mencegah penyebab diare pada anak yang paling umum. Konsultasikan pada dokter tentang jadwal imunisasi.
  • Perhatikan pola makan: Hindari makanan pedas, berlemak, atau karbohidrat (gula) yang tinggi karena dapat menyebabkan diare lebih lanjut.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika:

  • Tidak ada perbaikan setelah 1–2 hari
  • Anak terlihat sangat lemas atau tidak responsif
  • Tidak buang air kecil >6 jam
  • Menolak makan dan minum sepenuhnya
  • Ada darah di feses
  • Demam tinggi >39°C atau muntah terus-menerus

Diare pada anak memang sering terjadi, tapi diare disertai dehidrasi bisa cepat memburuk bila tidak ditangani dengan benar. Jangan ragu untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat bila kondisi anak mengkhawatirkan.

Oleh karena itu kita harus jeli dan mencoba mengenali tanda-tanda dehidrasi sedini mungkin agar tidak terlambat memberikan pertolongan yang sesuai. Yuk, belajar bersama Ma!

Cek terus kesehatan si Kecil dan dapatkan tips parenting lengkap dengan download aplikasi Hallobumil. Jangan lewatkan juga berbagai event edukatif yang bisa Mama ikuti dan gabung komunitas WhatsApp sesuai usia anak. Yuk, manfaatkan juga tools kalender masa subur dan HPL yang praktis untuk Mama!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image