Artikel/Pasca Kehamilan/Suplemen Vitamin Dan Mineral Untuk Anak Wajibkah

Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak, Wajibkah?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 29 Maret 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Seiring tumbuh kembang si kecil, mungkin Mama sering bertanya-tanya apakah si kecil sudah cukup makan makanan yang bergizi atau apakah ia membutuhkan tambahan/suplemen vitamin dan mineral. Hal ini wajar, karena adanya kekurangan vitamin dan mineral pada si kecil dapat tidak menunjukkan gejala. Apabila kita ingin mengetahui pasti kecukupannya maka harus dilakukan pemeriksaan untuk dilakukan pengukuran. Namun pemeriksaan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman karena melibatkan proses pengambilan darah, dan kerap kali harganya juga tidak murah. Oleh karena itu, baik AAP (American Academy of Pediatrics) maupun IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sepakat bahwa apabila anak makan makanan yang bervariasi jenisnya dalam jumlah yang cukup, maka pada umumnya anak tidak membutuhkan tambahan vitamin dan mineral karena sebagian besar kebutuhannya sudah terpenuhi dari makanan.
suplemen-vitamin-dan-mineral-untuk-anak-wajibkah

dr. Indria Sari

Seiring tumbuh kembang Si Kecil, mungkin Mama sering bertanya-tanya apakah Si Kecil sudah cukup makan makanan yang bergizi atau apakah ia membutuhkan tambahan/suplemen vitamin dan mineral. Hal ini wajar, karena adanya kekurangan vitamin dan mineral pada Si Kecil dapat tidak menunjukkan gejala. Apabila kita ingin mengetahui pasti kecukupannya maka harus dilakukan pemeriksaan untuk dilakukan pengukuran. Namun pemeriksaan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman karena melibatkan proses pengambilan darah, dan kerap kali harganya juga tidak murah. Oleh karena itu, baik AAP (American Academy of Pediatrics) maupun IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sepakat bahwa apabila anak makan makanan yang bervariasi jenisnya dalam jumlah yang cukup, maka pada umumnya anak tidak membutuhkan tambahan vitamin dan mineral karena sebagian besar kebutuhannya sudah terpenuhi dari makanan.

Namun demikian, karena satu dan lain hal seringkali anak-anak tidak mendapat asupan yang cukup baik variasi maupun jumlahnya sehingga WHO merekomendasikan pemberian suplemen beberapa vitamin dan mineral. Kemudian berdasarkan penelitian dan disesuai dengan kondisi negara kita, beberapa dari rekomendasi tersebut turut pula diadaptasi oleh pemerintah dan IDAI, sebagai berikut:

Vitamin A

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin A dapat menurunkan angka kematian sebesar 24% dan kematian terkait diare sebesar 28%. WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan, dan 200.000 U pada anak usia 12-59 bulan. Kementerian Kesehatan Indonesia mengimplementasikan rekomendasi ini melalui program bulan vitamin A setiap Februari dan Agustus.

 

Vitamin D

Masyarakat kita cenderung menghindari paparan terhadap sinar matahari yang penting dalam pembentukan vitamin D yang bermanfaat untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang. Meskipun belum ada rekomendasi untuk pemberian suplementasi vitamin D secara rutin, survey menunjukkan bahwa 44% anak di pedesaan dan 43% anak di perkotaan Indonesia mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa anak Indonesia ternyata kurang mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin D seperti salmon, tuna, makarel, keju, dll. AAP merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebesar 400 IU setiap hari.

 

Zat Besi

Zat besi penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh serta konsentrasi dan prestasi belajar. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan  bahwa angka kejadian anemia (dengan berbagai penyebab) pada balita di Indonesia sebesar 40,5%. Oleh karena itu pemberian suplementasi besi secara rutin telah direkomendasikan oleh IDAI.

 

Zink

Zink dapat menurunkan angka kejadian diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan dan menurunkan angka kematian yang terkait penyakit infeksi. Pemberian suplementasi zink direkomendasikan selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali pada bayi usia 6-23 bulan.

 

Iodium

Iodium penting untuk pertumbuhan berat dan tinggi badan serta perkembangan kecerdasan otak. Balita yang mengalami kekurangan iodium akan memiliki intelligent quotient (IQ) yang lebih rendah 13,5 poin dibandingkan balita yang cukup iodium. Oleh karena itu pemerintah menyarankan untuk menggunakan garam yang beriodium untuk memasak. 

 

Jadi sudah cukup jelas ya Ma, tentang suplemen vitamin dan mineral untuk Si Kecil. Apabila Mama masih ragu atau khawatir tentang kecukupan vitamin dan mineral Si Kecil, silakan berkonsultasi langsung dengan Dokter ya, Ma! (IS)

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
5
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image