Artikel/Pasca Kehamilan/Penyakit Umum Pada Anak Dan Cara Mengatasinya

Penyakit Umum pada Anak dan Cara Mengatasinya

Athika Rahma | Diterbitkan pada 15 Juli 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Anak rentan terkena penyakit umum seperti batuk, demam, dan diare. Yuk, kenali penyebab, gejala, serta cara penanganan yang tepat agar si Kecil cepat pulih dan tetap aktif beraktivitas.
penyakit-umum-pada-anak-dan-cara-mengatasinya

Masa kanak-kanak adalah masa penuh petualangan, tapi juga sering kali menjadi masa di mana anak mudah terserang berbagai penyakit. Tidak sedikit Mama yang merasa khawatir saat si kecil demam, batuk, atau menunjukkan gejala tidak nyaman lainnya. Padahal, memahami penyebab dan cara menanganinya dengan tenang adalah kunci untuk menjaga anak tetap sehat.

Artikel ini akan membantu Mama memahami kenapa anak sering sakit, jenis penyakit umum pada anak, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat Mama lakukan di rumah. Yuk, kita pelajari bersama.

Mengapa Anak Sering Terserang Penyakit?

Banyak Mama mungkin bertanya penyebab anak sering sakit. Jawabannya berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh si kecil yang masih berkembang. Saat anak lahir, mereka memang mendapat antibodi dari Mama melalui plasenta dan ASI, tapi perlindungan ini tidak berlangsung lama.

Biasanya, saat anak memasuki usia 6 bulan ke atas, perlindungan dari antibodi ibu mulai menurun. Tubuh anak pun mulai belajar menghadapi virus dan bakteri dari lingkungannya. Inilah mengapa anak sering terserang penyakit, terutama saat mulai aktif bermain, masuk daycare, atau bertemu banyak orang.

Selain itu, beberapa faktor lain yang menyebabkan anak sering sakit ialah:

  • Gaya hidup dan lingkungan
  • Kurangnya waktu istirahat
  • Asupan gizi yang tidak seimbang
  • Paparan asap rokok atau polusi udara

Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak

Berikut adalah 10 penyakit yang umum dialami anak, lengkap dengan cara mengatasi sakit pada anak tersebut.

1. Pilek (Common Cold)

Pilek adalah salah satu penyakit paling sering dialami anak. Gejala penyakit anak ini antara lain hidung meler, bersin, demam ringan, dan batuk. Penyebabnya adalah virus, dan umumnya tidak memerlukan antibiotik.

Cara mengatasinya:

Mama bisa memberikan cairan hangat, menjaga anak tetap terhidrasi, memberikan istirahat cukup, serta meneteskan larutan saline untuk membantu melegakan hidung. Hindari penggunaan obat pilek yang dijual bebas tanpa anjuran dokter pada anak di bawah 6 tahun.

2. Flu (Influenza)

Flu berbeda dengan pilek biasa. Gejalanya bisa lebih berat seperti demam tinggi, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan batuk kering.

Cara mengatasinya:

Pastikan anak cukup istirahat, minum banyak cairan, dan konsumsi makanan bergizi. Jika dokter menganjurkan, antiviral seperti oseltamivir bisa diberikan dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul.

3. Demam

Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih. Gejala yang menyertai bisa berupa tubuh lemas, rewel, tidak nafsu makan, atau tampak mengantuk.

Cara mengatasinya:

Mama bisa mencoba kompres hangat, mandi air hangat, atau memberikan obat demam anak alami seperti air rebusan daun sirih atau air perasan jeruk nipis madu (untuk anak usia >1 tahun). Bila demam tidak kunjung turun atau mencapai 38,5°C ke atas, segera konsultasikan ke dokter.

4. Bronkiolitis (Infeksi Saluran Napas Bawah)

Infeksi saluran pernapasan anak ini biasanya disebabkan oleh virus RSV dan sering menyerang bayi di bawah usia 2 tahun. Gejalanya berupa batuk, nafas cepat, dan suara mengi.

Cara mengatasinya:

Bantu anak bernapas lebih lega dengan menyedot lendir dari hidung menggunakan aspirator, pastikan anak tetap terhidrasi, dan pantau pernapasan. Jika napas anak terlihat berat atau terlalu cepat, segera bawa ke dokter.

5. Radang Tenggorokan (Sore Throat)

Radang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Jika disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus, biasanya disertai demam dan rasa sakit saat menelan.

Cara mengatasinya:

Tes cepat (rapid test) atau kultur tenggorokan sering digunakan dalam diagnosa penyakit pada anak untuk memastikan apakah penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus.

Bila dicurigai karena bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Selain itu, Mama juga bisa memberikan cairan hangat seperti teh madu (untuk anak >1 tahun) dan memastikan anak banyak istirahat.

6. Infeksi Telinga (Otitis Media)

Infeksi telinga tengah sering terjadi setelah anak mengalami flu atau pilek. Tanda-tandanya bisa berupa anak sering menarik-narik telinga, demam, dan rewel.

Cara mengatasinya:

Beberapa kasus ringan bisa sembuh sendiri. Jika gejala berat, dokter akan meresepkan antibiotik. Kompres hangat di area telinga bisa membantu mengurangi nyeri.

7. Diare

Salah satu penyakit anak usia 1-5 tahun ini biasanya disebabkan oleh virus seperti rotavirus, makanan yang tidak higienis, atau alergi makanan. Gejalanya adalah feses encer dan sering, kadang disertai muntah.

Cara mengatasinya:

Berikan cairan oralit untuk mencegah dehidrasi, hindari makanan tinggi serat sementara waktu, dan terus pantau kondisi anak. Jika anak tampak lemas atau tidak mau minum, segera ke fasilitas kesehatan.

8. Konstipasi

Konstipasi terjadi saat anak mengalami kesulitan buang air besar atau feses menjadi keras dan jarang keluar.

Cara mengatasinya:

Pastikan anak cukup minum air putih, konsumsi serat dari buah dan sayuran, serta biasakan waktu buang air besar yang teratur. Hindari memberikan obat pencahar tanpa rekomendasi dokter.

9. HFMD (Hand-Foot-Mouth Disease)

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan menyebar melalui kontak langsung. Gejalanya berupa ruam atau lepuhan di tangan, kaki, dan mulut.

Cara mengatasinya:

Fokus pada hidrasi, beri makanan yang tidak terlalu panas atau asam, serta istirahat cukup. Hindari kontak dengan anak lain hingga gejala sembuh.

10. Infeksi Kulit

Anak sering mengalami infeksi kulit seperti impetigo atau jamur karena bermain di luar dan berkeringat.

Cara mengatasi:

Gunakan salep antijamur atau antibiotik topikal sesuai anjuran dokter. Jaga kebersihan kulit, pakaikan pakaian bersih dan tidak terlalu ketat.

Tips Mencegah Anak Mudah Sakit

Menjaga kesehatan si kecil memang memerlukan perhatian khusus, apalagi di usia balita yang rentan terhadap berbagai penyakit pada anak balita. Berikut beberapa cara yang terbukti efektif untuk mencegah anak mudah jatuh sakit:

  1. Lengkapi imunisasi sesuai jadwal: Vaksin seperti DPT, MMR, flu tahunan, rotavirus, dan pneumokokus membantu mencegah penyakit berbahaya.
  2. Biasakan cuci tangan dengan sabun: Ajak anak mencuci tangan sebelum makan, setelah dari toilet, atau bermain di luar rumah.
  3. Pastikan anak cukup tidur dan istirahat: Tidur yang cukup memperkuat sistem imun. Anak usia balita idealnya tidur 10–13 jam sehari.
  4. Berikan asupan gizi seimbang: Kombinasikan protein, buah, sayuran, dan sumber lemak sehat dalam menu harian anak.
  5. Jaga kebersihan lingkungan rumah: Rutin membersihkan permukaan meja, mainan, dan area bermain membantu mengurangi risiko penyebaran kuman.
  6. Hindari paparan asap rokok dan polusi: Anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terhadap ISPA dan asma. Pastikan rumah Mama bebas dari asap.
  7. Ajari etika batuk dan bersin: Minta anak menutup mulut dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.
  8. Jangan abaikan tanda-tanda awal sakit: Bila anak mulai menunjukkan gejala tidak biasa seperti demam tinggi, lemas, atau nafas cepat, segera konsultasikan ke dokter.

Artikel lainnya: Panduan Imunisasi Bayi: Jadwal, Jenis, dan Manfaatnya

Setiap anak pasti pernah mengalami masa-masa sakit, dan itu wajar. Justru dari situlah tubuhnya belajar menjadi lebih kuat. Yang terpenting, Mama tetap tenang, peka terhadap perubahan, dan siap memberi perhatian ekstra. Dengan dukungan penuh dari Mama, anak akan melewati masa-masa ini dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

Untuk Mama yang ingin mendapatkan lebih banyak insight seputar cara menangani sakit anak dan tumbuh kembangnya, ada banyak panduan praktis dan tips bermanfaat yang bisa diakses kapan saja di aplikasi Hallobumil. Download sekarang dan gabung komunitasnya!

Mama bisa mengikuti webinar seputar parenting, gabung komunitas WhatsApp sesuai usia Si Kecil, dan pakai tools praktis seperti kalender masa subur dan kalkulator HPL kalau Mama sedang program hamil. Semua bisa diakses mudah dalam satu aplikasi.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image