Artikel/Kehamilan/Kenali Apa Itu Kehamilan Aterm & Manfaatnya bagi Mama & Bayi

Kenali Apa Itu Kehamilan Aterm & Manfaatnya bagi Mama & Bayi

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 25 September 2025
Ditinjau oleh dr. Junita Tarigan
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Kehamilan aterm adalah kondisi saat usia kandungan memasuki 37–42 minggu. Yuk, kenali lebih jauh tentang arti, tanda, hingga hal yang perlu Mama perhatikan menjelang persalinan.
mengenal-apa-itu-kehamilan-aterm

Kehamilan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tahapan, mulai dari awal kehamilan, pertumbuhan janin, hingga saat bayi siap lahir. Salah satu istilah penting yang perlu diketahui adalah kehamilan aterm. Namun, apa itu kehamilan aterm?

Dalam dunia medis, ada istilah aterm atau cukup bulan, yang sering menjadi acuan kapan bayi dianggap berada pada usia kehamilan paling aman untuk dilahirkan. Memahami apa itu kehamilan aterm dan bedanya dengan prematur maupun postmatur sangat penting agar Mama bisa lebih siap menyambut kelahiran si kecil.

Apa Itu Kehamilan Aterm?

Kehamilan aterm adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan usia kehamilan yang matang atau cukup bulan. Ketika bayi telah berkembang hingga titik di mana kelahiran bukan lagi dianggap prematur, tetapi masih dalam rentang waktu aman untuk bayi lahir secara optimal.

Lantas, kapan bayi siap lahir? Usia kehamilan aterm dianggap berlangsung antara 37 sampai 42 minggu usia kehamilan, dihitung dari hari pertama haid terakhir Mama.

Namun sejak sekitar tahun 2013, asosiasi medis seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memperbaharui definisi cukup bulan supaya lebih spesifik, menjadi 37 minggu 0 hari sampai 41 minggu 6 hari. Soalnya, bayi yang lahir di usia kehamilan yang berbeda dalam rentang “term” masih memiliki perbedaan hasil terkait kesehatan.

Klasifikasi usia kehamilan aterm

Seperti sudah dibahas, kehamilan aterm adalah kehamilan yang berlangsung antara 37 minggu 0 hari sampai 41 minggu 6 hari. Tetapi, tidak semua minggu dalam rentang ini memiliki dampak yang sama pada kesiapan bayi lahir. Berikut klasifikasi usia kehamilan aterm yang perlu Mama ketahui:

  • Early term: Kehamilan usia 37 minggu 0 hari sampai 38 minggu 6 hari.
  • Full term: Usia kehamilan 39 minggu 0 hari sampai 40 minggu 6 hari. Ini dianggap fase paling ideal bayi siap lahir.
  • Late term: Usia kehamilan 41 minggu 0 hari sampai 41 minggu 6 hari.
  • Postterm (atau lewat bulan): Kehamilan melewati 42 minggu 0 hari atau lebih.

Perbedaan Kehamilan Aterm dengan Prematur dan Postmatur

Banyak orang masih menyamakan istilah kelahiran prematur, aterm, dan postmatur, padahal ketiganya memiliki perbedaan penting terkait usia kehamilan dan kesiapan bayi lahir.

Kehamilan prematur vs aterm adalah dua kondisi yang sangat kontras. Prematur berarti bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Pada fase ini, organ-organ bayi, terutama paru-paru, otak, dan sistem pencernaan, belum matang sepenuhnya.

Akibatnya, bayi prematur sering memerlukan perawatan intensif, seperti bantuan pernapasan, inkubator untuk mengatur suhu tubuh, serta pemantauan ketat agar bisa bertahan hidup.

Sementara itu, kehamilan aterm adalah kehamilan cukup bulan yang berlangsung antara 37 minggu 0 hari sampai 41 minggu 6 hari. Pada fase ini, bayi sudah dianggap matang sehingga memiliki peluang lebih besar untuk lahir sehat tanpa membutuhkan intervensi medis tambahan.

Inilah yang dimaksud dengan definisi cukup bulan dalam dunia medis, di mana organ vital bayi sudah siap berfungsi di luar rahim. Risiko komplikasi jauh lebih rendah dibandingkan prematur, meskipun masih ada perbedaan kecil dalam kesehatan bayi tergantung apakah lahir di early term, full term, atau late term.

Di sisi lain, ada kondisi postmatur atau postterm, yaitu ketika usia kehamilan melewati 42 minggu. Meski bayi sudah matang, kehamilan yang terlalu lama justru membawa risiko baru. Plasenta bisa mengalami penurunan fungsi, cairan ketuban berkurang, dan bayi bisa berukuran lebih besar (makrosomia), yang berpotensi menyulitkan persalinan.

Mengapa Status Aterm Sangat Penting untuk Bayi?

Mengetahui apakah kehamilan sudah masuk fase aterm sangatlah penting karena pada usia ini organ vital bayi, seperti paru-paru, otak, hati, dan sistem pencernaan sudah matang sehingga siap bekerja di luar rahim.

Bayi yang lahir pada usia kehamilan aterm, terutama saat full term (39–40 minggu), umumnya lebih sehat, mampu bernapas dengan baik, memiliki refleks menyusu yang kuat, serta lebih kecil risikonya mengalami masalah seperti gula darah rendah atau infeksi.

Selain itu, kehamilan aterm adalah kesempatan terakhir bagi janin untuk menyempurnakan perkembangan otaknya. Otak bayi masih berkembang pesat hingga minggu ke-39, sehingga menunggu persalinan sampai waktu ini memberi keuntungan besar bagi kesehatan jangka panjang.

Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan persalinan elektif tidak dilakukan sebelum usia 39 minggu, agar bayi benar-benar siap lahir dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan Aterm

Saat kehamilan mencapai usia aterm, terutama pada minggu ke-37 sampai ke-40 (hingga 41 minggu tergantung klasifikasi), janin terus mengalami perkembangan akhir dan persiapan lahir.

Perkembangan janin trimester 3 biasanya ditandai dengan berat badan bayi rata-rata berkisar antara 2,5–4 kg dengan panjang sekitar 48–52 cm. Kulit bayi yang sebelumnya keriput kini menjadi lebih halus, lapisan lemak di bawah kulit semakin tebal, dan lanugo (rambut halus di tubuh) mulai hilang.

Paru-paru, hati, dan sistem pencernaan sudah siap bekerja, meskipun beberapa fungsi seperti pengaturan suhu tubuh dan daya tahan terhadap infeksi tetap akan terus berkembang setelah lahir. Selain itu, perkembangan otak bayi pada periode ini juga sangat pesat. Dalam dua minggu terakhir sebelum lahir, otak bayi dapat tumbuh hingga 30 persen lebih besar.

Refleks penting seperti mengisap, menggenggam, serta menelan sudah terbentuk dengan baik sehingga bayi siap menyusu segera setelah dilahirkan. Inilah alasan mengapa bayi siap lahir biasanya ditandai dengan masuknya kehamilan di usia aterm, karena hampir semua organ vitalnya sudah berfungsi secara optimal.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kehamilan Menjelang Aterm?

Menjelang usia kehamilan aterm, terutama ketika mendekati minggu ke-37 hingga ke-40, ada beberapa hal yang bisa lakukan agar bayi dan Mama siap menghadapi persalinan, serta memaksimalkan keberhasilan kelahiran sehat. Berikut di antaranya:

  • Terus melakukan kontrol kehamilan secara rutin, mengikuti petunjuk tenaga kesehatan (dokter atau bidan). Periksa ke dokter kandungan jika ada keluhan seperti penurunan gerakan janin, pecah ketuban, perdarahan, atau nyeri hebat.
  • Memperhatikan asupan nutrisi.Pastikan makan sehat, cukup protein, zat besi, kalsium, asam folat, dan cukupi kebutuhan cairan.
  • Istirahat cukup dan mengelola stres. Kesiapan mental dan fisik sangat penting. Latihan ringan, tidur yang baik, posisi tidur miring kiri membantu sirkulasi.
  • Persiapkan rencana persalinan, seperti lokasi bersalin, siapa pendamping, apakah ingin melahirkan normal atau caesar jika ada indikasi, tas persalinan, perlengkapan bayi.
  • Mengenali tanda-tanda persalinan, seperti kontraksi yang beraturan, keluarnya lendir bercampur darah, pecah ketuban, sering merasa mulas atau nyeri panggul, dan segera menghubungi tenaga kesehatan jika ada gejala tersebut.

Selain itu, Mama juga membutuhkan informasi yang tepat agar semakin siap menghadapi persalinan. Salah satu cara mudah adalah dengan download aplikasi HalloBumil untuk mendapatkan informasi terpercaya tentang perkembangan janin trimester 3 hingga tips menjelang persalinan.

Manfaatkan juga fitur health tools menghitung HPL (hari perkiraan lahir) agar lebih tenang dalam mempersiapkan segala kebutuhan persalinan.

Jangan lupa gabung ke komunitas Hallobumil di WhatsApp, agar bisa saling berbagi pengalaman dengan para Mama lainnya yang sedang menanti momen persalinan. Pastikan Mama juga mengikuti kelas online HalloBumil untuk menambah pengetahuan seputar persiapan persalinan dan parenting dari para ahli.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
36
37
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
S

dok mau tanya hpl kan tanggal 08mei tapi udah sering konpal tampilkan selengkapnya

  • 2
Admin MIMA

Hai Mama, bisa saja Ma, apalagi jika sudah muncul tanda-tanda tersebut. Itu tanda tubuh mulai bersiap melahirkan. Pantau intensitas kontraksi dan segera ke fasilitas kesehatan jika makin teratur atau ketuban pecah. :) ^lm

  • 0
WO

Berapa lama proses persalinan?

  • 1
Admin MIMA

Hai Ma, berbeda-beda ya Ma. 12–18 jam bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Namun, untuk sebagian ibu ada yang harus menghadapi proses persalinan lebih lama. :) ^sr

  • 0
RM

masuk 37minggu kehamilan, Miss v sakit bgt. apalagi buat ber tampilkan selengkapnya

  • 1
NP

Iyaa banyak yang nnya blm lahiran padahal baru jga masuk 37 tampilkan selengkapnya

  • 1
Admin MIMA

Hai Ma, tenggang waktu yang bisa diterima untuk melahirkan normal adalah +14 hari dan maksimal 42 minggu ya Ma. :) ^sr

  • 0
SR

Artikel yang sangat membantu sekali

  • 1
Admin MIMA

Hai Mama, sama-sama dan jangan lupa untuk share juga ya, Ma. :) ^sm

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image