Berapa Berat Badan Normal Bayi Baru Lahir?

dr. Marlene Abigail

Salah satu indikator apakah bayi lahir dalam kondisi sehat adalah berat badan. Pertanyaannya, berapa rata-rata berat badan normal bayi baru lahir? Mari simak ulasan berikut.

Rata-rata berat badan normal bayi baru lahir
Saat bayi baru lahir, hal pertama yang ingin Mama tahu selain jenis kelamin adalah berapa berat dan tinggi badannya. Bayi lahir dengan berat rendah maupun tinggi tentu butuh penanganan khusus.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pertumbuhan bayi dan anak. Standar berat bayi baru lahir adalah sekitar 2,8–3,7 kg untuk bayi perempuan dan 2,8–3,9 kg untuk bayi laki-laki. Dikatakan berat badan lahir rendah jika kurang dari 2,5 kg saat lahir. Sementara, tergolong besar jika lahir di atas 4 kg.

Ada banyak faktor yang berpengaruh pada berat badan bayi baru lahir. Salah satunya, usia kehamilan. Bayi lahir yang lahir sesuai hari perkiraan lahirnya cenderung lebih ideal daripada bayi terlahir prematur.

Beberapa faktor lain yang turut berpengaruh pada berat badan bayi saat lahir adalah:

1. Fisik kedua orang tua
Orang tua yang mempunyai tubuh tinggi besar atau terlahir dengan berat badan besar, akan memiliki bayi dengan kondisi fisik serupa.

2. Jumlah kehamilan
Jika Mama mengandung bayi kembar dua atau lebih, kecenderungan bayi akan terlahir dengan berat badan lebih kecil. Bayi kembar harus berbagi ruang dalam rahim. Selain itu, biasanya bayi kembar lahir lebih awal sehingga ia terlahir dengan berat badan kecil.

3. Urutan kelahiran
Bayi pertama biasanya memiliki berat badan lebih kecil ketimbang adik-adiknya yang akan lahir kemudian.

4. Jenis kelamin
Bayi berjenis kelamin perempuan cenderung memiliki berat badan lebih kecil, sementara bayi laki-laki lebih besar.

5. Kondisi kesehatan ibu selama mengandung
Berat badan bayi dalam kandungan juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan Mama.

Tekanan darah tinggi atau masalah jantung, aktif merokok, minum minuman beralkohol, maupun penyalahgunaan obat, bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Sementara jika mengalami obesitas atau diabetes, bayi berisiko lahir lebih besar.

6. Nutrisi selama kehamilan
Nutrisi yang baik berperan vital terhadap pertumbuhan bayi, baik sebelum maupun setelah melahirkan. Jika asupan nutrisi Mama selama hamil tidak terpenuhi, bisa berdampak pada berat badan bayi hingga pertumbuhannya kelak.

Sedangkan, ibu hamil yang mengalami peningkatan berat badan drastis cenderung melahirkan bayi dengan berat di atas rata-rata.

7. Kesehatan bayi sejak dalam kandungan
Berbagai masalah medis, termasuk cacat lahir dan infeksi yang terjadi selama masa kehamilan, juga berpengaruh pada berat badan bayi saat lahir serta tumbuh kembang bayi pada tahap selanjutnya.

Mengapa bayi baru lahir berat badannya turun?
Mama sering mendapati bayi baru lahir mengalami penurunan berat badan sekitar 10 persen dari berat badan lahirnya pada lima hari pertama. Ternyata hal tersebut normal, Ma.

Dilansir dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), bayi terlahir dengan banyak cairan dalam tubuh. Setelah beberapa hari, cairan tubuh itu akan berkurang sehingga bobotnya turun. Namun, lima hari berikutnya, berat bayi akan naik kembali. Begitu memasuki hari kesepuluh berat badannya akan sama seperti berat lahir.

Bahkan, sebagian besar bayi mengalami pertumbuhan cepat usai kembali ke berat lahir, khususnya selama masa growth spurt (pacu tumbuh) pada hari ke-7 sampai hari ke-10 serta minggu ke-3 dan ke-6.

Rata-rata pertambahan berat badan bayi baru lahir sehari bisa mencapai 20-30 gram. Pada usia satu bulan, jika bayi lahir dengan berat normal, berat badannya bisa mencapai 4 kg. Adapun bayi laki-laki akan cenderung lebih berat sekitar 400 gram ketimbang bayi perempuan.

Demikian informasi mengenai berapa berat badan normal bayi saat lahir. Semoga bermanfaat, Ma!