Artikel/Kehamilan/Fungsi Buku Pink Ibu Hamil (KIA) & Cara Mendapatkannya

Fungsi Buku Pink Ibu Hamil (KIA) & Cara Mendapatkannya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 30 Oktober 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
copylink
"Buku pink" harus dimiliki oleh setiap ibu hamil di Indonesia untuk mencatat riwayat kesehatan dan memantau perkembangan Mama, janin, dan anak hingga usia 6 tahun, serta informasi seputar persalinan.
fungsi-buku-pink-ibu-hamil-kia-cara-mendapatkannya

Setiap ibu hamil pasti ingin memastikan kesehatannya dan bayi yang dikandung selalu dalam kondisi terbaik. Nah, salah satu hal penting yang sering kali dianggap sepele tapi justru sangat bermanfaat adalah buku pink ibu hamil.

Buku ini bukan sekadar catatan biasa, melainkan dokumen resmi dari Kementerian Kesehatan yang berisi panduan lengkap tentang kehamilan, persalinan, hingga tumbuh kembang anak.

Melalui buku KIA ibu hamil, tenaga kesehatan dan keluarga bisa bersama-sama memantau perjalanan kehamilan agar tetap sehat, aman, dan terarah.

Apa Itu Buku Pink Ibu Hamil (Buku KIA)?

Buku pink ibu hamil atau biasa disebut Buku KIA ibu hamil adalah buku yang diberikan kepada setiap Mama sejak kehamilan, khususnya saat pemeriksaan kehamilan pertama sebagai bentuk catatan dan panduan kesehatan Mama dan anak.

Buku ini disebut pink karena warna sampulnya yang memang cenderung ke arah warna merah muda atau merah muda terang, sehingga mudah dikenali di fasilitas kesehatan.

Secara teknis, Buku KIA merupakan catatan berbasis keluarga atau home-based record (HBRs) yang terintegrasi, mencakup seluruh fase kesehatan Mama, bayi baru lahir, dan anak hingga usia balita.

Jadi, jika Mama mendengar istilah buku pink ibu hamil, buku KIA ibu hamil, atau kartu ibu dan anak, itu merujuk pada dokumen yang sama. Buku KIA yang wajib dimiliki setiap ibu hamil untuk mendukung proses pemeriksaan, persalinan dan tumbuh kembang anak.

Fungsi Buku KIA

Buku KIA memiliki peran yang sangat penting dalam rangkaian pelayanan kesehatan Mama dan anak. Berikut ini beberapa pentingnya buku KIA:

1. Sebagai rekam medis terpadu

Salah satu fungsi buku KIA adalah sebagai rekam medis terpadu yang dimiliki Mama dan keluarganya. Artinya, setiap hasil pemeriksaan kehamilan (antenatal care), persalinan, nifas, hingga tumbuh kembang anak dicatat di buku ini.

Dengan demikian, ketika Mama datang ke fasilitas kesehatan manapun (puskesmas, bidan praktik, klinik, RS), petugas bisa melihat riwayat lengkap Mama dan anak melalui buku ini.

Selain itu, buku ini memudahkan identifikasi risiko, karena apabila ditemukan hasil pemeriksaan yang menunjukkan tanda bahaya, buku bisa menjadi alat rujukan atau tindak lanjut.

2. Panduan kesehatan lengkap

Buku KIA bukan hanya dokumen catatan, tetapi juga berfungsi sebagai panduan kesehatan lengkap untuk Mama dan keluarga.

Di dalam isi buku pink ibu hamil terdapat informasi tentang apa yang harus dilakukan ibu hamil, misalnya pemenuhan gizi, pemeriksaan rutin, tanda bahaya kehamilan, cara perawatan nifas, hingga panduan tumbuh kembang anak.

Karena ia berfungsi sebagai panduan, maka buku KIA membantu Mama dan keluarga memahami apa yang boleh dan harus dilakukan selama kehamilan dan setelah bayi lahir, termasuk jadwal periksa ibu hamil buku KIA yang harus diketahui.

3. Memudahkan pemantauan pertumbuhan anak

Fungsi lainnya dari kartu ibu dan anak adalah pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak dari bayi sampai usia sekitar 6 tahun. Buku ini mencatat grafik pertumbuhan, imunisasi yang sudah diterima anak, catatan penyakit atau perhatian khusus, hingga stimulasi yang diperlukan.

Dengan demikian, orang tua dan petugas kesehatan dapat bersama-sama melihat apakah anak tumbuh sesuai standar ataukah ada kekurangan dan gangguan yang perlu ditindaklanjuti.

Informasi Apa Saja yang Ada di Dalam Buku KIA?

Setelah mengetahui pentingnya buku KIA, mari kita lihat lebih rinci apa saja yang tercantum dalam isi buku KIA, sehingta Mama dan keluarga bisa memanfaatkan secara maksimal.

1. Data identitas Mama dan keluarga

Bagian pertama buku KIA mencantumkan data identitas ibu hamil, mulai dari nama, NIK, alamat, nomor buku, dan identitas keluarga (nama suami/Papa, anak sebelumnya jika ada).

Data ini penting agar buku menjadi milik keluarga yang spesifik dan bisa dilacak saat pemeriksaan kehamilan atau layanan anak. Dengan identitas yang lengkap, petugas kesehatan dapat mencatat data secara akurat dan memantau keberlanjutan layanan.

2. Catatan kesehatan Mama

Selanjutnya, terdapat catatan kesehatan Mama selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Ini meliputi jadwal periksa ibu hamil buku KIA tiap trimester, pemeriksaan lengkap, hasil pemeriksaan darah, tekanan darah, berat badan Mama, riwayat kehamilan sebelumnya, serta catatan persalinan seperti tanggal, jenis persalinan, tempat, penolong, dan kondisi nifas.

Catatan ini penting untuk mendeteksi risiko dan sebagai pedoman bila perlu rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

3. Catatan kesehatan janin dan persalinan

Bagian selanjutnya memuat data janin yang ada di kandungan: estimasi persalinan, hasil USG (jika ada), kondisi janin, dan saat persalinan apakah ada komplikasi, serta catatan bayi baru lahir.

Buku KIA juga mencatat lembar persalinan, nifas, dan surat keterangan lahir (SKL) yang penting untuk urusan akta kelahiran anak. Dengan adanya catatan ini, Mama dan keluarga memiliki jejak lengkap mulai dari kehamilan hingga persalinan.

4. Informasi gizi dan imunisasi

Buku KIA dilengkapi dengan tabel atau tabel grafis yang membantu memantau gizi Mama dan anak seperti berat badan, tinggi badan, kurva pertumbuhan, serta daftar imunisasi dasar yang harus diterima anak.

Selain itu, terdapat panduan gizi seimbang, suplementasi vitamin atau mineral pada ibu hamil, dan pemberian ASI yang mungkin disinggung di bagian panduan untuk orang tua.

5. Catatan tumbuh kembang anak

Bagian terakhir buku KIA memfokuskan pada tumbuh kembang anak hingga usia 6 tahun yang berisi grafik pertumbuhan, pencapaian milestone anak, catatan imunisasi, catatan penyakit yang pernah dialami anak, hingga rujukan bila ada keterlambatan tumbuh kembang.

Dengan demikian, orang tua bisa memantau secara mandiri dan petugas kesehatan bisa mengecek cepat bila ada masalah perkembangan.

Cara Mendapatkan Buku KIA

Bagi ibu hamil, penting untuk mengetahui bagaimana memperoleh buku pink ibu hamil atau buku KIA ibu hamil. Biasanya prosesnya cukup sederhana, yakni:

  • Saat ibu hamil pertama kali datang ke fasilitas kesehatan, misalnya puskesmas, bidan praktik, atau rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan, nantinya petugas akan menyediakan buku KIA secara gratis.
  • Jika buku hilang atau rusak, Mama dapat meminta penggantinya di fasilitas yang mengeluarkannya atau mengunduh versi elektronik melalui situs Kemenkes.
  • Buku KIA ibu hamil biasanya diterbitkan oleh Kemenkes dan dapat diunduh dalam bentuk PDF dari situs resmi.
  • Perlu dicatat bahwa setiap Mama dengan kehamilan tunggal mendapat satu buku KIA. Jika kehamilan kembar, biasanya diberikan tambahan satu buku.

Pastikan Mama menanyakan prosedur di fasilitas kesehatan setempat agar mendapatkan buku KIA sejak awal kehamilan.

Tips Menggunakan Buku KIA Secara Efektif

Agar buku pink ibu hamil atau buku KIA bisa benar-benar bekerja maksimal, berikut beberapa tips praktis yang bisa Mama dan keluarga lakukan:

  • Selalu bawa buku saat setiap pemeriksaan kehamilan untuk dicatat oleh petugas, dan Mama bisa melihat sendiri riwayat pemeriksaan serta perkembangan janin.
  • Isi secara rutin dan teliti: Pastikan setiap pemeriksaan, hasil pemeriksaan (berat badan, tekanan darah, hemoglobin, hasil USG) dan imunisasi anak dicatat dengan lengkap. Buku KIA yang kosong atau setengah terisi mengurangi manfaatnya. 
  • Gunakan sebagai panduan keluarga: Baca bagian panduan yang tersedia di buku, misalnya tanda bahaya kehamilan, gizi Mama, imunisasi anak agar Mama dan keluarga lebih paham.
  • Lakukan pemantauan sendiri: Periksa grafik pertumbuhan anak, imunisasi yang tertulis, dan jika ada yang tampak tidak sesuai, misalnya berat badan anak tidak naik atau ada imunisasi yang tertunda segera konsultasikan ke petugas kesehatan.
  • Simpan dengan baik dan pastikan tetap utuh: buku ini penting dan memiliki nilai administratif, misalnya catatan persalinan. Buku yang hilang atau rusak bisa menyulitkan saat mengurus dokumen anak seperti akta kelahiran.
  • Ajarkan keluarga dan suami untuk memahami buku KIA: Keterlibatan keluarga sangat membantu agar pemantauan dan dukungan untuk Mama dan anak berjalan lancar, terutama karena buku KIA juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara petugas kesehatan dan keluarga.

Sekarang Mama sudah tahu betapa pentingnya buku pink ibu hamil dalam memantau kehamilan dan tumbuh kembang si kecil. Agar perjalanan kehamilan makin mudah dan menyenangkan, yuk lengkapi dengan dukungan digital dari hallobumil.

Mama bisa mengunduh aplikasi hallobumil untuk mencatat perkembangan janin dan membaca panduan harian yang sesuai usia kehamilan. Jangan lupa juga gabung ke komunitas hallobumil agar Mama bisa berbagi cerita dan belajar dari sesama calon Mama lainnya.

Selain itu, manfaatkan health tools Hitung HPL untuk mengetahui perkiraan hari lahir bayi, dan ikuti event hallobumil bersama para ahli agar Mama mendapat informasi langsung dari dokter kandungan serta bidan berpengalaman.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image