Artikel/Pasca Kehamilan/Panduan Imunisasi Bayi Jadwal Jenis Dan Manfaatnya

Panduan Imunisasi Bayi: Jadwal, Jenis, dan Manfaatnya

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 19 Mei 2025
Ketahui jadwal, efek sampingnya, dan jenis imunisasi bayi untuk melindungi si Kecil dari penyakit berbahaya. Panduan lengkap untuk Mama hanya di Hallobumil.
panduan-imunisasi-bayi-jadwal-jenis-dan-manfaatnya

Ditulis oleh: Redaksi Hallobumil

Merawat si kecil sejak hari pertama kehidupannya tentu menjadi tanggung jawab besar sekaligus anugerah bagi Mama. Salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatannya adalah melalui imunisasi.

Meski kadang menimbulkan kekhawatiran, imunisasi terbukti menjadi cara efektif untuk membentuk perlindungan alami tubuh terhadap berbagai penyakit berbahaya. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh seputar imunisasi bayi, jadwal imunisasi bayi 0-24 bulan, jenis hingga peran penting Mama dalam mendukung prosesnya.

Apa Itu Imunisasi?

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin yang bertujuan merangsang sistem kekebalan tubuh si kecil agar dapat mengenali dan melawan kuman penyebab penyakit. Vaksin sendiri mengandung bagian dari virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan, sehingga aman diberikan pada bayi.

Saat bayi menerima vaksin, tubuhnya akan belajar membentuk antibodi sebagai respons perlindungan. Jadi ketika suatu hari si kecil benar-benar terpapar penyakit tersebut, tubuhnya sudah siap melawan tanpa harus jatuh sakit terlebih dahulu.

Jenis-Jenis Imunisasi untuk Bayi

Mama, penting untuk tahu bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan jenis imunisasi bayi yang wajib diberikan sejak lahir, seperti hepatitis B, BCG, polio, DPT-HB-Hib, dan PCV. Di sisi lain, imunisasi lanjutan dan tambahan seperti MMR, influenza, hingga varisela juga penting dilakukan sebagai perlindungan ekstra.

Tanpa imunisasi lengkap, bayi lebih rentan terkena penyakit serius. Data Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan, lebih dari 1,8 juta anak di Indonesia belum mendapat imunisasi, dan lebih dari 400 anak menderita campak rubella, difteri, polio, hingga tetanus. Berikut penjelasan lengkap tiap jenis imunisasinya:

Imunisasi dasar

Imunisasi dasar merupakan perlindungan awal yang sangat penting dan diberikan sejak bayi lahir hingga usia satu tahun. Jenis-jenis imunisasi dasar lengkap meliputi:

  • Hepatitis B: Diberikan segera setelah lahir untuk mencegah infeksi hati akibat virus hepatitis B.
  • BCG: Melindungi dari tuberkulosis (TBC), terutama yang menyerang paru-paru.
  • Polio: Mencegah penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.
  • DPT-HB-Hib: Gabungan vaksin untuk melawan difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.
  • Rotavirus: Melindungi dari diare parah akibat infeksi rotavirus.
  • PCV: Mencegah infeksi pneumokokus, penyebab utama pneumonia dan infeksi telinga tengah.

Imunisasi lanjutan

Setelah imunisasi dasar selesai, bayi tetap memerlukan imunisasi lanjutan untuk memperkuat perlindungan yang sudah terbentuk. Vaksinasi bayi ini umumnya diberikan mulai usia 12 bulan, antara lain:

  • MR/MMR: Melindungi dari campak, gondongan, dan rubela.
  • Influenza: Diberikan setiap tahun untuk mencegah flu musiman.
  • Japanese Encephalitis: Mencegah radang otak akibat virus Japanese encephalitis.
  • Varisela: Melindungi dari cacar air.
  • Hepatitis A: Mencegah penyakit hati akibat virus hepatitis A.

Artikel lainnya: Apakah Normal Bayi Sering Berkeringat atau Perlu Diwaspadai?

Jadwal Imunisasi Bayi

Mengikuti jadwal imunisasi sangat penting agar tubuh si kecil mendapatkan perlindungan tepat waktu. Berikut panduan jadwal imunisasi bayi 0-12 bulan ke atas, baik dasar maupun lanjutan, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), catat ya, Ma!

Imunisasi dasar

Saat Lahir (0 bulan):

  • Hepatitis B (dosis pertama)
  • Polio oral (Polio 0)
  • BCG

Usia 2 bulan:

  • DPT-HB-Hib 1
  • Polio 1

Usia 3 bulan:

  • DPT-HB-Hib 2
  • Polio 2

Usia 4 bulan:

  • DPT-HB-Hib 3
  • Polio 3

Usia 9 bulan:

  • Campak/MR

Usia 18 bulan:

  • DPT-HB-Hib booster
  • Polio booster
  • Campak/MR booster

Imunisasi lanjutan

Usia 2 bulan:

  • PCV 1
  • Rotavirus 1

Usia 4 bulan:

  • PCV 2
  • Rotavirus 2

Usia 6 bulan:

  • Influenza 1 (diulang tiap tahun)
  • Rotavirus 3 (jika diperlukan)

Usia 9 bulan:

  • Japanese Encephalitis 1

Usia 12 bulan ke atas:

  • PCV booster
  • MMR (campak, gondongan, rubela)
  • Varisela
  • Hepatitis A (dosis pertama)

Usia 18 bulan:

  • Japanese Encephalitis 2
  • Hepatitis A (dosis kedua)

Usia 24 bulan (2 tahun):

  • Influenza (ulang tiap tahun)
  • Varisela (jika belum lengkap)
  • MMR booster (jika belum diberikan sebelumnya)

Manfaat Imunisasi Bayi

Imunisasi memberikan manfaat yang sangat besar bagi tumbuh kembang si kecil, antara lain:

  • Perlindungan dari penyakit serius, seperti polio, campak, difteri, dan pertusis.
  • Mengurangi risiko komplikasi, seperti kelumpuhan, kejang, atau bahkan kematian.
  • Mendukung kekebalan kelompok. Jika sebagian besar anak sudah imunisasi, penularan penyakit akan berkurang secara keseluruhan.
  • Efisiensi biaya kesehatan. Pencegahan jauh lebih murah dan mudah dibandingkan pengobatan jangka panjang.

Artikel lainnya: Alergi pada Bayi, Pahami Penyebab dan Cara Mengobatinya

Efek Samping Imunisasi dan Cara Mengatasinya

Wajar jika setelah imunisasi, bayi mengalami reaksi ringan. Beberapa efek samping imunisasi bayi yang umum terjadi:

  • Demam ringan
  • Kemerahan atau bengkak di area suntikan
  • Rewel atau lemas sementara

Untuk membantu meredakan kondisi ini, Mama bisa:

  • Mengompres area suntikan dengan air dingin.
  • Memberikan ASI lebih sering agar bayi tetap terhidrasi.
  • Memberikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter, bila diperlukan.
  • Memberikan pelukan dan kenyamanan ekstra agar si kecil merasa aman.

Jika demam berlangsung lebih dari 48 jam atau muncul gejala yang tidak biasa, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Mitos dan Fakta Seputar Imunisasi

Masih banyak beredar mitos dalam pemberian imunisasi bayi yang mungkin membuat Mama ragu. Berikut beberapa mitos umum dan fakta ilmiahnya:

Mitos 1: Imunisasi bisa menyebabkan autisme.
Fakta: Penelitian berskala internasional telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme. Studi yang dulu sempat memicu kekhawatiran ini bahkan sudah ditarik karena terbukti tidak valid.

Mitos 2: Vaksin mengandung bahan berbahaya bagi tubuh anak.
Fakta: Semua vaksin yang diberikan kepada bayi telah melalui proses pengujian ketat oleh lembaga kesehatan dunia, termasuk WHO dan BPOM. Kandungan dalam vaksin dijamin aman dan dalam dosis yang sesuai untuk bayi.

Mitos 3: Penyakit seperti polio dan campak sudah tidak ada, jadi imunisasi tidak lagi diperlukan.
Fakta: Walaupun kasusnya sudah sangat berkurang, penyakit-penyakit ini bisa kembali mewabah jika cakupan imunisasi menurun. Karena itu, imunisasi tetap penting sebagai langkah pencegahan jangka panjang.

Mitos 4: Sistem kekebalan tubuh bayi bisa rusak karena terlalu banyak vaksin.
Fakta: Tubuh bayi mampu merespons ribuan antigen sekaligus setiap harinya, bahkan lebih banyak dari jumlah yang terkandung dalam semua vaksin yang diberikan. Jadi, vaksin justru membantu memperkuat sistem imunnya, bukan merusaknya.

Mitos 5: Mama hanya perlu imunisasi bayi baru lahir saja.
Fakta: Beberapa vaksin perlu diberikan ulang atau dilanjutkan ketika anak tumbuh, untuk memastikan perlindungan tetap optimal. Misalnya, vaksin influenza yang dianjurkan setiap tahun dan vaksin booster untuk DPT.

Peran Orang Tua dalam Imunisasi

Imunisasi bukan hanya tentang membawa anak ke fasilitas kesehatan. Peran Mama sangat penting dalam:

  • Menjaga konsistensi jadwal imunisasi bayi buku KIA, termasuk mencatat dan mengingatkan waktu imunisasi berikutnya.
  • Menciptakan suasana tenang saat imunisasi. Pelukan Mama dapat menenangkan si kecil saat disuntik.
  • Mencari informasi dari sumber terpercaya. Konsultasi dengan tenaga kesehatan jika masih ragu atau memiliki pertanyaan.
  • Mendukung pemberian nutrisi seimbang. Nutrisi turut membantu memperkuat respons imun tubuh setelah vaksinasi.

Artikel lainnya: Manfaat Pemberian Probiotik pada Anak

5 Nutrisi Penting Dukung Sistem Imun Si Kecil

Agar perlindungan dari imunisasi lebih optimal, si kecil juga memerlukan asupan nutrisi yang mendukung sistem imunnya. Lima nutrisi penting tersebut antara lain:

  1. Vitamin C: Membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
  2. Vitamin D: Berperan penting dalam pembentukan respons imun dan mencegah infeksi saluran napas.
  3. Vitamin E: Bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
  4. Zinc (seng): Mendukung fungsi sel imun dan membantu proses penyembuhan.
  5. Protein: Merupakan bahan utama pembentukan antibodi dan sel imun.

Salah satu protein yang memiliki peran besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh adalah lactoferin. Protein alami ini paling banyak ditemukan dalam kolostrum ASI, yaitu cairan awal yang keluar sesaat setelah Mama melahirkan.

Lactoferin punya beberapa manfaat penting untuk tubuh si kecil, seperti:

  • Menghambat pertumbuhan kuman penyebab penyakit, jadi si kecil lebih tahan terhadap infeksi.
  • Meningkatkan kinerja sel imun, supaya tubuh lebih cepat merespons saat ada serangan kuman.
  • Membantu penyerapan zat besi, yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Itulah mengapa ASI eksklusifselama 6 bulan pertama sangat dianjurkan. Selain memberi nutrisi terbaik, ASI juga menjadi sumber lactoferin alami yang bantu perkuat pertahanan tubuh si kecil sejak dini.

Melindungi si kecil sejak dini adalah wujud kasih sayang Mama yang tak ternilai. Imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif dan aman untuk membangun perlindungan tubuh bayi dari berbagai penyakit menular. Dengan mengikuti jadwal imunisasi bayi 2025 secara teratur, Mama dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh si kecil sejak awal.

Selain itu, ASI eksklusif juga berperan penting karena mengandung lactoferin, protein alami dalam kolostrum yang membantu menghambat pertumbuhan kuman, meningkatkan respons imun, dan mendukung penyerapan zat besi. Kombinasi imunisasi dan nutrisi dari ASI membantu si kecil tumbuh sehat dan terlindungi secara optimal.

Yuk, terus dukung kesehatan si kecil sejak dini dengan informasi terpercaya seputar imunisasi dan tumbuh kembang anak. Unduh aplikasi Hallobumil dan bergabunglah dengan komunitas Hallobumil sesuai tahap perkembangan si Kecil. Dapatkan dukungan dan informasi dari sesama Mama! Mama juga bisa mengIkuti event menarik seputar kesehatan bayi dan parenting dari Hallobumil. Cek jadwalnya dan daftarkan dirimu sekarang

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image