Artikel/Kehamilan/Perawatan Selama Masa Nifas

Perawatan Selama Masa Nifas

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Masa nifas tidak kalah penting dengan masa kehamilan. Ini hal-hal yang perlu Mama perhatikan selama masa nifas agar bisa cepat pulih.
perawatan-selama-masa-nifas

dr. Venny Beauty

Umumnya masa nifas berlangsung hingga enam minggu setelah melahirkan. Selama masa nifas ini, fungsi tubuh Mama akan berangsur-angsur kembali seperti semula saat belum hamil.

Masa nifas ini tidak kalah penting dengan masa kehamilan. Karena itu, diperlukan perawatan masa nifas yang tepat agar tubuh Mama bisa menjalani pemulihan dengan lancar.

Perubahan Tubuh Selama Masa Nifas
Selama masa nifas ini, dapat terjadi perubahan pada tubuh Mama yang meliputi:

  • Vagina yang mengalami peningkatan aliran darah dan pembengkakan akan kembali ke ukuran semula.
  • Kembalinya rahim ke ukuran sebelum hamil.
  • Jalan lahir yang melebar akibat melahirkan si Kecil, akan mengecil seperti sebelum hamil.
  • Beberapa minggu setelah melahirkan, dinding perut akan mengendur. Lakukanlah olahraga rutin agar bagian dinding perut kembali kencang.
  • Payudara Mama akan terasa kencang, penuh, dan ukurannya membesar karena produksi ASI.

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Perawatan Selama Masa Nifas?
Beberapa hal berikut ini perlu Mama perhatikan saat perawatan masa nifas:

1. Mobilisasi secara Aktif
Pada persalinan dengan operasi Caesar, biasanya Mama akan diberikan bius setengah badan. Mama umumnya sudah dapat menggerakkan badan bagian bawah setelah 8 jam, namun dianjurkan untuk tetap dalam posisi berbaring sampai 24 jam berikutnya.

Jika Mama melahirkan secara normal, mobilisasi dapat dilakukan setelah 8 jam pascapersalinan, dimulai dari memiringkan badan ke kiri dan kanan, kemudian secara bertahap duduk dan berjalan.

2. Identifikasi Darah Nifas
Warna darah yang keluar selama masa nifas dapat berbeda-beda. Pada minggu pertama, darah berwarna merah segar. Setelah itu, selama dua minggu, warna darah yang keluar menjadi kecokelatan dan kekuningan. Kemudian mulai keluar lendir berwarna putih bening atau agak kuning.

Biasanya darah nifas akan keluar selama enam minggu, namun bisa kurang atau lebih dari itu. Segera periksakan diri ke dokter jika keluar bekuan darah yang banyak, darah nifas disertai bau menyengat, nyeri perut bagian bawah, atau diiringi demam/menggigil.

3. Jaga Kebersihan Daerah Vagina
Bersihkanlah daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil, untuk menghindari perpindahan kuman dari anus ke vagina.

Selain itu, Mama sebaiknya mengganti pembalut setiap membersihkan vagina, atau minimal setiap 2-3 jam sekali. Kebersihan daerah vagina yang tidak terjaga dengan baik dapat menyebabkan infeksi.

4. Rawat Payudara dengan Baik
Selama masa nifas, Mama bisa saja merasakan bendungan payudara. Kondisi ini ditandai dengan payudara yang bengkak, keras, nyeri, dan biasanya terjadi pada 3-5 hari setelah persalinan.

Bendungan payudara bisa terjadi karena posisi menyusui yang kurang benar, membatasi menyusui, atau memberikan susu formula untuk bayi sehingga ASI tidak dikeluarkan. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pemijatan pada payudara, memompa keluar ASI, dan mengompres dengan air hangat.

Apabila bendungan payudara tidak segera diatasi, dapat terjadi peradangan atau infeksi pada payudara yang disebut mastitis. Payudara akan tampak merah dan nyeri serta terasa panas. Kompres payudara dengan air dingin bisa mengurangi nyeri dan peradangan.

5. Gangguan pada Buang Air Kecil dan Buang Air Besar
Mama mungkin akan kesulitan buang air kecil karena saluran kemih membengkak. Namun, Mama tidak perlu khawatir karena ini akan membaik setelah beberapa hari.

Setelah bisa buang air kecil dengan lancar, basuh vagina dengan air hangat atau gunakan lap yang sudah direndam air hangat. Bila Mama sama sekali tidak dapat buang air kecil, mungkin diperlukan pemasangan kateter urine selama beberapa hari.

Wasir dapat timbul selama masa nifas akibat proses mengejan selama persalinan normal. Konsumsilah makanan tinggi serat seperti buah dan sayur, minum air putih yang cukup, serta hindarilah mengejan saat buang air besar untuk membantu mengurangi keluhan ini.

6. Perhatikan Kesehatan Mental
Merawat bayi saat tubuh Mama masih dalam masa pemulihan dapat menjadi aktivitas yang melelahkan. Apabila Mama merasa letih setelah mengasuh Si Kecil, beristirahatlah sejenak dan jangan memaksakan diri.

Tidurlah jika Si Kecil sedang tidur, supaya Mama tidak kelelahan. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan atau keluarga untuk membantu merawat Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah.

Ada sebagian Mama yang mengalami baby blues syndrome setelah melahirkan. Berkonsultasilah dengan dokter jika Mama merasakan keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau Si Kecil, atau jika memiliki gejala depresi.

7. Konsumsi Makanan yang Bergizi
Makanlah makanan yang bernutrisi agar kebutuhan gizi dan energi Mama cukup selama masa pemulihan. Apalagi, makanan yang bergizi juga penting untuk mencukupi kebutuhan ASI Mama.

Jangan lupa untuk kontrol rutin ke dokter setelah melahirkan, ya, Ma. Dokter akan melakukan pemeriksaan seperti tekanan darah, suhu tubuh, laju nadi dan pernapasan, serta pemeriksaan terhadap luka jahitan akibat proses melahirkan. Selain itu, Mama juga bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai pemilihan alat kontrasepsi.

 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image