Artikel/Kehamilan/Apakah Bumil Boleh Makan Jengkol? Ini Penjelasan Medisnya

Apakah Bumil Boleh Makan Jengkol? Ini Penjelasan Medisnya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 18 Agustus 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Jengkol memang lezat, tapi sangat berisiko, terutama bagi ibu hamil. Sebelum menyantapnya, pahami bahaya asam jengkolat untuk ginjal dan janin, serta aturan aman jika tetap ingin mengonsumsinya.
apakah-bumil-boleh-makan-jengkol-ini-penjelasan-medisnya

Kehamilan membuat ibu lebih selektif soal makanan, bahkan untuk makanan favorit sekalipun. Salah satunya adalah jengkol, makanan legendaris dengan aroma khas ini bikin rindu sekaligus ragu. Banyak yang bertanya-tanya, apakah bumil boleh makan jengkol?

Apakah manfaatnya sebanding dengan risikonya? Yuk, kulik sama-sama kandungan, efek makan jengkol untuk janin, dan alternatif makanan pengganti jengkol lewat ulasan di bawah ini.

Apakah Bumil Boleh Makan Jengkol?

Secara umum, bumil boleh makan jengkol, namun tidak sering dan tidak dalam jumlah berlebihan. Alasannya, jengkol memang memiliki kandungan gizi seperti protein, zat besi, fosfor, kalsium, vitamin C, dan serat yang bermanfaat untuk Mama dan janin.

Namun, di sisi lain, jengkol juga mengandung asam jengkolat, senyawa yang bisa mengendap di ginjal atau saluran kemih dan memicu kondisi yang disebut keracunan jengkol saat hamil (jengkolisme) jika dikonsumsi terlalu banyak.

Kandungan Gizi Jengkol

Di balik aroma yang khas, jengkol ternyata menyimpan beragam zat gizi yang bermanfaat untuk tubuh, termasuk bagi Mama yang sedang hamil. Dalam 100 gram jengkol yang sudah matang, terdapat:

  • Kalori: 192 kkal
  • Protein: 5.4 g
  • Serat: 1.5 g
  • Fosfor: 150 mg
  • Kalsium: 4 mg
  • Zat Besi: 0.7 mg
  • Vitamin C: 31 mg
  • Kalium & Vitamin B Kompleks

Selain itu, jengkol juga mengandung kalium, vitamin B kompleks, dan antioksidan seperti flavonoid serta polifenol.

Manfaat Makan Jengkol untuk Bumil

Jika dikonsumsi dalam porsi wajar dan diolah dengan cara yang aman, jengkol sebenarnya bisa memberikan manfaat untuk ibu hamil. Berikut beberapa dampak baik dari makan jengkol:

1. Mencegah dan mengatasi anemia

Kehamilan membuat kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yang berdampak pada rasa lemas, pusing, hingga risiko gangguan tumbuh kembang janin. Jengkol mengandung zat besi dan protein yang membantu pembentukan hemoglobin, sehingga dapat menurunkan risiko anemia pada ibu hamil.

2. Melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit

Serat dalam jengkol membantu memperlancar pergerakan usus dan melunakkan feses. Ini bermanfaat untuk mengurangi sembelit pada ibu hamil, masalah yang sering dialami akibat perubahan hormon dan tekanan rahim pada usus.

3. Mendukung pembentukan tulang dan gigi janin

Fosfor dan kalsium dalam jengkol berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi janin, sekaligus menjaga kesehatan tulang Mama agar tidak mudah keropos selama kehamilan.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Kandungan vitamin C di dalam jengkol berfungsi sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas, sekaligus memperkuat sistem imun ibu hamil agar tidak mudah sakit. Sistem imun yang kuat juga membantu melindungi janin dari infeksi yang bisa membahayakan.

5. Sumber energi tambahan

Dengan kalori yang cukup tinggi, jengkol bisa menjadi sumber energi tambahan untuk bumil yang aktivitasnya padat. Energi yang cukup penting agar Mama tetap bugar, apalagi di trimester kedua dan ketiga saat kebutuhan kalori meningkat.

6. Potensi efek antimikroba dan antioksidan

Beberapa senyawa alami dalam jengkol, seperti flavonoid, polifenol, dan alkaloid, memiliki potensi efek antimikroba dan antioksidan yang bisa membantu mengurangi risiko peradangan atau infeksi pada ibu hamil. Meski begitu, efek ini masih memerlukan penelitian lanjutan. Penting untuk Mama ketahui, sederet manfaat ini hanya bisa didapat jika konsumsi jengkol dilakukan dalam batas aman.

Kenapa Jengkol Dianggap Berisiko untuk Ibu Hamil?

Walaupun mengandung banyak gizi, jengkol juga punya dampak buruk yang membuat sebagian orang menyarankan ibu hamil untuk lebih berhati-hati. Risiko ini terutama datang dari asam jengkolat, senyawa alami pada biji jengkol yang bisa membentuk kristal di saluran kemih.

Kristal ini bisa memicu gangguan serius pada sistem kemih, apalagi saat hamil tubuh sudah bekerja ekstra keras menyaring darah dan mengeluarkan racun. Berikut alasan kenapa bahaya jengkol untuk ibu hamiltidak boleh dianggap sepele:

  • Risiko keracunan (“jengkolisme”): Kandungan asam jengkolat bisa mengendap di ginjal dan saluran kemih, menyebabkan nyeri, hematuria, bahkan gagal ginjal akut bila dikonsumsi berlebihan.
  • Sakit pinggang atau gangguan BAK: Asam jengkolat bisa menimbulkan nyeri pinggang hingga susah buang air kecil yang berbahaya bagi bumil.
  • Potensi keguguran atau janin tidak tumbuh optimal: Penumpukan kristal bisa merusak sistem ekskresi dan berdampak pada suplai oksigen ke janin. Efek makan jengkol untuk janin ini bisa sangat berbahaya.
  • Mual atau morning sickness makin parah: Aroma jengkol yang kuat bisa memicu mual yang makin berat pada bumil, bahkan menyebabkan muntah dan dehidrasi
  • Risiko pendarahan saluran kencing: Asam jengkolat yang membentuk kristal dapat merusak dinding saluran kemih dan memicu pendarahan.

Artikel Lainnya: Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan Ibu Hamil yang Perlu Mama Ketahui

Tips untuk Bumil Jika Ingin Makan Jengkol

Bagi ibu hamil yang sangat suka jengkol, kabar baiknya adalah makanan ini tidak sepenuhnya terlarang, asal dikonsumsi dengan cara yang aman dan dalam jumlah terbatas. Berikut tips bumil makan jengkol tetap aman dan meminimalkan risiko keracunan atau gangguan ginjal:

  • Batasi porsi: Usahakan Mama hanya makan 1–3 keping per hari, atau sesekali saja.
  • Olahlah dengan tepat: Cara mengolah jengkol yang aman adalah rebus jengkol dengan daun salam atau kurangi bau. Mama juga bisa merebus dengan abu arang lalu direndam, lalu dicuci bersih untuk mengurangi asam jengkolat dan bau.
  • Pantau reaksi tubuh: Jika muncul gejala seperti nyeri, mual, susah BAK, hentikan konsumsi dan konsultasi dokter.
  • Pertimbangkan makanan pengganti jengkol: Misalnya tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, daging tanpa lemak. Ini semua merupakan sumber protein dan zat besi yang baik tanpa risiko tinggi.

Jadi, intinya bumil tetap boleh makan jengkol, namun dengan catatan, tidak sering dan tidak berlebihan. Jika Mama ingin mendapatkan informasi gizi kehamilan yang lebih menarik, sekaligus berinteraksi dengan bumil lainnya, coba gabung di komunitas HalloBumil di WhatsApp.

Jangan lupa, download aplikasi HalloBumil dan sering-sering ikutan webinar kesehatan dari HalloBumil yang membahas topik seru mulai dari nutrisi bumil hingga cara mengolah makanan yang aman.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
3
3
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
HR

aku abis tadi 😭😭😭

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, boleh saja konsumsi jengkol saat hamil namun pastikan tidak berlebihan dan bisa mengikuti tips Mima seperti yang sudah diinformasikan ya. Jangan lupa untuk cukupi kebutuhan cairan harian Mama minimal 8-12 gelas per hari ya :) ^sm

  • 0
DM

aku 2 hari makan jengkol terus baru tau bisa berdampak buruk tampilkan selengkapnya

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image