Artikel/Kehamilan/Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil & Cara Mengatasinya

Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil & Cara Mengatasinya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 29 Oktober 2025
Ditinjau oleh dr. Sophia B. Hage
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Kaki bengkak saat hamil adalah hal yang umum terjadi karena retensi cairan dan tekanan dari rahim yang membesar. Untuk mengatasinya, Mama bisa melakukan beberapa hal berikut.
5-tips-atasi-kaki-bengkak-saat-hamil

Kaki yang terasa berat dan tampak membengkak sering kali menjadi keluhan umum para ibu hamil, terutama di trimester akhir. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat berjalan atau beraktivitas.

Penting bagi Mama untuk memahami apa saja penyebab kaki bengkak pada ibu hamil, karena meski sering kali normal, ada pula situasi tertentu di mana pembengkakan bisa menjadi tanda masalah serius, seperti preeklampsia atau gangguan sirkulasi.

Mengapa Kaki Bengkak Saat Hamil?

Bengkaknya kaki pada ibu hamil, yang dikenal juga sebagai edema pada kehamilan adalah kondisi di mana cairan ekstra terakumulasi di jaringan tubuh bagian bawah, terutama kaki, pergelangan kaki, dan betis.

Dalam kondisi kehamilan normal, kaki bengkak ibu hamil ini sering muncul menjelang trimester akhir, dan bisa terasa makin berat saat cuaca panas atau setelah berdiri lama. Beberapa penyebabnya yaitu:

1. Peningkatan volume darah dan cairan tubuh

Saat hamil, tubuh Mama memproduksi lebih banyak darah dan cairan untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta. Volume darah total bisa meningkat hingga sekitar 30–50 persen dibanding sebelum kehamilan.

Peningkatan tersebut menyebabkan sebagian cairan tersisa di jaringan tubuh, terutama di bagian tubuh yang berada di posisi lebih rendah seperti kaki. Umumnya, sekitar 80% ibu hamil mengalami edema kaki di trimester 3.

Akumulasi cairan ini adalah salah satu penyebab edema pada kehamilan. Apabila tubuh tidak mampu memompa kembali semua cairan ke sirkulasi pusat dengan cukup cepat, maka sebagian akan tersisa di kaki dan menyebabkan kaki bengkak saat hamil tua.

2. Tekanan rahim pada pembuluh darah

Seiring usia kehamilan semakin besar, rahim juga membesar dan dapat memberi tekanan pada pembuluh darah besar, terutama vena cava inferior (vena besar yang mengalirkan darah dari kaki ke jantung).

Tekanan ini menghambat aliran darah balik dari anggota tubuh bagian bawah, sehingga cairan cenderung menetap di kaki dan menyebabkan pembengkakan.

Selain itu, ketika ibu hamil berbaring telentang dengan punggung ke bawah, rahim dapat semakin menekan vena cava inferior, memperburuk sirkulasi dari kaki ke jantung.

Oleh karena itu, dianjurkan agar ibu hamil tidur atau istirahat dengan posisi miring ke kiri. Fenomena ini juga disebut obstruksi vena atau hambatan aliran balik vena, yang turut memperparah kaki bengkak saat hamil tua.

3. Pengaruh hormon kehamilan

Selama kehamilan, hormon seperti progesteron dan hormon relaksin meningkat. Hormon-hormon ini menyebabkan dinding pembuluh darah sedikit melemas atau membesar, sehingga cenderung merembes lebih banyak cairan ke jaringan sekitarnya.

Proses ini memudahkan pergeseran cairan ke dalam ruang antar sel (interstitium) dan akhirnya muncul sebagai edema. Hormon juga mempengaruhi keseimbangan natrium dan garam di tubuh, yang bisa memicu retensi (penahanan) cairan ekstra.

Bila tubuh menyimpan lebih banyak garam, maka tekanan osmotik akan menarik lebih banyak air ke jaringan tubuh, memperparah pembengkakan.

Dengan kombinasi peningkatan volume cairan, tekanan mekanis dari rahim, dan perubahan dinding pembuluh darah karena hormon, kondisi kaki bengkak saat hamil menjadi cukup alami dalam banyak kehamilan normal.

Faktor-Faktor Lain yang Memperburuk Kaki Bengkak

Selain penyebab kaki bengkak yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa memperburuk kaki bengkak ibu hamil, di antaranya:

  • Cuaca panas atau kelembapan tinggi. Pada hari-hari panas, pembuluh darah cenderung melebar sehingga lebih banyak cairan lepas ke jaringan.
  • Duduk atau berdiri terlalu lamatanpa gerak. Ini membuat aliran balik darah ke jantung menjadi lambat, sehingga cairan menumpuk di kaki.
  • Kelebihan berat badan atau kehamilan kembar yang membuat beban tambahan memperburuk tekanan mekanis dan sirkulasi.
  • Konsumsi garam berlebih atau makanan asin yang dapat memperburuk retensi cairan.
  • Kurang aktivitas fisik atau sirkulasi buruk, sehingga otot kaki membantu memompa darah kembali ke jantung (efek pompa otot). Jika otot kurang aktif, kaki bengkak bisa lebih terasa.
  • Gangguan ginjal atau hipertensi kehamilan (preeklampsia). Jika ginjal tidak bekerja optimal, tubuh bisa menahan lebih banyak cairan. Pada kondisi preeklampsia gejala yang dialami meliputi tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan pembengkakan tiba-tiba yang dapat menjadi serius.
  • Gagal jantung atau masalah jantung (jarang pada wanita muda tanpa riwayat). Dalam kasus yang sangat jarang, masalah jantung bisa memperparah edema ekstrem.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan retensi cairan, tergantung resep dokter.
  • Perubahan sirkulasi lokal, seperti varises atau insufisiensi vena di kaki bisa memperburuk pembengkakan lokal.

Karena itu, walau sebagian besar kasus kaki bengkak ibu hamil bersifat fisiologis, namun jika pembengkakan terasa sangat berat, muncul secara mendadak, memunculkan rasa nyeri, kemerahan, atau disertai gejala lain seperti sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan, itu bisa menjadi peringatan preeklampsia, gejala yang wajib mendapat perhatian medis.

Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil

Meski normal, kaki bengkak saat hamil bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut sejumlah cara mengatasi kaki bengkak saat hamil:

1. Elevasi kaki dengan angkat kaki lebih tinggi

Saat beristirahat, usahakan agar kaki Mama diangkat sedikit lebih tinggi, misalnya dengan menaruh bantal di bawah betis agar aliran balik darah ke jantung lebih lancar. 

Posisi ini dapat membantu mendorong cairan keluar dari bagian bawah tubuh. Idealnya, kaki berada di atas level jantung atau setidaknya sejajar.

2. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman

Pilih pakaian longgar yang tidak membatasi pergelangan kaki atau betis, hindari kaus kaki atau celana yang terlalu ketat. Gunakan sepatu yang nyaman, tidak sempit, dan mendukung sirkulasi. Hindari pakaian dengan ikatan elastis tinggi di bawah lutut yang bisa menekan pembuluh darah.

Beberapa ibu hamil juga bisa menggunakan stoking kompresi ringan (compression socks) yang bisa membantu mengurangi pembengkakan dengan memberi tekanan lembut untuk membantu aliran darah kembali.

3. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama

Jika pekerjaan atau aktivitas Mama mengharuskan berdiri atau duduk dalam periode panjang, cobalah untuk berjalan sebentar setiap jam atau mengubah posisi secara berkala.

Gerakan ringan seperti naik turun jari kaki, menggoyangkan kaki, atau berjalan-jalan sebentar dapat membantu memacu sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

4. Lakukan peregangan ringan

Latihan ringan seperti jalan kaki, berenang, peregangan betis, atau gerakan “mengayun kaki” bisa membantu memompa cairan dan menjaga sirkulasi. Aktivitas tersebut juga bisa mencegah otot kaki kaku. Pastikan aktivitas tidak berat, cukup yang ringan dan sesuai petunjuk dokter kandungan.

5. Kompres dingin atau pijatan lembut

Gunakan kompres dingin, bisa handuk basah dingin pada area kaki yang bengkak untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Pijatan kaki lembut ke arah jantung (upward) bisa membantu memindahkan cairan, asalkan tidak memberi tekanan berlebih.

Pijat kaki ibu hamil dan perendaman kaki dalam air hangat dapat mengurangi edema secara signifikan di trimester ketiga. Pastikan pijatan dilakukan lembut dan dengan nutrisi atau gel pelicin yang aman untuk ibu hamil.

6. Tetap terhidrasi dengan minum air putih cukup

Meskipun bunyinya kontradiktif, mencukupi kebutuhan air putih justru membantu tubuh mengatur keseimbangan cairan dengan lebih baik. Jika tubuh kekurangan air, mekanisme kompensasi bisa menahan cairan lebih banyak di jaringan. 

Dianjurkan ibu hamil untuk minum cukup air (sekitar 8–12 gelas per hari, tergantung rekomendasi dokter. Selain itu, menjaga asupan garam agar tidak berlebihan juga penting agar tidak memicu retensi cairan.

Selalu Konsultasi dengan Dokter Kandungan Mama

Terdapat beberapa kondisi yang memerlukan evaluasi medis, terutama bila disertai gejala berikut:

  • Pembengkakan tiba-tiba yang sangat cepat, misalnya dalam 1–2 hari.
  • Pembengkakan wajah, tangan, atau daerah di luar kaki.
  • Tekanan darah tinggi atau riwayat hipertensi kehamilan.
  • Ada protein dalam urin (proteinuria).
  • Kepala sakit berat, penglihatan buram, mual hebat, atau sakit perut atas (tanda preeklampsia).
  • Nyeri hebat di satu kaki, kemerahan, atau rasa panas, mungkin pertanda trombosis vena dalam.
  • Fungsi ginjal terganggu atau gejala lain seperti sesak napas atau pembengkakan ekstrem pada seluruh tubuh.

Preeklampsia adalah kondisi serius yang bisa muncul setelah usia kehamilan 20 minggu, ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, misalnya ginjal atau hati yang disertai pembengkakan. Jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi eklampsia yang membahayakan Mama dan janin.

Jika dokter mencurigai preeklampsia, terapi dan pemantauan intensif biasanya dilakukan hingga waktu persalinan yang aman tiba. Jadi, selalu laporkan keluhan kaki bengkak beserta gejala lain ke dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut.

Menjalani kehamilan memang penuh perubahan, termasuk munculnya kaki bengkak yang terkadang membuat aktivitas terasa berat.

Namun Mama tidak perlu khawatir, karena dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, semua bisa dijalani dengan lebih nyaman. Yuk, gabung ke komunitas Hallobumil agar Mama bisa berbagi cerita dan saling menyemangati dengan bumil lainnya. 

Jangan lupa juga untuk mengikuti webinar Hallobumil bersama para ahli, di mana Mama bisa belajar langsung tentang cara menjaga kesehatan selama kehamilan.

Dan biar semakin mudah memantau kehamilan, download aplikasi Hallobumil sekarang untuk mengakses berbagai health tools seperti hitung HPL, tips harian, hingga panduan gizi bumil yang akan menemani perjalanan Mama hingga persalinan nanti.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
61
27
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
HA

kaki kanan sakit dan kebas tangan kanan jg kebas trus kadang tampilkan selengkapnya

  • 2
AY

saya tangan mudah banget kesemutan ... semoga semuanya sehat tampilkan selengkapnya

  • 2
Admin MIMA

Hai Mama, kesemutan yang Mama alami dapat disebabkan oleh adanya penimbunan cairan tubuh yang agak berlebihan. Tipsnya: lakukan peregangan, konsumsi buah-buahan, pijat pada otot tangan, olahraga untuk memperbaiki sirkulasi darah. Semoga membantu ^sr

  • 0
J

telapak tangan seprti keram, kaki nya bengkak dok

  • 1
Admin MIMA

Hai Ma, tangan kram yang mama alami ini normal terjadi ya, karena adanya peningkatan volume cairan yang menekan saraf. Coba mama lenturin tangan dan jari2 mama, pijit lembut, dan tetep rileks. Sehat selalu 🤗 ^sr

  • 0
YO

sy mudah skli kaki bengkak klo di gantung trllu lama

  • 1
Admin MIMA

Hai Ma, hal tersebut disebabkan oleh tubuh Mama yang memproduksi dan menahan banyak sekali cairan dan rahim terus membesar, sehingga akan menekan pembuluh darah balik di kaki. Jangan berdiri terlalu lama ya Ma. Semoga membantu. :) ^sr

  • 0
RJ

aku kaki bengkak kanan kiri, tangan bengkak juga gampang kes tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, kesemutan yang Mama alami dapat disebabkan oleh adanya penimbunan cairan tubuh yang agak berlebihan. Tipsnya: lakukan peregangan, konsumsi buah-buahan, pijat pada otot tangan, olahraga untuk memperbaiki sirkulasi darah. Semoga membantu ^sr

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image