Mengenal Fungsi Plasenta untuk Ibu Hamil dan Janin
:strip_icc():format(webp)/hb-article/fciv0-jypts2wgAENiOOK/original/2010272373001483452668-apa-itu-episiotomi-pada-persalinan.jpg)
dr. Venny Beauty
Plasenta atau lebih dikenal dengan ari-ari mulai terbentuk pada awal kehamilan. Plasenta manusia memiliki berat rata-rata 500 gram dan diameter rata-rata 22 cm.
Tidak hanya untuk menemani si Kecil dalam kandungan, plasenta juga memiliki beragam fungsi yang memastikan kehamilan Mama berjalan sehat dan lancar. Apa saja fungsi plasenta ini?
1. Menyalurkan oksigen dan nutrisi dari Mama ke janin
Oksigen dan nutrisi Mama akan dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam plasenta, supaya bisa mencapai Si Kecil dalam kandungan.
Selain itu, sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin akan dialirkan kembali melalui plasenta ke aliran darah Mama.
2. Memproduksi beberapa hormon
Fungsi plasenta juga memproduksi hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG) yang diperlukan selama kehamilan.
3. Melindungi janin dari infeksi bakteri tertentu
Plasenta dapat melindungi Si Kecil dari infeksi bakteri tertentu, sehingga jika Mama terinfeksi, infeksinya tidak akan sampai ke janin. Kekebalan atau antibodi IgG yang dimiliki oleh Mama dapat melewati plasenta, sehingga tersalur dari Mama ke janin.
Antibodi ini akan melindungi Si Kecil nantinya ketika sudah lahir ke dunia, namun hanya dapat bertahan hingga beberapa bulan. Karena itulah, setelah lahir, Mama perlu memberikan vaksinasi kepada Si Kecil supaya ia sehat selalu dan terhindar dari berbagai penyakit.
Saat ini melalui teknologi terbaru, berkembang metode penyimpanan sel punca plasenta. Plasenta dan pembuluh umbilikalis merupakan organ yang kaya akan sel punca. Penggunaan sel punca ini bertujuan untuk mengobati berbagai penyakit, misalnya leukemia.
Penelitian sel punca plasenta untuk berbagai penyakit lain terus berkembang hingga saat ini. Namun, sayangnya fasilitas penyimpanan sel punca plasenta ini masih terbatas dan belum tersedia di semua rumah sakit di Indonesia. Selain itu, biaya yang perlu dikeluarkan untuk penyimpanan sel punca ini cukup mahal.
Nah, sekarang Mama sudah tahu bahwa plasenta adalah komponen yang penting bagi kehidupan janin. Apabila ada gangguan pada plasenta, tentunya dapat berbahaya bagi kesehatan Si Kecil. Maka dari itu, penting untuk memeriksakan kandungan secara rutin karena dokter juga akan mengecek kondisi plasenta.
usia 39 weeks belum ada tanda2 kontraksi kenapa yaa? malah s tampilkan selengkapnya
- 0
Kalo sudah lewat 40 minggu tpi belum ada tanda tanda itu har tampilkan selengkapnya