Sesak Napas di Trimester Ketiga, Wajarkah?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Rd_VAQwS9cHTXR4iiouWE/original/695week-320-sesak-napas-di-trimester-ketiga-wajarkah.jpg)
dr. Venny Beauty
Mengalami sesak napas saat hamil mungkin adalah salah satu hal yang paling ditakuti dan dapat membuat Mama panik. Namun, sebenarnya kondisi ini biasa dialami oleh ibu hamil. Bahkan, sebagian besar ibu hamil pernah mengalami sesak napas sedikitnya satu kali selama masa kehamilannya.
Sesak napas ini dapat dirasakan pada awal trimester maupun trimester kedua dan ketiga. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam.
Meskipun normal terjadi pada ibu hamil, ada beberapa kondisi sesak napas yang merupakan tanda dari penyakit membahayakan.
Penyebab Sesak Napas Saat Hamil Tua
Beberapa penyebab sesak napas yang tidak berbahaya pada trimester ketiga, antara lain:
- Kehamilan yang Makin Membesar
Seiring bertambahnya usia kehamilan, maka sI kECIL di dalam kandungan akan bertambah besar juga. Ini akan mengisi rongga perut dan menekan diafragma naik ke atas, sehingga rongga dada Mama lebih sempit dan udara yang dapat dihirup menjadi lebih sedikit.
Mama akan bernapas lebih sering untuk memenuhi kebutuhan oksigen Mama dan si Kecil sehingga tampak seperti sesak napas.
- Meningkatnya Hormon Progesteron
Progesteron merupakan hormon alami yang diproduksi oleh tubuh, dan sangat penting untuk menstimulasi sistem pernapasan. Semakin tinggi kadar hormon progesteron di dalam tubuh, semakin cepat irama napas sehingga Mama seperti merasa sesak napas. - Peningkatan Beban Kerja Jantung
Selama masa kehamilan, jantung akan bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh sekaligus ke janin. Aktivitas jantung yang lebih keras dari biasanya tidak jarang menghadirkan rasa sesak napas pada ibu hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga. - Posisi Janin
Sebelum kepala Si Kecil masuk panggul, tidak jarang posisi kepala berada di dekat diafragma sehingga menekan diafragma dan membuat Mama sulit bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester ketiga pada minggu ke-31 sampai ke-34.
Namun, ada beberapa penyebab sesak napas yang diakibatkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Asma
Jika Mama memiliki riwayat asma, gejala sesak napas yang dialami dapat lebih berat saat sedang hamil.
Oleh karena itu, Mama harus menginformasikan kepada dokter tentang riwayat penyakit Mama, sehingga dokter dapat mengantisipasi serta menentukan pengobatan yang aman untuk kehamilan. - Kardiomiopati Peripartum
Gagal jantung dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah bersalin. Keadaan ini dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil bahkan setelah bersalin dan biasanya memerlukan pengobatan lanjutan. - Emboli Paru
Keadaan ini disebabkan oleh adanya bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Sesak napas yang dialami dapat terjadi tiba-tiba dan disertai dengan nyeri dada dan batuk. - Pneumonia
Penyakit ini diakibatkan oleh peradangan pada paru-paru. Penyebab yang paling sering adalah karena infeksi mikroorganisme. Biasanya keluhan sesak napas akan disertai dengan demam dan batuk berdahak. - Anemia
Ibu hamil cenderung mengalami anemia. Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen dan meningkatkan frekuensi napas untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh.
Cara Mengurangi Sesak Napas pada Trimester Ketiga
Walaupun Mama merasa sesak napas, bukan berarti Mama tidak dapat melakukan aktivitas rutin. Mama bisa menerapkan beberapa hal berikut untuk mengurangi keluhan sesak napas:
- Lakukan aktivitas satu per satu. Jangan memaksakan diri untuk melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu, dan beristirahatlah jika Mama mulai merasa lelah.
- Berolahraga secara rutin agar tubuh lebih fit.
- Melatih postur tubuh dengan baik selama hamil akan mengurangi keluhan sesak napas. Misal, duduk atau berdiri dalam keadaan tegak sehingga paru-paru dapat mengembang dengan baik, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dan mengganjal punggung atas sehingga rongga dada akan lebih luas, dll.
- Angkat lengan ke atas kepala jika Mama sesak napas, sehingga tulang rusuk akan terangkat dan udara akan masuk lebih banyak.
- Melatih teknik napas untuk bersalin dapat membantu mengatasi sesak napas, serta menyiapkan diri Mama untuk persalinan nantinya.
Walaupun lumrah terjadi saat hamil, sesak napas dapat menjadi hal yang berbahaya.
Mama harus segera menemui Dokter jika sesak napas terasa sangat parah, atau disertai dengan munculnya gejala lain, seperti batuk terus-menerus atau batuk darah, demam, nyeri dada, pucat, berdebar-debar, kebiruan pada bibir, jari tangan, atau jari kaki, serta bengkak di bagian tubuh tertentu.