Yuk, Ketahui Makanan yang Seharusnya Dihindari di Kehamilan Trimester 1
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Sbe1hXe2gCklnLcESlQJD/original/umlbnxz8ip114w2ih4nvluehybunlelo.png)
Kehamilan adalah momen istimewa, terutama pada trimester pertama ketika janin mulai berkembang pesat. Apa yang Mama makan selama periode ini sangat berpengaruh bagi kesehatan Mama dan si kecil. Di artikel ini, Mama akan menemukan panduan tentang pantangan makanan ibu hamil trimester pertama, pilihan makanan sehat, dan tanda kapan sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Simak hingga tuntas ya Ma!
Artikel Lainnya: 4 Makanan Wajib untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
Mengapa Ibu Hamil Perlu Waspada dengan Makanan di Trimester Pertama?
Trimester pertama mencakup minggu ke-1 hingga ke-12 kehamilan. Pada masa ini, organ utama janin sedang berkembang pesat, sehingga asupan gizi Mama harus seimbang dan aman. Selain itu, sistem kekebalan tubuh Mama cenderung lebih rentan terhadap infeksi. Beberapa makanan tertentu dapat membawa bakteri atau parasit yang berpotensi membahayakan janin, seperti Salmonella, Listeria, dan Toxoplasma.
Mengonsumsi makanan yang menyebabkan keguguran, cacat bawaan, atau infeksi serius pada Mama tentu harus dihindari. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui makanan yang sebaiknya dihindari sekaligus memilih alternatif yang aman dan menyehatkan.
Ini Daftar Makanan Pantangan untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
Ada beberapa makanan yang seharusnya dihindari di kehamilan trimester 1 karena dapat memengaruhi kesehatan Mama dan pertumbuhan janin. Berikut penjelasan tiap jenis makanan:
1. Daging mentah atau kurang matang
Mengonsumsi makanan mentah saat hamil dapat meningkatkan risiko terpapar bakteri atau parasit seperti Salmonella dan Toxoplasma. Infeksi ini bisa memengaruhi janin dan menyebabkan komplikasi.
2. Seafood mentah (sushi, sashimi)
Ikan atau makanan laut mentah berpotensi membawa parasit dan bakteri yang bisa memicu keracunan makanan, diare, hingga mengganggu pertumbuhan janin di awal kehamilan.
3. Seafood tinggi merkuri (hiu, ikan todak, king mackerel, tilefish)
Merkuri pada ikan jenis ini bisa memengaruhi sistem saraf janin. Sebaiknya pilih ikan rendah merkuri seperti salmon atau tuna matang.
4. Telur mentah atau setengah matang
Telur yang belum matang, seperti yang ada di mayones rumahan, dapat menjadi sarang Salmonella. Jika Mama terinfeksi, bisa mengalami mual, muntah, diare, bahkan dehidrasi, yang memengaruhi kondisi janin.
5. Keju dan produk susu tidak dipasteurisasi
Produk susu yang tidak dipasteurisasi juga merupakan makanan yang harus dihindari saat hamil muda karena dapat membawa Listeria, yang berpotensi membahayakan janin. Mama bisa pilih keju dan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi.
Artike Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Makan Keju?
6. Deli meats / daging olahan (hot dog, salami, cold cuts)
Daging olahan yang tidak dipanaskan dengan cukup dapat mengandung Listeria, yang bisa meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, atau berat badan lahir rendah.
7. Tauge mentah
Kecambah atau tauge mentah, termasuk alfalfa dan lobak, juga menjadi salah satu makanan berisiko untuk janin di trimester pertama karena mengandung E. coli atau Salmonella, yang menyebabkan diare, kram perut, bahkan dehidrasi yang membahayakan kondisi janin.
8. Buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih
Sisa pestisida dan bakteri bisa menempel pada buah atau sayur. Jika masuk ke tubuh Mama, dapat menyebabkan toksoplasmosis yang berisiko menimbulkan keguguran atau bayi lahir dengan kelainan bawaan.
9. Nanas muda
Mama juga perlu memahami resiko konsumsi nanas saat hamil muda, karena kandungan bromelain pada nanas muda dalam beberapa kasus bisa menimbulkan kontraksi rahim.
10. Jeroan (hati, limpa, otak hewan)
Jeroan mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi. Konsumsi makanan ini secara berlebihan bisa memengaruhi perkembangan janin, jadi batasi porsinya.
Artikel Lainnya: Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester 1
11. Minuman berkafein tinggi
Kafein berlebihan pada ibu hamil, misalnya dari kopi, teh, minuman energi, atau cokelat, dapat memengaruhi berat lahir bayi. Batasi konsumsi hingga sekitar 200 mg per hari.
12. Makanan tinggi gula dan makanan cepat saji
Terlalu sering mengonsumsi makanan manis atau cepat saji dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih dan diabetes gestasional. Lebih baik, ganti dengan sumber gula alami seperti buah dan batasi porsi konsumsinya.
13. Makanan tinggi lemak jenuh atau lemak trans
Lemak jenis ini masuk ke daftar pantangan ibu hamil muda karena tidak hanya memengaruhi berat badan Mama, tetapi juga berisiko menimbulkan komplikasi kehamilan.
14. Buah kalengan
Buah kalengan biasanya mengandung gula tambahan dan bahan pengawet. Jika dikonsumsi terlalu sering, bisa meningkatkan risiko obesitas pada ibu hamil serta mengganggu keseimbangan gizi janin. Lebih baik hindari makanan berpengawet saat hamil dan ganti dengan buah segar.
15. Alkohol
Alkohol sebaiknya dihindari sama sekali karena dapat memengaruhi pertumbuhan janin, termasuk risiko cacat lahir dan sindrom alkohol janin.
Alternatif Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda
Mama tetap bisa menikmati makanan yang lezat dan menyehatkan. Berikut beberapa pilihan yang aman dan bermanfaat:
Kategori Makanan | Contoh Makanan | Manfaat |
Protein matang | Daging sapi, ayam, telur matang, ikan rendah merkuri (salmon, tuna matang). | Membantu pertumbuhan jaringan dan otot janin. |
Sayuran dan buah segar | Sayuran segar, buah segar seperti pisang, jeruk, alpukat. | Menjaga asupan serat, vitamin, dan mineral; folat mendukung perkembangan janin. |
Susu dan keju pasteurisasi | Susu pasteurisasi, keju pasteurisasi. | Kaya kalsium dan protein, penting untuk tulang janin. |
Sereal dan kacang-kacangan | Sereal fortifikasi folat, lentil, kacang-kacangan. | Mendukung perkembangan saraf janin. |
Lemak sehat | Alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun. | Membantu perkembangan otak janin. |
Air putih dan cairan sehat | Menjaga hidrasi dan membantu sirkulasi darah tetap lancar. | Menjaga hidrasi dan membantu sirkulasi darah tetap lancar. |
Artikel Lainnya: 5 Gerakan Olahraga Ini Bisa Atasi Mual di Awal Kehamilan
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meski Mama sudah berhati-hati dalam memilih makanan, ada beberapa tanda yang perlu segera dikonsultasikan ke tenaga medis:
- Mual dan muntah yang sangat mengganggu hingga sulit makan atau minum.
- Pendarahan vagina atau kram perut hebat.
- Demam tinggi yang tidak turun.
- Gejala dehidrasi seperti pusing, lemah, atau jarang buang air kecil.
Kehamilan adalah perjalanan yang indah. Dengan menjaga pola makan dan memperhatikan apa yang Mama konsumsi, Mama membantu janin tumbuh sehat dan tetap bugar sepanjang kehamilan.
Bingung cari inspirasi resep makanan yang aman untuk kehamilan trimester 1? Yuk, Download aplikasinya sekarang dan gabung komunitas Hallobumil ada banyak ide menu sehat, tips memasak, dan berbagi pengalaman dengan Mama lainnya supaya trimester pertama berjalan lebih menyenangkan.
Mama juga bisa ikut kelas edukasi atau event seru seputar kehamilan, cek jadwal event Hallobumil hingga memperkirakan hari lahir si kecil lewat kalkulator HPL agar kehamilan makin tenang!