Jangan Salah Makan ya Ma, Ini Makanan yang Harus Dihindari di Kehamilan Trimester 2

Selamat, Mama telah memasuki trimester kedua kehamilan! Periode ini sering disebut sebagai masa yang lebih nyaman karena mual dan lelah biasanya mulai berkurang. Namun, tetap penting untuk memperhatikan pola makan, karena apa yang Mama konsumsi akan langsung berdampak pada perkembangan janin.

Artikel ini akan membahas pantangan makanan ibu hamil trimester 2, alternatif yang aman, dan kapan Mama perlu berkonsultasi ke dokter. Baca terus untuk menjaga kesehatan Mama dan si Kecil.

Artikel Lainnya: Keluhan Ibu Hamil pada Trimester Kedua

Kenapa Ibu Hamil Trimester 2 Tetap Perlu Waspada dengan Makanan?

Trimester kedua sering dianggap sebagai “masa tenang” kehamilan, tapi bukan berarti Mama bisa mengabaikan makanan yang dikonsumsi. Pada periode ini, janin mengalami pertumbuhan pesat, termasuk pembentukan organ penting, sistem saraf, dan otot. Nutrisi yang Mama peroleh dari makanan sangat berpengaruh pada perkembangan tersebut.

Mengonsumsi makanan berbahaya untuk janin semester 2 tentu dapat membawa risiko tertentu, seperti gangguan perkembangan otak janin, kelahiran prematur, hingga komplikasi bagi kesehatan Mama sendiri, termasuk tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional.

Oleh sebab itu, pemilihan makanan yang cermat tetap menjadi kunci agar trimester kedua berjalan aman dan nyaman. Selain itu, sistem pencernaan Mama juga mulai berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Beberapa makanan yang dulunya aman bisa menjadi pantangan kehamilan trimester kedua.

Ini Daftar Makanan Pantangan Hamil Muda dan Trimester 2

Berikut enam jenis makanan yang harus dihindari saat hamil 4-6 bulan, beserta dampaknya bagi Mama dan janin:

1. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi

Beberapa jenis ikan, seperti hiu, marlin, dan king mackerel, mengandung merkuri yang tinggi. Merkuri dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Konsumsi ikan ini secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko gangguan kognitif pada bayi. Untuk Mama yang ingin tetap menikmati ikan, pilihlah salmon, sarden, atau ikan air tawar yang rendah merkuri.

Artikel Lainnya: Minyak Ikan vs Seafood Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

2. Daging dan telur mentah atau setengah matang

Makanan seperti sushi dengan ikan mentah, steak setengah matang, atau telur setengah matang berisiko mengandung bakteri Salmonella atau parasit Toxoplasma. Paparan bakteri ini bisa menyebabkan infeksi serius, demam, diare, dan bahkan komplikasi pada janin. Sebaiknya Mama selalu memasak daging dan telur hingga matang sempurna.

3. Keju lunak dan produk susu tidak dipasteurisasi

Keju jenis Brie, Camembert, atau susu segar yang belum dipasteurisasi dapat membawa bakteri Listeria. Infeksi Listeria pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau masalah kesehatan serius pada bayi baru lahir. Sebagai alternatif, pilih keju yang telah dipasteurisasi dan yoghurt yang aman.

4. Kafein berlebihan

Kafein memang bisa membuat Mama lebih segar, tapi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat badan bayi lahir rendah. Batasi konsumsi kopi, teh, atau minuman bersoda kafein, dan pilih versi decaf atau minuman bebas kafein yang aman.

5. Makanan tinggi gula dan lemak trans

Makanan cepat saji, camilan manis, atau makanan olahan tinggi lemak trans bisa berdampak pada berat badan Mama dan meningkatkan risiko diabetes gestasional. Selain itu, konsumsi gula dan lemak berlebih juga bisa memengaruhi kesehatan jantung Mama dan meningkatkan kelelahan. Lebih baik pilih makanan dengan karbohidrat kompleks, serat, dan lemak sehat.

6. Kecambah mentah

Tauge mentah atau kecambah lain sering digunakan dalam salad atau makanan tradisional. Sayangnya, kecambah mentah berisiko terkontaminasi bakteri E. coli atau Salmonella. Infeksi akibat konsumsi kecambah mentah bisa menyebabkan diare, muntah, dan dehidrasi, yang berisiko bagi kesehatan Mama dan janin. Mengolahnya dengan matang bisa mengurangi risiko ini.

Artikel Lainnya: Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Trimester Kedua

Alternatif Makanan Aman dan Bergizi di Trimester 2

Mematuhi larangan ibu hamil trimester 2 justru bisa membantu Mama memastikan asupan nutrisi tetap optimal. Berikut beberapa makanan aman dan bergizi yang mendukung pertumbuhan janin dengan baik:

Artikel Lainnya: Morning Sickness pada Trimester Kedua, Amankah?

Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Selain menjaga pola makan, penting bagi Mama untuk mengetahui kapan harus segera berkonsultasi ke dokter. Beberapa tanda yang memerlukan perhatian medis antara lain:

• Pendarahan atau bercak darah yang muncul tiba-tiba.
• Nyeri perut hebat atau kontraksi yang muncul sebelum waktunya.
• Pembengkakan mendadak pada wajah, tangan, atau kaki.
• Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang signifikan.
• Gejala infeksi, seperti demam, muntah berulang, atau diare parah.

Selain kondisi darurat, konsultasi rutin tetap dianjurkan untuk memantau pertumbuhan janin, tekanan darah, kadar gula, dan kesehatan Mama secara keseluruhan. 

Kehamilan trimester kedua adalah masa penting bagi Mama dan si Kecil. Dengan memilih makanan yang tepat, Mama tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga mendukung pertumbuhan optimal janin.

Temukan berbagai resep makanan sehat yang aman untuk kehamilan trimester kedua, event edukasi dan kelas online tentang kehamilan hingga memperkirakan hari lahir si kecil lewat kalkulator Hari Perkiraan Lahir melalui aplikasi Hallobumil! Mama juga bisa bergabung dengan komunitas Hallobumil dan mendapatkan dukungan serta pengalaman berharga dari Mama lainnya yang sedang menjalani kehamilan. Download aplikasinya sekarang!