Inilah Ciri-Ciri Keguguran dan Kapan Harus ke Dokter?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Bz1fLWn-pHqGn0w8sw1ux/original/0torch-penyebab-keguguran-berulang.jpg)
Bagi sebagian Mama, kehilangan janin di awal kehamilan bisa menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan. Karena itu, penting untuk memahami bagaimana tubuh memberi sinyal ketika terjadi masalah.
Dengan mengenali ciri-ciri keguguran dan perbedaan antara flek normal serta perdarahan berbahaya, Mama dapat lebih siap melindungi kehamilannya dengan langkah yang tepat.
Artikel Lainnya: Peran Ayah Saat Istri Keguguran: Dukung Istri & Diri Sendiri
Mengapa Penting Mengenali Ciri-Ciri Keguguran?
Mengetahui ciri-ciri keguguran sejak dini sangat penting karena bisa menjadi penentu keselamatan Mama dan janin.
Banyak kasus keguguran sebenarnya diawali dengan gejala ringan seperti flek atau kram perut yang sering dianggap sepele.
Padahal, jika dikenali dan ditangani lebih awal, beberapa kondisi masih bisa diselamatkan, terutama pada kasus abortus imminens atau ancaman keguguran.
Tindakan medis yang cepat dapat membantu mencegah perdarahan berlanjut, infeksi, atau komplikasi lain yang bisa membahayakan kesehatan Mama.
Selain itu, mengenali tanda-tanda keguguran awal juga membantu dokter menentukan penanganan terbaik, apakah kehamilan masih bisa dipertahankan atau perlu dilakukan langkah lain agar kondisi Mama tetap stabil.
Selain aspek medis, memahami tanda-tanda keguguran juga penting bagi kesehatan mental Mama. Ketidaktahuan sering kali membuat ibu hamil panik, stres, atau bahkan menyalahkan diri sendiri ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Padahal, banyak keguguran terjadi bukan karena kesalahan Mama, melainkan faktor genetik atau medis yang tidak bisa dikendalikan.
Dengan mengenali gejalanya, Mama bisa mengambil langkah yang tepat, seperti segera memeriksakan diri, beristirahat, atau mendapatkan dukungan emosional dari tenaga kesehatan dan keluarga.
Pengetahuan ini membantu Mama merasa lebih tenang, sadar akan kondisi tubuhnya, dan siap menghadapi berbagai kemungkinan dengan lebih bijak.
Gejala Utama Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini beberapa gejala utama keguguran yang sering dilaporkan, lengkap dengan penjelasan dan referensi:
1. Pendarahan vagina
Perdarahan atau bercak darah dari vagina adalah salah satu gejala paling umum dari keguguran. Bercak bisa ringan, seperti flek saat hamil atau menjadi lebih berat, tampak seperti menstruasi berat dan dapat disertai gumpalan darah.
Menurut American Pregnancy Association, pendarahan saat hamil tanda keguguran bisa mulai sebagai bercak ringan, lalu semakin berat seiring terbukanya serviks.
Namun, perlu diingat, perdarahan tidak selalu berarti keguguran, sekitar 25–30 persen kehamilan bisa mengalami perdarahan ringan tapi tetap berkembang normal.
2. Nyeri perut atau kram
Nyeri perut bagian bawah atau kram hebat yang terasa seperti kram menstruasi adalah gejala yang sering muncul.
Kondisi nyeri perut keguguran bisa terasa tumpul atau tajam, terus-menerus atau bergelombang, dan kadang menjalar ke punggung bawah. Jika nyeri perut disertai perdarahan, maka kemungkinan keguguran menjadi lebih tinggi.
3. Keluarnya jaringan atau cairan dari vagina
Keluarnya jaringan, mirip gumpalan daging atau gumpalan padat dari vagina adalah tanda yang sangat khas. Jaringan ini bisa terdiri dari jaringan janin atau plasenta yang terlepas.
Kadang-kadang wanita juga melaporkan keluarnya cairan bening atau cokelat dari vagina, lebih dari sekadar flek ringan. Jika itu terjadi bersama gejala lain, Mama perlu waspada.
4. Hilangnya gejala kehamilan (mual, payudara sensitif)
Selama hamil, banyak wanita mengalami mual saat kehamilan, muntah, atau payudara yang lebih sensitif atau membengkak.
Jika gejala-kehamilan yang sebelumnya terasa kuat tiba-tiba memudar atau hilang tanpa sebab jelas, hal ini dapat menjadi ciri keguguran tanpa perdarahan.
Namun, pengurangan gejala kehamilan tidak selalu berarti keguguran, bisa juga karena fluktuasi hormon. Karena itu, kondisi ini harus dikonfirmasi ke dokter jika dialami bersamaan dengan gejala lain.
5. Gerakan janin berkurang atau hilang
Pada kehamilan yang telah memasuki tahap di mana Mama dapat merasakan gerakan janin (biasanya setelah 18–20 minggu), pengurangan pergerakan janin atau hilangnya sensasi gerakan bisa menjadi sinyal bahwa kehamilan tidak sehat atau sudah terjadi keguguran lanjutan.
Beberapa kehamilan awal, sering kali tidak mengalami gejala ini sama sekali, tetapi jika sudah memasuki tahap gerakan, perubahan ini penting diwaspadai.
Artikel Lainnya: Tips Mulai Program Hamil Setelah Keguguran, Yuk Bangkit!
Apa Bedanya dengan Pendarahan Implantasi atau Flek Normal Kehamilan?
Kadang bumil khawatir bahwa setiap bercak darah berarti keguguran. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan flek hamil dan keguguran, yaitu:
- Waktu kemunculan: Flek implantasi biasanya muncul sekitar 6–12 hari setelah pembuahan, sebagai bercak ringan merah muda atau cokelat, dan biasanya berlangsung singkat (1–2 hari).
- Jumlah dan intensitas: Pada flek implantasi, perdarahan terjadi ringan dan tidak secara dramatis bertambah. Sedangkan pada flek darah tanda keguguran, perdarahan bisa meningkat, gumpalan keluar, atau menjadi seperti menstruasi berat.
- Komponen jaringan: Jika keluar jaringan atau gumpalan, kemungkinan proses keguguran lebih besar. Flek biasa tidak disertai jaringan besar.
- Gejala tambahan: Pada keguguran biasanya disertai nyeri berat, kram yang intens, atau hilangnya gejala kehamilan. Flek ringan tidak disertai rasa sakit hebat atau hilangnya mual atau payudara sensitif.
- Durasi: Flek implantasi umumnya berlangsung sangat singkat (1 hari atau kurang), sedangkan perdarahan akibat keguguran bisa berlangsung lama atau berkepanjangan.
Karena batasan ini, setiap perdarahan atau flek yang tidak biasa sebaiknya tetap dikonsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan, seperti USG dan tes darah hCG untuk mengetahui status kehamilan.
Jenis-Jenis Keguguran Berdasarkan Gejala
Setiap keguguran tidak selalu terjadi dengan cara yang sama. Gejala, tingkat keparahan, dan kondisi rahim bisa berbeda pada setiap ibu hamil.
Oleh karena itu, dokter biasanya mengelompokkan keguguran ke dalam beberapa jenis berdasarkan gejalanya.
Mengenali jenis-jenis keguguran ini penting agar Mama memahami kondisi yang sedang dialami dan dapat menerima penanganan medis yang paling sesuai:
1. Abortus imminens (keguguran mengancam)
Ini adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami perdarahan atau flek, namun serviks belum terbuka dan janin masih terlihat hidup. Kehamilan masih punya kesempatan untuk dilanjutkan.
Pada kasus ini, dokter mungkin menyarankan istirahat, pantauan, atau evaluasi berkala. Namun tidak ada jaminan bahwa keguguran dapat dicegah.
2. Abortus inkomplet (keguguran tidak lengkap)
Dalam kondisi ini sebagian jaringan janin atau plasenta telah keluar, namun masih ada sisa yang tertinggal di dalam rahim.
Hal ini menyebabkan perdarahan terus-menerus dan nyeri berkepanjangan hingga seluruh jaringan keluar atau dilakukan intervensi medis (kuretase atau obat).
3. Abortus komplet (keguguran lengkap)
Semua jaringan kehamilan telah keluar secara alami dari rahim, sehingga rahim dalam kondisi kosong. Setelah itu, perdarahan dan gejala lainnya akan mereda.
4. Blighted ovum (kehamilan anembrionik)
Dalam kondisi ini, sel telur dibuahi dan menempel di rahim, namun embrio atau janin tidak berkembang atau terbentuk. Ibaratnya kantong hamil kosong. Gejalanya bisa sangat minimal atau baru terdeteksi lewat USG saat tidak ditemukan janin.
5. Keguguran tak terhindarkan (inevitable miscarriage)
Pada kondisi ini, serviks mulai membuka, dan tubuh sedang berada dalam rangkaian keguguran yang tidak bisa dihentikan. Perdarahan dan kram biasanya intensif, dan kemungkinan besar semua jaringan akan keluar.
Selain jenis-jenis tersebut, ada juga missed miscarriage alias keguguran tersembunyi di mana janin telah berhenti berkembang, tetapi belum terjadi keluarnya jaringan atau gejala yang jelas.
Hal ini sering terdeteksi ketika pemeriksaan USG menunjukkan tidak ada denyut jantung janin walau gejala kehamilan masih ada.
Artikel Lainnya: 4 Pemahaman yang Salah Mengenai Keguguran
Kapan Harus Segera ke Dokter atau Rumah Sakit?
Setiap ibu hamil perlu tahu kapan harus ke dokter saat keguguran, terutama jika muncul gejala yang tidak biasa, seperti:
- Perdarahan vagina yang sangat deras (menggumpal atau saturasi pembalut dalam waktu singkat).
- Nyeri perut hebat yang tidak tertahankan, terus-menerus atau makin parah
- Rasa pusing, lemas, atau hampir pingsan.
- Demam atau tanda infeksi, seperti getah atau bau tidak sedap dari cairan vagina.
- Keluarnya cairan bening atau air dari vagina (kemungkinan pecahnya kantong ketuban).
- Hilangnya gejala kehamilan secara mendadak disertai gejala lain, seperti perdarahan.
- Bila sudah merasakan gerakan janin sebelumnya dan tiba-tiba tidak ada gerakan sama sekali.
Jangan menunggu terlalu lama. Segera ke fasilitas kesehatan agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, mulai dari ultrasound, evaluasi serviks, tes darah hCG, dan tindakan sesuai kebutuhan.
Semakin cepat mengenali tanda-tanda, semakin besar peluang untuk menjaga kesehatan Mama dan janin.
Untuk membantu memantau kehamilan dengan lebih tenang, Mama bisa download aplikasi hallobumil yang menyediakan berbagai fitur penting seperti health tools untuk hitung HPL (Hari Perkiraan Lahir).
Mama juga bisa akses ke webinar bersama para ahli kandungan. Jangan lupa juga untuk gabung ke komunitas hallobumil di WhatsApp, ya!




iya saya mendapatkan flek tapi tdk merasakan kram di perut a tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, selama darah yang keluar jumlahnya sedikit, tidak berlangsung lama, serta tidak ada gejala lain seperti kram perut. Hal ini dapat disebabkan oleh kelelahan, stres, gangguan hormonal. Jika sebaliknya silakan dapat konsultasi ke dokter ya. :) ^sr
- 0
Hai Ma, bisa terjadi akibat membesarnya rahim dan jaringan ikat di sekitarnya mungkin bisa mengalami kontraksi. Hal ini yang menimbulkan kram perut dan kondisi ini normal terjadi pada ibu hamil. Semangat Mama. :) ^sr
- 0
Hai Ma, selama darah yang keluar jumlahnya sedikit, tidak berlangsung lama, serta tidak ada gejala lain seperti kram perut. Hal ini dapat disebabkan oleh kelelahan, stres, gangguan hormonal. Jika sebaliknya silakan dapat konsultasi ke dokter ya. :) ^sr
- 0
saya mengalami flek 2 hari tp tdk dgn rasa kram fleknya jg b tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, selama darah yang keluar jumlahnya sedikit, tidak berlangsung lama, serta tidak ada gejala lain seperti kram perut. Hal ini dapat disebabkan oleh kelelahan, stres, gangguan hormonal. Jika sebaliknya segera cek ke dokter ya Ma. :) ^sr
- 0
halo , saya hamil di usia 12 Minggu tp keluar darah segar ti tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, selama darah yang keluar jumlahnya sedikit, tidak berlangsung lama, serta tidak ada gejala lain seperti kram perut. Hal ini dapat disebabkan oleh kelelahan, stres, gangguan hormonal. Jika sebaliknya segera cek ke dokter ya Ma. :) ^sr
- 1


:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)