Bolehkah Bumil Makan Telur Asin? Pahami Aturan Amannya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/fOFe6X_UoKtb6Y9fkEAND/original/tshzcm1rzziwmc3swhz18vmst8jks9ii.png)
Telur asin adalah makanan sederhana namun punya banyak penggemar. Tak hanya itu, telur asin juga kaya akan nutrisi. Akan tetapi, kadar garam yang tinggi membuat ibu hamil ragu untuk mengonsumsinya, sehingga muncul pertanyaan apakah telur asin aman dikonsumsi, atau justru berbahaya bagi janin? Mari kita ulas bersama fakta seputar telur asin untuk bumil agar Mama bisa lebih bijak dalam memilih makanan selama hamil.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Makan Keju?
Bolehkah Bumil Makan Telur Asin?
Pada dasarnya, bumil boleh makan telur asin, namun hanya dalam jumlah sangat terbatas dan dengan cara pengolahan yang benar. Di satu sisi, telur asin memang kaya akan protein, lemak, asam amino esensial, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin, hingga antioksidan, nutrisi penting yang bermanfaat untuk ibu hamil dan janin.
Namun, di sisi lain, proses pengawetan dengan garam membuat kadar natriumnya melonjak drastis. Satu butir telur asin bisa mengandung lebih dari 600–700 mg natrium, bahkan ada yang mencapai hampir 1000 mg, tergantung jenisnya. Padahal, menurut WHO, batas asupan natrium untuk orang dewasa termasuk ibu hamil adalah tidak lebih dari 2000 mg per hari (setara ± 5 gram garam).
Risiko Utama Konsumsi Telur Asin untuk Ibu Hamil
Salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh dari konsumsi telur asin adalah kadar garam yang sangat tinggi. Berikut risiko konsumsi telur asin pada Mama yang sedang hamil:
1. Tekanan darah tinggi dan preeklamsia
Kadar garam dalam telur asin sangat tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, bahaya garam untuk ibu hamil bisa meningkatkan risiko hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol berpotensi berkembang menjadi preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan serius yang dapat membahayakan Mama dan janin.
2. Bengkak kaki dan penumpukan cairan (Edema)
Asupan natrium yang berlebih membuat tubuh menahan cairan. Akibatnya, Mama sering mengalami bengkak kaki saat hamil. Selain itu, pembengkakan juga bisa terjadi di area tangan atau wajah. Meski terkadang dianggap wajar, pembengkakan yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah serius, terutama jika disertai tekanan darah tinggi.
Artikel Lainnya: Aturan Makan Ikan yang Aman untuk Ibu Hamil
3. Beban kerja ginjal meningkat
Konsumsi telur asin dalam jumlah besar memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam berlebih. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan Mama, tetapi juga bisa berdampak pada perkembangan ginjal janin. Jika tidak dijaga, risiko gangguan fungsi ginjal dapat meningkat.
3. Kolesterol tinggi
Kuning telur asin mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Jika sering dikonsumsi, Mama berisiko mengalami hiperlipidemia yang dapat meningkatkan peluang gangguan jantung dan pembuluh darah, serta memperburuk risiko preeklamsia.
4. Risiko infeksi bakteri salmonella
Telur asin yang tidak direbus hingga matang sempurna dapat terkontaminasi bakteri Salmonella. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan diare berat, dehidrasi, hingga komplikasi berbahaya bagi bumil dan janin. Karena itu, telur asin sebaiknya selalu dimasak hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.
Aturan Aman Jika Bumil Tetap Ingin Makan Telur Asin
Meski punya banyak risiko, bukan berarti Mama sama sekali tidak boleh menyentuh telur asin selama hamil. Kuncinya ada pada porsi, frekuensi, dan cara pengolahan. Dengan aturan yang tepat, Mama masih bisa mencicipi rasa gurih khas telur asin tanpa harus khawatir berlebihan. Berikut tips amannya:
1. Batasi porsi dan frekuensi
Karena kandungan garamnya tinggi, Mama sebaiknya membatasi konsumsi hanya seperempat hingga setengah butir saja dalam sekali makan, dan tidak setiap hari. Dengan begitu, asupan natrium tidak langsung melonjak tinggi.
Perlu Mama ingat, telur asin termasuk dalam kategori makanan penyebab darah tinggi saat hamil jika dikonsumsi berlebihan. Jadi, lebih baik menjadikannya sebagai camilan sesekali saja, bukan sebagai menu harian.
2. Pilih telur yang direbus hingga matang
Salah satu aturan penting adalah memastikan telur asin benar-benar matang. Cara merebus telur hingga matang adalah dengan mendidihkannya selama minimal 10–12 menit dalam air mendidih. Telur yang matang sempurna akan lebih aman dikonsumsi, karena mencegah risiko infeksi bakteri Salmonella yang bisa berbahaya bagi Mama dan janin.
Artikel Lainnya: Apakah Bumil Boleh Makan Udang? Cek Fakta & Aturannya
3. Kombinasikan dengan makanan rendah garam
Supaya seimbang, konsumsi telur asin sebaiknya ditemani makanan sehat lain yang rendah natrium, misalnya sayuran kukus, buah segar, atau nasi hangat tanpa tambahan garam. Dengan begitu, asupan garam harian bumil tidak langsung berlebihan dan risiko tekanan darah tinggi bisa ditekan.
4. Ingat manfaat telur untuk bumil
Meski telur asin tinggi garam, jangan lupakan fakta bahwa manfaat telur untuk bumil tetap besar. Protein dapat membantu membangun sel dan jaringan janin, zat besimencegah anemia, vitamin A dan B kompleks memperkuat imunitas, sementara kalsium baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Jadi, jika ingin memaksimalkan manfaatnya, Mama bisa lebih sering memilih telur rebus biasa dibanding telur asin, karena kandungan gizinya sama baiknya tapi tanpa kelebihan garam.
5. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
Setiap kehamilan punya kondisi unik. Jika bumil punya riwayat hipertensi, preeklamsia, atau bengkak kaki, sebaiknya konsultasi dulu sebelum mencoba telur asin. Dokter atau ahli gizi bisa memberi saran jumlah yang aman sesuai kondisi kesehatan Mama.
Kalau Mama masih punya banyak pertanyaan seputar makanan aman selama kehamilan, jangan khawatir, langsung unduh aplikasi HalloBumil untuk mendapatkan informasi terpercaya seputar kehamilan.
Mama juga bisa mengikuti webinar HalloBumil bersama para ahli agar makin paham cara menjaga kehamilan tetap sehat. Jangan lupa gabung juga ke komunitas HalloBumil di WhatsApp supaya bisa berbagi pengalaman dan saling support dengan bumil lainnya.
Supaya lebih siap menyambut kelahiran si kecil, manfaatkan fitur health tools hitung HPL di aplikasi HalloBumil. Dengan begitu, setiap langkah kehamilan jadi lebih ringan, terarah, dan penuh dukungan.
untung gajadi belii, 😄
Hai Mama, terkait dengan konsumsi telur asin ini sebenarnya boleh ya namun pastikan untuk asupan natrium Mama per hari tidak melebihi batas normal karena kandungan natrium dan kolesterol didalamnya cukup tinggi ya. Semoga membantu :) ^sm