Apa yang Terjadi pada Kulit Wanita Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/QVmS9b-32vokbahVvgWel/original/0kelainan-kulit-pada-ibu-hamil.jpg)
dr. Melyarna Putri
"Flek di wajah saya ini bisa hilang gak ya?"
"Garis-garis hitam di perut ini bisa hilang gak ya?"
Salah satu kalimat tersebut mungkin pernah terlintas ketika seorang wanita hamil sedang melihat dirinya di cermin. Kulit merupakan aset yang berharga bagi setiap orang, terutama bagi seorang wanita. Sayangnya ketika hamil, keluhan kulit merupakan salah satu keluhan yang paling sering muncul dan meresahkan sebab kulit terlihat lebih jelek saat hamil.
Kehamilan merupakan kondisi yang kompleks yang melibatkan banyak sistem pada tubuh, antara lain sistem endokrin (hormonal), imunologis, metabolik, dan pembuluh darah. Setiap perubahan dalam sistem tersebut dapat memberikan dampak pada kulit.
Lebih dari 90% wanita hamil mengalami perubahan kulit selama kehamilan yang cukup mengganggu. Masalah kulit ini bisa merupakan kelainan yang baru timbul saat hamil maupun kelainan yang pernah diderita sebelum hamil namun baru kembuh dan memberat ketika hamil.
Masalah kulit yang terjadi selama kehamilan dapat dibedakan atas dua masalah besar. Pertama, masalah kulit karena perubahan fisiologis. Kedua, masalah kulit spesifik yang terjadi selama kehamilan. Masalah kulit karena perubahan fisiologis terdiri atas:
- Perubahan pigmentasi kulit
- Perubahan rambut dan kuku
- Perubahan pembuluh darah
- Perubahan kelenjar
Perubahan pigmentasi kulit ketika hamil akibat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan MSH (melanotropin stimulating hormone) merupakan keluhan yang sangat sering ditemukan saat hamil. Gejala ini biasanya muncul saat trimester pertama dengan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada puting payudara, areola, dan genitalia. Kelainan kulit yang dapat terjadi lainnya adalah melasma (bercak coklat kehitaman pada pipi dan wajah), striae (garis-garis kehitaman pada perut), linea nigra (garis kehitaman yang muncul pada garis tengah perut). Selain itu bekas luka, tahi lalat, dan flek kehitaman pada wajah yang sebelum hamil sudah ada juga dapat menjadi lebih hitam.
Hipertrikosis (pertumbuhan rambut berlebihan) saat hamil akan menghilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Di lain sisi, setelah melahirkan akan ada periode dimana terjadi kerontokan rambut pada bagian depan, gejala ini terjadi sekitar 2-5 bulan dan akan kembali sekitar 3-12 bulan setelah melahirkan.
Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah dapat menyebabkan keluhan pada kulit, seperti spider angioma (pembuluh darah kecil merah berbentuk seperti laba-laba), epulis (pertumbuhan gusi menjadi menonjol), pembengkakan gusi, dan palmar eritema (kemerahan pada telapak tangan). Sedangkan, perubahan yang terjadi pada kelenjar menyebabkan keluhan kulit, seperti miliaria (biang keringat), hiperhidrosis (berkeringat berlebihan), hidradenitis supurativa (infeksi kelenjar keringat), jerawat, dan eksim.
Sedangkan masalah kulit spesifik yang terjadi selama kehamilan terdiri atas:
- Kekambuhan gejala atopi saat kehamilan
- Pemfigus, salah satu jenis penyakit kulit dengan gejala lenting berukuran lebih besar daripada lenting cacar
- Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP)
- Kelainan kulit akibat sumbatan saluran empedu
Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP) terjadi pada 1 dari 160-200 wanita hamil. Kondisi ini memberikan gejala gatal-gatal pada perut berupa kumpulan penonjolan kecil kulit yang dapat menyatu dan menyebar pada bokong dan paha bagian atas. Keluhan ini akan menghilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari setelah melahirkan.
Sumbatan saluran empedu saat kehamilan yang menimbulkan gejala gatal terjadi pada 1 dari 50-5000 kehamilan. Sumbatan saluran empedu saat hamil dapat terjadi dengan atau tanpa kemunculan kuning pada kulit dan mata. Keluhan biasanya muncul pada awal trimester ketiga kehamilan. Timbulnya gejala diawali dengan keluhan gatal pada telapak tangan dan telapak kaki kemudian dapat meluas ke seluruh tubuh.
Sebagian besar Mama akan bertanya apakah gejala ini akan menghilang atau justru menetap? Gejala kulit saat kehamilan yang beragam dan lumayan mengerikan ini memang sangat mencemaskan bagi Mama. Bagi Anda para wanita hamil, sekarang dapat sedikit berlega hati. Sebab, kebanyakan gejala kulit akan mereda setelah melahirkan dan hanya membutuhkan terapi untuk meredakan gejala saja, seperti penggunaan pelembab dan antihistamin.
apakah kemunculan strechmark pada payudara bisa hilang?
Hai Mama, stretchmark pada tubuh Mama dapat dipudarkan dengan cara mengoleskan pada area tubuh yang bermasalah menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun, melakukan eksfoliasi kulit, menjaga berat badan dan konsumsi makanan tinggi vitamin E ya, Ma. :) ^sm