Artikel/Kehamilan/6 Rekomendasi Obat Gatal Ibu Hamil yang Aman

6 Rekomendasi Obat Gatal Ibu Hamil yang Aman

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 23 Oktober 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Gatal saat hamil adalah keluhan umum, namun pemilihan obat harus hati-hati. Mama perlu mengetahui dulu penyebab gatal saat hamil, kategorikan obat gatal yang umumnya aman dan yang perlu dihindari.
rekomendasi-obat-gatal-ibu-hamil-yang-aman

Selama masa kehamilan, tubuh Mama mengalami banyak perubahan, baik yang terlihat maupun tidak. Salah satu keluhan yang sering muncul adalah rasa gatal pada kulit, mulai dari ringan hingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski sering dianggap sepele, gatal saat hamil perlu diperhatikan karena bisa berasal dari sekadar peregangan kulit, reaksi hormon, hingga tanda kondisi medis tertentu. Memilih obat gatal ibu hamil yang tepat menjadi langkah penting untuk menjaga kenyamanan sekaligus keamanan bagi Mama dan janin.

Mengapa Ibu Hamil Sering Mengalami Gatal?

Ibu hamil cenderung lebih sering mengalami gatal karena kombinasi dari berbagai faktor, mulai dari fisik, hormonal, dan perubahan kulit. Menurut StatPearls Journal, sekitar 23 hingga 38 persen wanita hamil melaporkan mengalami gatal selama kehamilan, dan sebagian kecil (sekitar 2 persen) mengalami gatal berat yang sangat mengganggu. Beberapa penyebab gatal saat hamil antara lain:

  • Perubahan hormon dan peningkatan sirkulasi darah: Selama kehamilan terjadi fluktuasi hormon, seperti estrogen dan progesteron, serta aliran darah dan volume cairan tubuh meningkat, yang bisa membuat kulit lebih sensitif dan mudah iritasi.
  • Peregangan kulit dan distensi: Seiring dengan pertumbuhan janin dan rahim, kulit perut, payudara, paha, dan area lain menjadi meregang, menyebabkan lapisan kulit lebih tipis dan rentan gatal.
  • Kulit kering (xerosis): Banyak wanita hamil mengalami kulit kering akibat kebutuhan hidrasi meningkat, paparan udara AC atau perubahan suhu, dan penggunaan sabun yang kurang lembut.
  • Dermatosis kehamilan khusus: Terdapat kondisi kulit yang muncul hanya selama kehamilan, misalnya Pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) atau Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP), serta intrahepatic cholestasis of pregnancy (ICP) yang gejalanya mencakup gatal hebat tanpa ruam nyata dan sering kali di bagian telapak tangan dan kaki terlebih dahulu.
  • Penumpukan asam empedu: Pada kondisi ICP (kolestasis kehamilan), aliran empedu terganggu dan asam empedu bisa terakumulasi sehingga memicu gatal hebat, terutama di trimester ketiga.

Kategori Obat Gatal untuk Ibu Hamil yang Aman

Dalam memilih obat gatal ibu hamil, Mama harus mempertimbangkan keamanan terhadap janin dan efektivitas terhadap tubuh Mama. Berikut kategori obat yang umumnya dianggap relatif aman bila dipakai dengan pengawasan:

  1. Emolien dan pelembap (topikal): Produk yang melembapkan kulit dan menjaga barrier kulit sangat direkomendasikan sebagai langkah pertama. Emolien tidak diserap secara sistemik dalam jumlah besar, sehingga risikonya relatif rendah.
  2. Losion atau salep ringan non-steroid, misalnya losion calamine ibu hamil, losion dengan menthol ringan, atau hydrocortisone dosis ringan (potensi rendah) pada area terbatas dan dalam jangka waktu pendek.
  3. Antihistamin generasi pertama dan kedua (oral, bila benar-benar diperlukan): Loratadine 10 mg dan cetirizine 10 mg sekali sehari sebagai pilihan yang layak selama kehamilan.
  4. Obat untuk kondisi khusus (misalnya ICP): Jika gatal disebabkan oleh kolestasis kehamilan, terapi khusus seperti ursodeoxycholic acid (UDCA) bisa diresepkan dokter untuk menurunkan konsentrasi asam empedu dan meredakan gejala gatal.
  5. Kortikosteroid topikal potensi rendah hingga sedang: Digunakan jika ada peradangan atau ruam yang menyertai gatal. Namun, harus digunakan secara hati-hati (dosis rendah, durasi terbatas, hindari area kulit tipis) agar tidak berisiko terhadap janin.

Penting untuk Mama perhatikan, penggunaan obat harus mempertimbangkan manfaat dan risiko, dosis minimal, area penggunaan yang terbatas, serta selalu konsultasi dengan dokter kandungan, ya!

Pilihan Obat Gatal yang Umumnya Aman untuk Ibu Hamil

Setiap ibu hamil memiliki kondisi kulit yang berbeda, sehingga tidak ada satu jenis obat yang cocok untuk semua orang. Namun, secara umum, ada beberapa jenis obat dan salep gatal aman untuk bumil yang sering direkomendasikan oleh dokter.

Akan tetapi, pemilihannya tetap perlu mempertimbangkan penyebab gatal, apakah karena kulit kering, peregangan kulit, reaksi ringan, atau kondisi medis seperti infeksi jamur. Berikut daftarnya:

1. Caladine Lotion / Caladine Cream

Caladine menjadi salah satu pilihan populer untuk meredakan rasa gatal ringan pada ibu hamil. Produk ini mengandung calamine yang memberikan sensasi sejuk serta zinc oxide yang berfungsi melindungi kulit dari iritasi.

Beberapa varian Caladine juga dilengkapi bahan tambahan seperti menthol ringan untuk memberikan efek menenangkan. Losion calamine ibu hamil ini dapat digunakan pada area kulit yang terasa gatal akibat peregang kulit perut, keringat berlebih, atau reaksi ringan terhadap perubahan hormon.

Cukup oleskan tipis, sebanyak 2–3 kali sehari pada area yang gatal. Produk inif tidak mengandung bahan keras sehingga relatif aman untuk penggunaan luar selama kehamilan.

No. BPOM: DTL8327800641A1

Harga: Rp 21.738 - 34.990

2. Dermia Cream

Dermia Cream sering direkomendasikan untuk ibu hamil dengan keluhan kulit kering yang disertai rasa gatal ringan. Produk ini diformulasikan dengan phytolipid dan vitamin yang membantu memperbaiki pelindung alami kulit serta menjaga kelembapan lebih lama.

Krim ini cocok digunakan pada area tubuh seperti paha, perut, lengan, atau punggung yang sering meregang selama kehamilan. Karena tidak mengandung kortikosteroid atau bahan aktif keras, Dermia Cream tergolong aman untuk digunakan secara rutin. Efek gatal biasanya berkurang setelah beberapa hari penggunaan teratur.

No. BPOM: NA18160101049

Harga: Rp 52.300 - 82.500

3. Bio Oil Dry Skin Gel

Walaupun lebih dikenal sebagai produk untuk mengatasi stretch mark, Bio Oil Dry Skin Gel juga bermanfaat untuk mengurangi gatal akibat kulit kering pada ibu hamil. Tekstur gelnya memudahkan penyerapan dan membantu mempertahankan kelembapan kulit lebih lama dibandingkan losion biasa.

Bio Oil mengandung campuran minyak alami, vitamin E, serta emolien yang bekerja melembapkan dan menenangkan kulit. Ini sangat membantu untuk keluhan gatal ringan yang muncul tanpa ruam, terutama di trimester kedua dan trimester ketiga. Karena kandungannya tidak mengandung retinoid atau kortikosteroid, produk ini tergolong aman untuk penggunaan rutin pada ibu hamil.

No. BPOM: ND53180105001

Harga: 177.650

4. Krim Miconazole Nitrate

Bila penyebab gatal berasal dari infeksi jamur, seperti di area lipatan atau selangkangan, maka krim antijamur seperti miconazole nitrate bisa digunakan dengan arahan dokter. Obat ini bekerja menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, sehingga membantu meredakan gatal, kemerahan, dan rasa perih yang menyertai.

Miconazole umumnya dianggap aman untuk penggunaan topikal pada kehamilan karena penyerapan sistemiknya sangat rendah. Namun, penggunaan harus sesuai dosis dan durasi yang dianjurkan. Sebaiknya tidak digunakan sembarangan jika tidak yakin penyebab gatalnya jamur.

No. BPOM: DTL9711628129A1

Harga: Rp 14.000

5. Mo.Ma.Mi Belly Butter Stretch Mark Cream

Meskipun bukan obat gatal medis, Mo.Ma.Mi Belly Butter sering direkomendasikan untuk ibu hamil yang mengalami gatal ringan akibat peregangan kulit perut. Produk ini mengandung bahan alami seperti shea butter, olive oil, dan almond oil yang membantu melembapkan kulit serta meningkatkan elastisitasnya.

Belly butter ini ideal digunakan secara rutin sejak trimester awal untuk mencegah kulit menjadi terlalu kering dan mengurangi risiko gatal parah saat perut mulai membesar. Karena formulanya bebas retinoid, paraben, dan bahan kimia keras, produk ini tergolong aman untuk bumil.

No. BPOM: NA18230105889

Harga: 99.000

6. Obat Antihistamin 

Antihistamin generasi kedua seperti loratadine dan cetirizine tergolong aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Jenis obat ini banyak direkomendasikan karena efek sedatif lebih rendah dan data keamanan pada kehamilan relatif cukup.

Contoh antihistamin aman bumil yang bisa Mama konsumsi adalah Cetiripim. Meski tergolong aman, namun produk tersebut tidak berarti bebas risiko. Pastikan Mama memerhatikan efek samping dan gunakan dosis yang sesuai dengan saran dokter. Apabila mengalami gatal seluruh tubuh saat hamil atau gatal yang disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter, ya, Ma!

No. BPOM: DTL1818907810A1

Harga: Rp 15.807

Kandungan Obat Salep yang Harus Dihindari

Meski banyak salep gatal aman untuk bumil, tidak semua produk di pasaran cocok digunakan oleh ibu hamil. Beberapa salep atau krim mengandung bahan aktif yang bisa terserap ke dalam aliran darah dan berpotensi memengaruhi perkembangan janin. Ini dia sederet kandungan obat salep yang harus dihindari:

  • Kortikosteroid potensi tinggi, seperti betamethasone kuat dan clobetasol penggunaan kronis atau luas dapat berisiko untuk pertumbuhan janin dan penipisan kulit.
  • Retinoid topikal, yakni tretinoin dan adapalene, biasanya dihindari pada kehamilan karena potensi teratogenisitas.
  • Obat antijamur topikal dengan penetrasi tinggi tanpa bukti keamanan kehamilan.
  • Kandungan antiseptik atau bahan kimia keras, seperti alkohol tinggi, fenol, dan derivatif formaldehida yang bisa mengiritasi kulit atau diserap sistemik.
  • Paraben, phthalate, atau pewangi kuat bisa memicu iritasi atau alergi lokal, terutama kulit ibu hamil yang lebih sensitif.
  • Kortikosteroid topikal potensi sedang hingga tinggi di area tipis, misalnya kelopak mata atau lipatan kulit, sebaiknya dihindari kecuali atas resep dokter.

Pastikan selalu membaca label, mencari izin edar BPOM, dan menggunakan dosis minimal serta jangka waktu sesingkat mungkin.

Kapan Perlu Periksa Dokter?

Meski sebagian besar keluhan gatal saat hamil tergolong ringan dan bisa ditangani dengan pelembap atau salep gatal aman untuk bumil, ada kalanya kondisi ini menjadi tanda masalah yang lebih serius.

Mama perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gatal seluruh tubuh saat hamil yang terasa hebat, terutama jika tidak disertai ruam, muncul pada telapak tangan atau kaki, atau semakin parah di malam hari.

Kondisi ini bisa menjadi kolestasis kehamilan gejala, yaitu gangguan aliran empedu yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada janin jika tidak ditangani dengan tepat. Selain itu, segera konsultasi ke tenaga kesehatan profesional bila gatal disertai kulit kemerahan luas, bengkak, rasa panas, lecet, atau tanda infeksi.

Jangan menunda pemeriksaan jika keluhan tak kunjung membaik setelah penggunaan obat atau pelembap yang direkomendasikan, karena penanganan dini sangat penting untuk mencegah risiko bagi Mama dan janin.

Rasa gatal saat hamil memang bisa mengganggu, tapi dengan informasi yang tepat dan dukungan yang cukup, Mama bisa melewatinya dengan lebih tenang. Untuk itu, yuk ikuti kelas online hallobumil yang membahas berbagai topik penting seputar kehamilan langsung dari para ahlinya.

Mama juga dapat mengunduh aplikasi hallobumil dan menggunakan fitur kalkulator HPL (Hari Perkiraan Lahir) serta health tools lainnya untuk memantau perkembangan janin dari rumah. Jangan ketinggalan, gabung juga ke komunitas hallobumil, tempat para Mama saling menyemangati dan berbagi pengalaman nyata.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image