Mengatasi Jerawat Saat Kehamilan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/YPj_zbNxZN2-DSWUWL1A8/original/0jerawat-hamil.jpg)
dr. Jessica Florencia
Kehamilan merupakan suatu kondisi yang spesial bagi setiap wanita. Selain kegembiraan karena kehamilan, terkadang ada berbagai kondisi tambahan yang dapat memperberat dan menyulitkan kehamilan seorang wanita. Kehamilan memang mempengaruhi seluruh kondisi tubuh, termasuk kulit. Salah satu yang paling sering dikeluhkan oleh Ibu hamil adalah jerawat.
Dalam keadaan tanpa kehamilan saja, jerawat merupakan masalah yang cukup mengganggu bagi seorang wanita. Apalagi pada saat kehamilan, ketika seluruh bagan tubuh terpengaruhi. Meskipun sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi, namun kondisi kulit berjerawat dapat sangat mempengaruhi kondisi psikis Ibu hamil. Seringkali berbagai usaha dilakukan untuk dapat mengendalikan kemunculan jerawat di kulit. Namun, pada saat kehamilan, berbagai usaha ini perlu lebih diperhatikan karena tidak setiap penanganan jerawat aman untuk Si Kecil di dalam kandungan.
Jerawat dalam Kehamilan
Jerawat dalam kehamilan seringkali muncul pada 3 bulan pertama usia kehamilan. Hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan hormon Mama sehingga terjadi peningkatan produksi minyak pada kulit yang membuat kulit lebih mudah berjerawat.
Kondisi kulit Mama yang berjerawat ini sebagian besar mereda seiring bertambah tuanya usia kehamilan dan menghilang setelah kelahiran Si Kecil karena kondisi hormon Mama yang kembali seperti semula.
Untuk itu, sebenarnya Mama tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi kulit yang berjerawat ini karena sebagian besar tidak menetap.
Penanganan Jerawat
Bila Mama berjerawat, perawatan kulit yang baik dan benar memegang peranan penting dalam mengontrol keparahan. Berikut adalah beberapa perawatan yang dapat diterapkan untuk kulit Mama yang berjerawat.
1. Cucilah wajah secara teratur 2 kali sehari. Sebaiknya mencuci wajah jangan terlalu sering, jangan terlalu digosok dan jangan menggunakan bahan-bahan yang kasar/iritatif (handuk, pencuci wajah dengan scrub) karena dapat menyebabkan iritasi dan malahan memicu jerawat.
2. Gunakan bahan-bahan yang tidak berbasis minyak (oil) maupun alkohol, baik untuk kosmetik, pelembab, tabir surya maupun pembersih wajah.
3. Jika Mama memiliki jenis kulit kepala berminyak, sebaiknya Mama mencuci rambut setiap hari. Rambut yang berminyak dan kotor dapat mempengaruhi kebersihan kulit wajah sehingga dapat memicu terjadinya jerawat.
4. Jangan melakukan manipulasi apapun pada jerawat Mama, seperti: memegang-megang, menekan-nekan, atau memecahkan jerawat. Hal ini dapat menyebabkan bekas jerawat yang lebih sulit diatasi daripada jerawat itu sendiri.
Dan, yang terpenting adalah, Mama perlu selalu berkonsultasi dengan Dokter mengenai produk atau obat-obatan yang hendak digunakan untuk jerawat. Gunakan hanya obat-obat yang direkomendasikan oleh dokter aman oleh untuk masa kehamilan Mama.