Artikel/Kehamilan/Jerawat Saat Hamil: Penyebab & Cara Mengatasinya

Jerawat Saat Hamil: Penyebab & Cara Mengatasinya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 04 Desember 2025
Ditinjau oleh dr. Jessica Florencia
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Mama jerawatan saat hamil dan ganggu penampilan? Tak perlu khawatir karena bisa diatasi dengan perawatan kulit harian yang aman dan efektif agar kulit Mama tetap bersih dan sehat. Simak penjelasannya.
mengatasi-jerawat-saat-kehamilan

Jerawat saat hamil adalah salah satu perubahan kulit yang paling sering bikin ibu hamil cemas. Padahal sebelumnya kulit tampak bersih, namun saat hamil malah muncul jerawat di pipi, dagu, hingga dahi.

Kondisi ini sebenarnya sangat umum dan berkaitan erat dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Meski mengganggu penampilan dan kenyamanan, jerawat hamil bisa diatasi dengan cara yang aman, tanpa membahayakan Mama maupun janin.

Penyebab Jerawat Sering muncul saat Hamil?

Salah satu penyebab jerawat saat hamil adalah perubahan hormon. Selama masa kehamilan, kadar hormon dalam tubuh berubah, hal ini memengaruhi kelenjar minyak (sebum) di kulit.

Produksi sebum yang meningkat membuat pori-pori lebih mudah tersumbat bersamaan dengan sel kulit mati, lalu menimbulkan komedo, whiteheads, atau jerawat.

Selain itu, meskipun sebelumnya kulit Mama tidak berjerawat, kehamilan bisa memicu jerawat bahkan pada Mama yang sebelumnya tidak memiliki kulit berjerawat.

Ini disebabkan oleh kenaikan produksi minyak kulit dan perubahan keseimbangan hormon, sehingga jadi lebih rentan terhadap jerawat selama hamil.

Kapan Jerawat Hamil Biasanya Terjadi?

Jerawat hamil biasanya mulai muncul pada trimester pertama, terutama sekitar usia kehamilan 6–12 minggu. Pada fase ini, tubuh mengalami lonjakan hormon progesteron yang memicu produksi minyak berlebih, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat dan muncullah jerawat.

Banyak Mama mengeluhkan jerawat saat hamil mulai terasa mengganggu justru ketika mereka baru mengetahui kabar kehamilan.

Namun, kondisi ini tidak hanya terbatas di awal trimester, beberapa Mama juga mengalami jerawat hamil muda hingga trimester kedua karena perubahan hormon yang masih berlanjut.

Meski begitu, setiap Mama bisa memiliki pengalaman yang berbeda. Ada yang hanya berjerawat di awal, ada juga yang jerawatnya mereda setelah memasuki pertengahan kehamilan.

Yang jelas, perubahan hormon adalah faktor utama penyebab jerawat saat hamil, sehingga pola munculnya jerawat sangat bergantung pada bagaimana tubuh setiap Mama merespons perubahan tersebut.

Tips Perawatan Kulit Harian yang Aman untuk Mengatasi Jerawat Hamil

Saat jerawat muncul di masa kehamilan, banyak Mama merasa bingung harus memakai produk apa atau bagaimana merawat kulit dengan aman. Wajar saja, karena tidak semua bahan skincare cocok dan aman untuk bumil.

Kabar baiknya, jerawat saat hamil bisa dikelola dengan rutinitas perawatan sederhana tanpa perlu menggunakan bahan keras. Kuncinya adalah konsisten, lembut pada kulit, dan memilih kebiasaan yang tidak membahayakan Mama maupun janin.

1. Mencuci wajah secukupnya

Membersihkan wajah dua kali sehari sudah cukup untuk menjaga kulit tetap bersih tanpa membuatnya terlalu kering.

Gunakan pembersih wajah yang lembut, bebas alkohol, dan tidak mengandung scrub kasar. Mencuci wajah terlalu sering justru bisa memicu kulit menghasilkan minyak lebih banyak, yang akhirnya memperparah jerawat.

2. Hindari produk kecantikan berbahan berbahaya

Selama hamil, pastikan hanya menggunakan produk yang aman dan bebas dari bahan seperti retinoid atau alkohol tinggi.

Pilih produk non-comedogenic (tidak menyumbat pori) dan oil-free agar kulit tetap bersih tanpa risiko iritasi. Ini penting bagi Mama yang ingin merawat jerawat tanpa menambah masalah kulit baru.

3. Hindari memencet jerawat

Meski terasa mengganggu, memencet jerawat bukan solusi. Kebiasaan ini bisa membuat bakteri masuk lebih dalam, meningkatkan risiko peradangan, dan meninggalkan bekas jerawat yang sulit hilang. Biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya atau gunakan perawatan yang aman untuk bumil.

4. Perhatikan pola makan

Kulit juga dipengaruhi apa yang kita makan. Cobalah mengurangi makanan tinggi gula, terlalu berminyak, atau olahan berat. Sebaliknya, perbanyak air putih, buah, dan sayuran segar untuk membantu menyeimbangkan kondisi kulit dari dalam.

Meskipun pola makan tidak selalu menjadi penyebab utama jerawat saat hamil, menjaga nutrisi tetap seimbang bisa membantu meredakannya.

5. Kelola stres

Stres bisa memicu perubahan hormon yang membuat jerawat muncul lebih banyak. Cobalah aktivitas sederhana yang menenangkan, seperti jalan santai, meditasi ringan, tidur cukup, atau melakukan hobi yang membuat bumil rileks. Semakin stabil kondisi emosional Mama, semakin baik pula kondisi kulitnya.

Bahan Skincare Anti-Jerawat yang Aman untuk Ibu Hamil

Memilih skincare saat hamil memang harus lebih hati-hati karena tidak semua bahan aman untuk janin. Beberapa bahan efektif untuk jerawat, tetapi berisiko jika digunakan oleh ibu hamil, misalnya penggunaan retinoid saat hamil atau asam salisilat dosis tinggi.

Untungnya, masih ada beberapa obat jerawat aman bumil yang dapat membantu meredakan jerawat tanpa membahayakan kehamilan. Berikut kandungan skincare aman untuk jerawat ibu hamil dan bahan skincare yang perlu dihindari selama masa kehamilan:

Bahan yang relatif aman digunakan:

  • Azelaic acid dapat membantu melawan peradangan, meredakan jerawat, dan aman untuk bumil.
  • Benzoyl peroxide (dalam jumlah terbatas) terbukti efektif membunuh bakteri penyebab jerawat, cocok sebagai spottreatment.
  • Glycolic acid konsentrasi rendah dapat mengangkat sel kulit mati dan mencegah pori tersumbat.
  • Asam salisilat dosis rendah relatif aman bila dalam bentuk cleanser atau toner ringan, bukan dalam dosis tinggi.
  • Ceramide & hyaluronic acid dapat melembapkan kulit dan membantu menstabilkan kondisi kulit yang berjerawat.

Bahan yang Harus Dihindari:

  • Retinoid (tretinoin, adapalene, isotretinoin) dapat berisiko tinggi menyebabkan gangguan perkembangan janin.
  • Asam salisilat ibu hamil dosis tinggi, terutama dalam bentuk peeling atau produk leave-on.
  • Obat jerawat oral (seperti isotretinoin, doksisiklin, minocycline) bisa berbahaya untuk kehamilan.

Mengatasi jerawat saat hamil memang butuh kesabaran, pilihan skincare yang tepat, dan dukungan informasi yang benar. Supaya perjalanan kehamilanmu lebih nyaman, yuk maksimalkan bantuan dari Hallobumill.

Mama bisa download aplikasi Hallobumill untuk memantau perkembangan kehamilan harian, bergabung dengan komunitas WhatsApp Hallobumill untuk berbagi pengalaman dengan Mama lainnya.

Mama juga bisa mengikuti webinar bersama para ahli agar lebih paham tentang skincare aman untuk jerawat ibu hamil, retinoid saat hamil, dan pilihan obat jerawat aman bumil.

Selain itu, jangan lupa manfaatkan health toolsHallobumill untuk menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir) dan memantau kesehatan kehamilan kapan saja.

Dengan dukungan yang tepat, bumil bisa tetap tenang, lebih percaya diri, dan kulit pun tetap terawat selama masa kehamilan.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
28
1
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
M

skincare yg cocok buat ibu hamil dong kak

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image