Tips Menghilangkan Stres Saat Hamil agar Tetap Tenang dan Bahagia
:strip_icc():format(webp)/hb-article/bweUoQyDo9pFym_Lvh2E8/original/5158-tips-menghilangkan-stres-saat-hamil-by-vgstockstudio-shutterstock.jpg)
Setiap kehamilan punya cerita berbeda. Benar bahwa ada banyak isu seputar kehamilan yang perlu Mama perhatikan. Namun, mengkhawatirkan begitu banyak hal pada saat bersamaan justru membuat Mama cemas, lelah, dan tidak tenang dalam menikmati kehamilan ini.
Padahal, menjaga pikiran Mama bebas stres penting agar tubuh tetap fit saat hamil dan janin berkembang dengan baik. Kalau Mama terus-menerus didera rasa khawatir sepanjang mengandung, kapan Mama bisa menghadapi dan menikmati momen berharga ini?
Artikel lainnya: Benarkah Janin Bisa Menunjukkan Emosi Lewat Tendangan?
Dampak Stres pada Kehamilan
Stres yang berkepanjangan dan tidak terkelola bisa memberikan dampak yang cukup serius bagi kehamilan. Dari segi medis, stres bisa menyebabkan peningkatan hormon kortisol yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, tekanan darah, dan bahkan kontraksi rahim.
Berikut beberapa efek stres pada janin yang perlu diwaspadai:
- Peningkatan risiko kelahiran prematur.
- Berat badan lahir rendah.
- Gangguan perkembangan sistem saraf janin.
- Masalah tidur dan kecemasan pada anak di kemudian hari.
Selain itu, kehamilan dan kesehatan mental sangat berkaitan. Ibu hamil yang mengalami stres berat bisa lebih rentan mengalami baby blues, kecemasan pasca persalinan (postpartum anxiety), hingga depresi postpartum. Maka dari itu, penting bagi Mama untuk menjaga kesehatan mental sejak masa kehamilan.
Artikel lainnya: Gangguan Psikologis setelah Melahirkan, Waspadai Tandanya
Cara mengatasi stres saat hamil
Para ahli mengatakan ibu hamil harus mampu berpikir positif. Stres berkepanjangan bukan hanya berdampak buruk bagi Mama, tetapi juga tumbuh kembang Si Kecil kelak. Bahkan, tak jarang stres yang tidak tertangani akan berujung pada depresi.
Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk menghilangkan stres saat hamil?
1. Lakukan teknik pernapasan dan meditasi
Teknik pernapasan ibu hamil bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan otot. Mama bisa coba tarik napas dalam-dalam lewat hidung, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali.
Meditasi ringan atau mendengarkan musik relaksasi juga bisa membantu Mama lebih tenang. Coba luangkan waktu 5–10 menit sehari untuk fokus pada napas dan mengosongkan pikiran.
2. Bicarakan perasaan Mama pada pasangan
Meski kadang perasaan itu tampak ‘remeh’. Percayalah, setiap kehamilan membawa efek berbeda pada diri Mama berkat efek hormon. Maka, penting untuk mengungkapkan perasaan Mama tentang hal sekecil apa pun pada pasangan.
Dukungan emosional dari orang terdekat bisa sangat membantu dalam mengelola emosi saat hamil. Kalau Mama merasa tidak nyaman bicara langsung, bisa mulai dengan menulis catatan atau pesan untuk dibaca pasangan.
3. Sempatkan diri untuk me-time
Hamil bukan berarti Mama hanya memikirkan kesehatan calon buah hati. Mama juga berhak menyisihkan waktu sejenak untuk me-time. Lakukan hal-hal sederhana yang menyenangkan seperti menonton film, makan makanan kesukaan, atau tidur tanpa memikirkan ini dan itu. Me-time membantu Mama lebih rileks dan merasa lebih “terhubung” dengan diri sendiri di tengah perubahan besar selama kehamilan.
4. Tetap aktif beraktivitas fisik seperti olahraga
Aktivitas fisik membantu pelepasan endorfin yang membuat mood Mama lebih baik. Olahraga ringan seperti jalan pagi, senam hamil, atau yoga ibu hamil bisa membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat Mama merasa lebih bahagia. Cara ini ampuh dalam mengurangi stres saat hamil. Pastikan aktivitas fisik dilakukan sesuai saran dokter dan kondisi kehamilan ya, Ma.
5. Istirahat cukup
Tubuh lelah dan kurang istirahat membuat Mama uring-uringan dan tidak nyaman. Ambillah waktu lebih banyak untuk beristirahat. Ingat bahwa Mama bukan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga Si Kecil dalam kandungan. Jika sulit tidur karena cemas, Mama bisa coba minum air hangat, mandi air hangat, atau mendengarkan musik sebelum tidur.
Artikel lainnya: Perubahan Emosi di Awal Kehamilan Bisa Diatasi, Ini Caranya
6. Jangan ragu meminta bantuan keluarga atau teman
Hindari memaksakan diri untuk mengurus semua hal. Minta bantuan keluarga atau teman jika Mama membutuhkannya, seperti memasakkan makanan, menjaga si Kakak, atau bersih-bersih rumah. Dukungan dari orang terdekat bisa membantu Mama merasa lebih tenang dan tidak sendirian.
7. Lakukan aktivitas yang Mama sukai
Realistis pada apa yang bisa Mama lakukan, baik itu di rumah, kantor, maupun lingkungan sosial lainnya. Jangan merasa bersalah hanya karena Mama mengutamakan kehamilan ini dengan tidak mengambil pekerjaan ekstra atau membiarkan rumah berantakan.
Terima fakta bahwa saat ini Mama tidak bisa melakukan semua hal seperti biasa. Jangan sungkan pula berkata tidak pada ajakan kumpul-kumpul dari teman saat tubuh Mama memang butuh istirahat lebih.
8. Terapkan pola makan sehat
Makanan bergizi membantu menjaga keseimbangan hormon dan energi selama hamil. Konsumsi cukup protein, sayuran hijau, buah, dan air putih. Hindari kafein berlebihan dan makanan olahan tinggi gula atau garam. Pola makan sehat juga membantu mengurangi kelelahan yang bisa memperburuk stres.
Artikel lainnya: PIlihan Makanan Ibu Hamil Agar Anak Cerdas dan Sehat
9. Hindari informasi negatif berlebihan
Berhenti mencari tahu terlalu banyak lewat Google untuk setiap gejala kehamilan yang muncul. Alih-alih mendapat informasi akurat, justru rasa cemas yang Mama dapatkan.
Lebih baik bertanya langsung pada dokter atau tenaga kesehatan lain terkait gejala yang Mama alami. Cukup jadikan hasil Googling itu sebagai informasi awal, bukan jawaban mutlak atas apa yang Mama alami.
Kapan Harus Konsultasi ke Profesional?
Jika Mama sudah mencoba berbagai cara namun tetap merasa sedih, cemas berlebihan, atau tidak bisa menikmati kehamilan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Mama sebaiknya segera berkonsultasi jika mengalami:
- Gangguan tidur yang parah.
- Hilangnya nafsu makan secara signifikan.
- Merasa tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya disukai.
- Pikiran negatif berulang atau keinginan menyakiti diri.
Psikolog atau psikiater dapat membantu Mama mengelola stres dengan terapi yang sesuai, termasuk teknik relaksasi dan konseling. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya bagi Mama dan janin.
Stres saat hamil yang membuat emosi naik turun bak roller coaster adalah hal wajar. Semua akibat perubahan hormon. Meski begitu, tetap waspada jika Mama merasakan kesedihan lebih sering daripada kegembiraan.
Apabila Mama merasa kewalahan dengan perubahan emosi ini, sampaikan keluhan tersebut pada dokter kandungan. Penanganan tepat dan sedini mungkin akan membantu Mama menikmati momen kebersamaan yang berharga bersama Si Kecil selama masa kehamilan.
Mama sedang stres saat hamil? Tenang, semua bisa dihadapi bersama. Yuk, download aplikasi HalloBumil untuk tips kehamilan, ikuti kelas online dan event seru seputar kehamilan, gabung komunitas WhatsApp sesuai trimester atau usia si Kecil, dan pakai tools canggih seperti kalender masa subur & kalkulator HPL. Semua lengkap dan ramah Mama.
Terima kasih saran dan infonya, saya sering terpengaruh sm a tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, sama-sama Ma. Pastikan artikel yang Mama baca sumbernya sudah terpercaya ya Ma. Saat mual Mama bisa makan sedikit tapi sering, ganti nasi dengan kentang, konsumsi biskuit ditambah susu, konsumsi buah, dan minum air putih yang cukup 😊 ^ak
- 0
Hai Mama, perkembangan janin usia kehamilan 13-16 minggu yaitu jaringan otot dan tulang janin semakin berkembang. Mulut mulai membuat gerakan "mengisap". Hati, pankreas mulai bersekresi. Kuku-kuku di jari mulai tumbuh. Janin mulai aktif bergerak 😊 ^ak
- 0
ini yg sekarang sedang saya rasakan, terbiasa sibuk dgn semu tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, Mima mengerti kekhawatiran Mama. Namun, hal ini wajar terjadi karena perubahan hormon saat hamil. Mama bisa makan sedikit tapi sering, ganti nasi dengan kentang, konsumsi buah, minum air putih yang cukup, dan istirahat yang cukup 😊 ^ak
- 0
Terimakasih infonya
Hai Mama, sama-sama Ma. Jangan lupa share juga pada teman atau keluarga Mama ya 😊 ^ak