Artikel/Kehamilan/Insomnia Saat Hamil, Pengaruh dan Risikonya bagi Janin

Insomnia Saat Hamil, Pengaruh dan Risikonya bagi Janin

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Meski tampak tidak membahayakan, insomnia selama hamil dapat berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Ini risikonya jika Mama kurang tidur saat hamil.
insomnia-saat-hamil-pengaruh-dan-risikonya-bagi-janin

Anindita Budhi, S.Psi

Kapan terakhir kali Mama bisa tidur nyenyak sepanjang malam selama hamil?

Seiring pertambahan usia kehamilan, semakin jarang Mama bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Tidur pulas selagi hamil ibarat sebuah kemewahan. Ada saja keluhan yang Mama rasakan sehingga tidur pun tak lelap. Mulai dari rasa kebelet buang air kecil, nyeri pinggang, sampai kram kaki yang membuat semua posisi tidur serba salah.

Ujungnya Mama pun mengalami insomnia. Padahal, inilah waktu terbaik untuk meningkatkan kualitas tidur, mengingat setelah Si Kecil lahir, tidur pulas semalaman hanya impian saja. Mengapa insomnia saat hamil bisa jadi momok tersendiri? Adakah pengaruh kurang tidur saat hamil pada Si Kecil dan proses persalinan?

Penyebab Insomnia Saat Hamil
Insomnia artinya Mama sulit untuk tertidur, terjaga sepanjang malam, sulit tidur lagi usai terbangun, dan kualitas tidur yang buruk. Insomnia bisa terjadi kapan saja saat Mama hamil, terutama ketika usia kehamilan sudah menginjak trimester ketiga. Beberapa penyebab insomnia selagi hamil adalah:
1. Nyeri punggung dan pinggang
2. Perut kembung
3. Heartburn
4. Kaki kram
5. Napas kadang terasa sesak akibat rahim membesar
6. Sleep apnea akibat dengkuran yang parah
7. Kecemasan yang menggelayuti pikiran, mulai dari kesehatan Si Kecil hingga diri sendiri

Jangan Abaikan Insomnia
Meski tampak tidak membahayakan, insomnia selama hamil dapat berpengaruh pada tumbuh kembang Si Kecil. Hal ini disebabkan oleh tubuh Mama yang tidak cukup beristirahat.

Selain itu, kurang tidur memperbesar risiko Mama akan melalui waktu persalinan panjang dan peluang melahirkan melalui tindakan C-section alias operasi caesar.

Kualitas tidur buruk juga membuat Mama rentan mengalami depresi setelah melahirkan. Pada beberapa kasus, sleep apnea dapat mengarah pada munculnya komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi dan masalah tidur pada Si Kecil setelah ia lahir.

Tips Membangun Tidur Berkualitas
Menghindari insomnia saat hamil boleh jadi agak sulit dilakukan seiring pertambahan usia kehamilan. Namun, bukan berarti Mama sama sekali tidak bisa mengatasinya.

Alih-alih mengonsumsi obat tidur yang jelas berisiko bagi kesehatan Mama dan Si Kecil, perubahan gaya hidup dan rutinitas tidur jadi cara tepat untuk memperbaiki kualitas tidur.

Inilah yang dapat Mama lakukan:
1. Batasi asupan kafein, seperti kopi. Kandungan kafein dalam kopi bisa membuat Mama terjaga lebih lama. Di sisi lain, kafein juga menghambat penyerapan zat besi yang dibutuhkan Mama dan Si Kecil.
2. Minum air dalam jumlah cukup saat terjaga di siang hari, tetapi batasi frekuensi minum menjelang tidur. Hal ini dilakukan supaya kandung kemih tidak lekas penuh sehingga Mama tak usah terbangun tengah malam ke kamar mandi.
3. Olahraga ringan setiap hari, misalnya berjalan kaki selama 30 menit. Menggerakkan tubuh seperti ini akan membantu Mama tidur lebih nyenyak. Lebih baik lakukan pada pagi atau sore hari, tetapi hindari berolahraga empat jam jelang waktu tidur malam.
4. Mandi air hangat dengan sabun favorit yang memberi efek menenangkan bisa membuat tubuh Mama relaks. Kenakan pelembap tubuh usai mandi agar kulit tetap lembut.
5. Minta Papa memijat bagian tertentu, seperti kedua kaki dan punggung atas. Pijatan lembut akan merelakskan otot-otot dan Mama bisa bersiap tidur pulas.
6. Ciptakan suasana kamar yang tenang dan sejuk supaya Mama dapat mudah tertidur tanpa gangguan sepanjang malam.

Segeralah konsultasi ke Dokter jika tips di atas tidak berhasil membuat kualitas tidur membaik, atau jika gangguan tidur benar-benar tidak bisa Mama atasi sendiri.

Terlebih saat sudah disertai gejala tertentu, seperti heartburn, kaki kram atau bengkak berlebihan, dengkuran yang mengganggu, atau kecemasan berlebihan. Penanganan yang tepat dan cepat akan membantu memperbaiki kualitas tidur Mama.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
20
31
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
NA

mom kalo tidur miring ke kiri kalian suka sesak ga sih😭

  • 3
Admin MIMA

Hai Mama, tidur posisi miring ke kiri saat hamil justru dianjurkan Ma, karena posisi ini lebih memaksimalkan aliran darah dan asupan makanan ke plasenta. :) ^sr

  • 0
I

tidur miring kiri sesak nafas,Kalo miring Kanan Boleh ga sih tampilkan selengkapnya

  • 3
SH

mima boleh gak sih tidur ya lebih banyakan miring ke kanan d tampilkan selengkapnya

  • 2
MI

Halo Bun 🥰 sy hamil 21 Minggu dan gerakan si dede sdh mengu tampilkan selengkapnya

  • 2
S

baik akan saya lakukan solusi yang baik

  • 1
Admin MIMA

Hai Ma, terima kasih karena sudah membaca artikel Hallobumil. Jangan lupa untuk membaca artikel Hallobumil yang lainnya ya Ma, karena artikel Hallobumil memberikan beragam informasi yang bermanfaat bagi Mama. :) ^sr

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image