Perubahan Emosi di Awal Kehamilan Bisa Diatasi, Ini Caranya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/TjuJIhM8XPV-cwgi7Ig_I/original/24wz4o6euka57qiqfj1k18wm8bqn5cfm.png)
Apakah Mama sering merasa perasaan campur aduk di awal kehamilan, ya? Dari kebahagiaan yang luar biasa, tapi juga ada rasa cemas dan sensitif yang kadang datang tiba-tiba. Kadang, Papa juga bertanya-tanya, “suami harus bagaimana jika istri emosian?” Apakah ini salah satunya ciri-ciri saat hamil muda? Perubahan emosi saat hamil seperti ini sebenarnya adalah hal yang sangat umum terjadi, Ma. Namun, penting untuk memahami apa yang menyebabkan emosi tersebut berubah-ubah dan bagaimana dampaknya bagi diri Mama dan si kecil.
Artikel lainnya: Apakah Kondisi Emosi Mama Memengaruhi Si Kecil dalam Kandungan dan Saat Lahir Kelak?
Mengapa Ibu Hamil Mengalami Perubahan Mood Drastis?
Salah satu penyebab utama perubahan emosi yang drastis selama kehamilan adalah perubahan hormon yang terjadi di tubuh. Hormon estrogen dan progesteron, yang meningkat pesat selama kehamilan, berperan besar dalam mempengaruhi suasana hati. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine, kadar estrogen yang tinggi, meskipun penting untuk kehamilan, dapat membuat otak lebih sensitif terhadap perubahan stres dan keadaan emosional, yang menyebabkan fluktuasi emosi yang lebih tajam.
Hormon progesteron juga berpengaruh besar pada perubahan emosi. Progesteron dikenal sebagai hormon kehamilan yang sangat penting untuk mendukung perkembangan janin. Namun, hormon ini juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan perasaan kelelahan, cemas, bahkan perasaan terasing dari kenyataan. Studi yang sama mengungkapkan bahwa efek progesteron pada sistem saraf ini dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati yang lebih dramatis pada ibu hamil.
Selain perubahan hormon, ketidaknyamanan fisik seperti mual, kelelahan, dan sering buang air kecil juga turut memperburuk perubahan emosi ibu hamil trimester pertama. Semua perubahan ini bisa membuat Mama merasa lelah atau cemas, yang turut berperan dalam peningkatan emosi yang lebih intens.
Artikel lainnya: Kondisi Emosi Selama Kehamilan
Penyebab Perubahan Emosi di Awal Kehamilan
Ada beberapa penyebab emosi tidak stabil saat hamil, terutama di trimester pertama, di antaranya:
1. Perubahan hormon
Seperti yang dijelaskan di awal, hormon kehamilan dan perubahan emosi sangat berkaitan erat. Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi bisa mempengaruhi sistem saraf dan neurotransmiter di otak, yang menyebabkan perubahan mood yang signifikan.
2. Perubahan fisik
Gejala-gejala fisik seperti mual, kelelahan, dan sakit tubuh bisa meningkatkan ketegangan emosional. Ketidaknyamanan fisik ini sering kali membuat Mama merasa cemas atau mudah tersinggung.
3. Faktor psikosial
Stres dari kehidupan sehari-hari, seperti masalah keuangan atau dinamika hubungan, juga dapat mempengaruhi emosi Ma. Banyaknya perubahan yang harus dihadapi seringkali menambah rasa cemas, yang bisa berkontribusi pada perubahan suasana hati yang lebih drastis.
Dampak Perubahan Emosi bagi Ibu Hamil dan Si Kecil
Perubahan emosi yang terjadi pada Mama tidak hanya berdampak pada Mama itu sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi si kecil. Mungkin Mama bertanya, “apakah normal ibu hamil sering menangis?” Jawabannya mungkin terkait dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi antenatal. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan sedih dan tidak berdaya yang bertahan lebih lama dari yang seharusnya, bahkan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Mama yang mengalami depresi cenderung memiliki pola makan yang buruk dan kurang menjaga kesehatan tubuh mereka, yang bisa mempengaruhi kehamilan secara keseluruhan. Selain itu, stres emosional yang membuat ibu hamil mudah marah juga bisa mempengaruhi perkembangan si kecil.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, yang keduanya dapat mempengaruhi kesehatan bayi setelah lahir. Hormon stres, seperti kortisol, dapat mengurangi aliran darah ke plasenta, yang berisiko menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke si kecil.
Artikel lainnya: Persiapan Emosional Ketika Menjalani Program Hamil
Cara Mengatasi Perubahan Emosi Saat Hamil
Mengelola perubahan emosi selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesejahteraan Mama dan si kecil. Berikut adalah beberapa cara mengatasi perubahan emosi saat hamil:
1. Dukungan sosial
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau teman merupakan salah satu cara menenangkan ibu hamil yang efektif. Sebuah studi dalam Maternal and Child Health Journal menemukan bahwa Mama yang memiliki dukungan sosial yang kuat lebih jarang mengalami kecemasan dan depresi selama kehamilan.
2. Perawatan diri
Merawat diri sendiri, seperti berolahraga secara teratur dan tidur yang cukup, adalah salah satu cara mengatasi emosi saat hamil muda yang efektif. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat meningkatkan produksi endorfin, yang membantu menstabilkan mood dan mengurangi stres.
3. Teknik relaksasi
Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan mindfulness telah terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres. Ibu hamil yang berlatih teknik relaksasi melaporkan pengurangan signifikan dalam gejala kecemasan dan depresi.
4. Intervensi terapeutik
Jika perubahan emosi menjadi sangat mengganggu, terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) bisa menjadi pilihan yang efektif. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Psychiatry Research menyatakan bahwa CBT dapat membantu mengurangi depresi antenatal dan kecemasan, yang berkontribusi pada kehamilan yang lebih sehat.
Artikel lainnya: 4 Makanan Wajib untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Meskipun mood swing ibu hamil adalah hal yang biasa terjadi, ada kalanya Mama perlu mencari bantuan profesional. Berikut adalah tanda-tanda ketika bantuan profesional diperlukan:
- Perubahan mood yang terus menerus: Jika perasaan sedih, cemas, atau mudah marah tidak membaik atau justru semakin parah, ini mungkin tanda adanya masalah kesehatan mental yang memerlukan perhatian.
- Gangguan dalam kehidupan sehari-hari: Jika perubahan emosi mengganggu rutinitas harian, seperti pekerjaan, hubungan, atau perawatan diri, sebaiknya mencari bantuan.
- Gejala fisik: Jika Mama merasa sangat lelah, kehilangan nafsu makan, atau kesulitan tidur bersama dengan perubahan emosi, segera konsultasikan ke dokter.
Perubahan emosi selama kehamilan adalah hal yang umum terjadi. Meskipun emosi yang berubah-ubah adalah bagian dari kehamilan, penting untuk memahami penyebab dan dampaknya serta cara mengelola emosi tersebut. Mengatasi perubahan emosi dengan dukungan sosial, perawatan diri, dan teknik relaksasi dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.
Namun, jika perubahan emosi semakin mengganggu atau memengaruhi kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional adalah langkah yang penting untuk menjaga kesehatan Mama dan si kecil. Mama juga bisa temukan informasi lebih banyak tentang cara mengatasi emosi selama hamil dan kesehatan kehamilan lainnya. Gabung ke komunitas Hallobumil yuk! Ada grup khusus dari program hamil sampai anak 6 bulan ke atas. Mama bisa tanya-tanya dan saling support di sana! Mau ikut kelas persiapan melahirkan atau webinar seputar kehamilan? Cek semua event seru Hallobumil di sini, ya Ma! Yuk, download sekarang google App dan App Store.
ko perut aku keram trus ea, dan gelisah klo mau bobo
Hai Mama, hal ini normal ya karena semakin membesarnya kehamilan sehingga menekan bagian perut. Mama bisa berbaring ke arah kiri, perhatikan posisi duduk, perbanyak minum air putih dan konsultasikan ke dokter jika mengganggu aktivitas ya Ma :) ^aw