Ini 7 Jenis Vaksinasi Sebelum Hamil dan Manfaatnya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/wjHxDbmYgMJf6ehnBCY11/original/9h8um0hxlntsylyursg9vglnw2kiqx9k.png)
Vaksinasi sebelum hamil adalah salah satu langkah penting dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat, Ma. Dengan memastikan tubuh sudah memiliki perlindungan terhadap penyakit tertentu, risiko infeksi yang bisa membahayakan janin pun dapat diminimalkan.
Melalui persiapan vaksin sebelum kehamilan yang tepat, Mama tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga memberi perlindungan awal bagi si Kecil sejak dalam kandungan. Yuk, pelajari apa saja jenis vaksin yang sebaiknya Mama dapatkan sebelum hamil dan manfaatnya bagi kesehatan.
Artikel Lainnya: Tes Kesehatan untuk Mama yang Merencanakan Kehamilan
Mengapa Vaksinasi Sebelum Hamil Itu Penting?
Melakukan vaksinasi sebelum hamil merupakan langkah penting dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat. Melalui vaksin, tubuh Mama akan membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu yang bisa membahayakan kehamilan maupun janin di dalam kandungan. Beberapa infeksi seperti rubella, hepatitis B, atau cacar air dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelainan bawaan pada bayi.
Selain melindungi tubuh Mama, vaksin juga penting dilakukan karena antibodi yang terbentuk nantinya akan ikut melindungi janin. Dengan kata lain, vaksin bukan hanya bentuk perlindungan diri, tetapi juga langkah awal menciptakan lingkungan rahim yang aman bagi tumbuh kembang bayi.
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Sebelum Hamil
Tidak semua vaksin dapat diberikan saat sudah hamil, Ma. Karena itu, beberapa jenis vaksin disarankan untuk dilakukan sebelum program hamil dimulai agar tubuh punya waktu cukup membentuk kekebalan. Berikut ini jenis-jenis vaksin sebelum program hamil yang direkomendasikan oleh tenaga medis:
1. Vaksin MMR (campak, gondong, rubella)
Vaksin MMR sebelum hamil penting untuk mencegah infeksi rubella yang bisa menyebabkan keguguran atau cacat lahir. Virus ini berisiko tinggi jika menyerang di awal kehamilan karena dapat mengganggu perkembangan janin.
Selain itu, vaksin ini juga melindungi dari campak dan gondong yang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan mengganggu kesuburan. Biasanya vaksin MMR diberikan minimal satu bulan sebelum mulai program hamil, dan harga vaksin rubella sebelum hamil bervariasi tergantung fasilitas kesehatan yang dipilih.
2. Vaksin cacar air (varicella)
Infeksi cacar air saat hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk pneumonia berat atau kelainan bawaan pada janin. Karena itu, vaksin varicella termasuk salah satu vaksin yang wajib sebelum hamil.
Jika Mama belum pernah terkena cacar air atau belum memiliki antibodi terhadap virus ini, sebaiknya lakukan vaksinasi minimal satu bulan sebelum mulai promil. Setelah vaksin, hindari dulu kehamilan agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk kekebalan sempurna.
3. Vaksin HPV (human papillomavirus)
Vaksin HPV berfungsi melindungi dari virus yang dapat menyebabkan kanker serviks. Meskipun lebih dikenal sebagai vaksin sebelum menikah, vaksin ini juga bisa diberikan pada wanita usia subur yang berencana hamil, asalkan belum hamil saat vaksin dilakukan.
Beberapa ahli juga menyarankan vaksin HPV sebelum menikah untuk melindungi pasangan dari risiko penularan HPV yang bisa memengaruhi kesehatan reproduksi. Dosis vaksin biasanya diberikan dalam dua hingga tiga kali suntikan dengan jeda waktu tertentu.
4. Vaksin hepatitis B
Hepatitis B dapat ditularkan dari Mama ke bayi selama proses persalinan. Oleh karena itu, vaksin hepatitis B sebelum hamil sangat dianjurkan untuk mencegah penularan dan melindungi kesehatan hati Mama dan janin.
Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis dengan jarak satu hingga enam bulan antar suntikan. Jika hasil tes antibodi menunjukkan Mama belum memiliki kekebalan, sebaiknya segera lakukan vaksinasi ini sebelum mulai promil.
5. Vaksin Tdap (tetanus, difteri, pertusis)
Vaksin Tdap melindungi dari tiga penyakit berbahaya, yaitu tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Bagi calon Mama, vaksin ini penting untuk mencegah infeksi pertusis yang bisa menular ke bayi baru lahir dan menyebabkan gangguan pernapasan serius.
Vaksin Tdap dapat diberikan sebelum kehamilan atau saat trimester ketiga jika belum sempat sebelumnya. Dengan vaksin ini, antibodi akan diteruskan ke janin dan memberikan perlindungan pada awal kehidupan bayi.
Artikel Lainnya: Imunisasi Tetanus pada Ibu Hamil: Manfaat, Jadwal, dan Efek Samping
6. Vaksin pneumokokus
Vaksin ini biasanya disarankan untuk Mama dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, paru, atau gangguan imun. Vaksin pneumokokus membantu mencegah infeksi saluran napas dan komplikasi berat seperti pneumonia atau meningitis.
Bagi Mama dengan riwayat penyakit kronis, konsultasikan dengan dokter apakah vaksin ini perlu dilakukan sebagai bagian dari vaksin untuk calon Mama.
7. Vaksin influenza
Meskipun bisa diberikan juga saat hamil, vaksin influenza tetap disarankan sejak masa perencanaan. Vaksin ini melindungi dari virus flu yang dapat menyebabkan demam tinggi dan dehidrasi, kondisi yang bisa berdampak buruk pada kehamilan awal.
Selain itu, vaksin ini juga aman untuk pasangan. Bahkan, vaksin sebelum menikah untuk pria dan wanita sering kali mencakup vaksin flu demi mencegah penularan antar pasangan.
Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Vaksinasi?
Idealnya, vaksin dilakukan minimal satu bulan sebelum mulai program hamil. Hal ini memberi waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi secara optimal dan memastikan tidak ada virus aktif yang berisiko saat kehamilan terjadi.
Beberapa vaksin hidup seperti MMR dan varicella tidak boleh diberikan ketika sudah hamil, sehingga penting untuk melakukan perencanaan bersama dokter sejak awal.
Apakah Semua Calon Mama Perlu Vaksinasi?
Tidak semua calon Mama membutuhkan semua jenis vaksin. Jenis vaksin yang diberikan bergantung pada riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan antibodi, dan rekomendasi dokter. Misalnya, Mama yang sudah memiliki kekebalan alami terhadap rubella tidak perlu mengulang vaksinnya.
Namun, jika Mama belum pernah menerima vaksin tertentu atau memiliki risiko tinggi terhadap penyakit tertentu, vaksinasi akan sangat disarankan sebagai bagian dari vaksin sebelum program hamil.
Artikel Lainnya: Jenis Pemeriksaan Calon Ayah untuk Promil yang Sukses
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Sebagian besar vaksin aman dan hanya menimbulkan efek ringan seperti nyeri di tempat suntikan atau sedikit demam. Namun, penting bagi Mama untuk memberi tahu dokter tentang kondisi kesehatan, alergi, atau obat yang sedang dikonsumsi sebelum vaksinasi dilakukan.
Beberapa vaksin tidak dianjurkan bagi wanita hamil atau dengan sistem imun yang lemah, sehingga semua keputusan sebaiknya diambil berdasarkan evaluasi medis yang tepat.
Kapan Sebaiknya Konsultasi ke Dokter?
Konsultasi bisa dilakukan jauh sebelum program hamil dimulai, terutama jika Mama memiliki penyakit tertentu atau belum tahu riwayat vaksinasi sebelumnya. Dokter akan membantu menentukan vaksin apa yang dibutuhkan, waktu pemberian terbaik, dan menyesuaikannya dengan rencana promil Mama.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan panduan mengenai Harga vaksin MMR dan menjelaskan kapan MMR diberikan pada ibu hamil jika ternyata belum sempat dilakukan sebelumnya. Dengan perencanaan yang matang, vaksinasi dapat menjadi bagian penting dari perjalanan menuju kehamilan yang sehat dan aman.
Vaksinasi sebelum hamil merupakan langkah penting untuk melindungi Mama dan janin dari berbagai penyakit yang bisa memengaruhi kehamilan. Dengan melakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan kehamilan pun bisa berjalan lebih sehat dan aman.
Supaya Mama bisa dapat lebih banyak informasi seputar program kehamilan hingga menghitung masa subur Mama lewat health tools kalender kesuburan hallobumil, yuk, unduh aplikasinya sekarang dan gabung dengan komunitas Hallobumil. Mama juga bisa bertukar cerita, dapat berbagai tips bermanfaat, hingga ikut event Hallobumil yang seru bersama ribuan Mama lainnya!






:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/iuEbjQxWQVKEsf9tbtLw9/original/9610848165cc016b251ebf7.01786996.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/erv22uNO1_cdZzSVwF_L9/original/10658065545cc016c1f2d931.86995857.jpg)
