Artikel/Pra Kehamilan/Program Hamil Dan Bahaya Infeksi Rubella

Program Hamil dan Bahaya Infeksi Rubella

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 09 November 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Rubella atau yang dikenal masyarakat awam sebagai campak jerman ternyata memiliki bahaya yang fatal. Mari kita bahas dampak penyakit ini pada kehamilan.
program-hamil-dan-bahaya-infeksi-rubella

dr. Yudhistira

Rubella atau yang dikenal masyarakat awam sebagai campak jerman ternyata memiliki bahaya yang fatal. Mari kita bahas dampak penyakit ini pada kehamilan.

Virus rubella ditularkan melalui percikan air liur dari penderita rubella yang batuk atau bersin. Masa penularan diperkirakan terjadi 7 hari sebelum hingga 7 hari setelah ruam merah. Masa inkubasi rubella berkisar antara 14-21 hari. Gejala yang timbul akibat infeksi rubella biasanya bersifat ringan, misalnya ruam merah yang bermula di wajah, lalu menyebar ke badan dan tungkai. Ruam merah tersebut memiliki kemiripan dengan penyakit lain. Untuk memastikan infeksi rubella atau bukan, Dokter biasanya meminta pemeriksaan darah dilakukan. Gejala lain infeksi rubella adalah demam, sakit kepala, pilek, dan mata merah. Nyeri sendi biasanya terjadi pada remaja wanita.

Permasalahan serius terjadi bila infeksi rubella terjadi pada ibu hamil. Virus rubella menular ke janin karena dapat menembus plasenta. Penularan pada kehamilan trimester pertama dapat berdampak keguguran. Jika janin tetap berkembang, maka akan mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS). Literatur ilmiah menyebutkan bahwa janin yang terinfeksi rubella saat 2 minggu pertama kehamilan akan mengalami gangguan paling banyak. Gangguan terjadi lebih sedikit ketika janin terinfeksi antara 12-20 minggu kehamilan. Infeksi pada usia kehamilan >20 minggu biasanya tidak menimbulkan gangguan. Gangguan organ yang terjadi pada CRS misalnya kelainan jantung, katarak, tuli, keterlambatan perkembangan, dan gangguan fungsi hati.

Tidak ada pengobatan spesifik untuk infeksi rubella. Pengobatan CRS hanya ditujukan untuk memperbaiki kelainan yang ditimbulkan. Jika terdapat katarak atau kelainan jantung dilakukan operasi. Pada ketulian dilakukan cangkok koklea (organ pendengaran di telinga tengah). Keterlambatan perkembangan diterapi dengan fisioterapi, terapi wicara, dan lain-lain. Terapi tersebut memerlukan biaya yang sangat besar dan waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, jauh lebih baik mencegah daripada mengobati kelainan akibat CRS yang dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi yang dilakukan pada waktu yang tepat. (Y)

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image