Ini Dia Sederet Pemeriksaan untuk Calon Ayah!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/ObgvLD4KvRg6pj3KUMZbY/original/17790925425cc01b0ab3cfb3.56963758.jpg)
dr. Yudhistira
Kehamilan merupakan proses penting yang tidak hanya melibatkan Mama, tetapi juga Papa. Banyak faktor dari Papa yang berperan agar kehamilan dapat terjadi dan berjalan lancar sehingga lahir anak yang sehat. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan Papa perlu dilakukan.
Pemeriksaan kesehatan calon ayah mencakup wawancara mengenai riwayat kesehatan calon ayah, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
- Riwayat kesehatan Papa yang perlu diketahui Dokter misalnya kebiasaan merokok dan riwayat penyakit keturunan dalam keluarga seperti penyakit kelainan darah, hemofilia dan talasemia.
- Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa berat badan, penis, dan buah zakar. Terlalu kurus atau terlalu gemuk dapat membuat kualitas sperma berkurang. Gangguan pada buah zakar misalnya infeksi dapat menyebabkan kualitas sperma juga berkurang.
- Pemeriksaan laboratorium yang paling penting adalah pemeriksaan air mani atau analisis sperma. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah, bentuk, dan “kegesitan” sperma. Jumlah sperma yang terlalu sedikit akan menyebabkan kesulitan untuk pembuahan sel telur Mama. Bentuk sperma diperiksa untuk mengetahui persentase sperma yang bentuknya normal. “Kegesitan” sperma diperlukan agar dapat bergerak mencapai sel telur Mama.
Pemeriksaan air kencing dilakukan untuk melihat adakah infeksi pada saluran kemih. Selain itu, bila ditemukan sperma pada air kencing, kemungkinan terdapat masalah ejakulasi retrograd. Ejakulasi retrograd merupakan kondisi sperma yang masuk ke dalam kandung kemih saat ejakulasi terjadi. Pada orang sehat, kandung kemih seharusnya menutup saat sperma melewati saluran kemih.
Pemeriksaan golongan darah dan resus perlu dilakukan apabila belum pernah dilakukan sebelumnya. Apabila terjadi ketidakcocokan, misalkan resus Mama negatif dan resus Papa positif, sementara Si Kecil memiliki resus positif, hal tersebut akan menimbulkan masalah yang berujung pada kematian bayi di kemudian hari.
Pemeriksaan lain adalah analisis kromosom. Pemeriksaan tersebut dianjurkan apabila terdapat riwayat keluarga dengan penyakit seperti hemofilia, talasemia, atau sindrom Down. Analisis kromosom hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan fasilitas lengkap.
Begitulah sekilas mengenai pemeriksaan kesehatan Papa. Sudahkah Papa melakukan pemeriksaan tersebut? It takes two to tango! Jadi pemeriksaan kesehatan tidak hanya wajib dilakukan pada Mama loh. (Y).