Penyebab dan Cara Mengatasi GTM pada Anak dengan Tepat
:strip_icc():format(webp)/hb-article/xUrgNQpY5xe3QBCU2rQmi/original/44068.jpg)
“Anak saya sepertinya tidak pernah lapar”
“Anak saya maunya makan yang itu-itu saja”
“Anak saya kalau makan lama, dan saya seharian hanya menyuapi dia”
Menutup rapat mulut atau dikenal dengan Gerakan Tutup Mulut sampai melepehkan makanan di dalam mulut membuat orangtua khawatir, terutama jika berat badan Si Kecil tidak naik.
Anak yang sulit makan dapat menyebabkan orangtua bingung sehingga mengalihkan perhatian Si Kecil dengan menyalakan TV, memberikan mainan, atau jalan-jalan sambil digendong. Intinya, apapun dilakukan agar Si Kecil menghabiskan makanan.
Alih-alih menambah porsi makan, Si Kecil akan merasa waktu makan sebagai waktu yang menyebalkan, sehingga mereka semakin menolak makanan atau mengemut makanan.
Artikel lainnya: Berat Badan Anak Susah Naik? Ini Penyebab dan Solusinya
Penyebab Anak Mengalami GTM
Bila Si Kecil menolak makanan, teliti dulu penyebabnya, Peyebab GTM pada batita ini bermacam-macam.
- Fase tumbuh gigi
- Terlalu asyik bermain
- Lingkungan baru
- Teman baru
- Pengasuh baru
- Masih kenyang
- Terlalu banyak snack
- Bosan dengan menu makanan
- Tekanan saat makan
- Sedang sakit, atau sedang tidak enak badan.
Pemberian makan merupakan bagian penting dari kehidupan bayi dan anak di bawah tiga tahun (batita). Hampir 50-60% orangtua mengeluhkan anak batitanya susah makan. Penelitian di Indonesia menemukan tiga hal tersering penyebab masalah makan, yaitu
- Cara pemberian makan yang tidak sesuai
- Small eaters
- Mispersepsi orangtua
Artikel lainnya: Anak Alergi Bisa Berisiko Badan Pendek dan Stunting?
Cara Mengatasi GTM Berdasarkan Penyebabnya
GTM alias Gerakan Tutup Mulut bisa membuat Mama stres saat si Kecil tiba-tiba menolak makan. Tapi jangan khawatir, Ma! Dengan mengetahui penyebab GTM, Mama bisa menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara mengatasinya berdasarkan penyebab umum GTM:
1. Cara pemberian makan yang tidak sesuai
Jika ini yang menjadi penyebab masalah makan, maka hal yang harus dilakukan adalah edukasi mengenai aturan makan yang benar, pemberian makanan sesuai usia serta kualitas dan kuantitas makanan.
Cara mengatasinya:
- Mengatur jadwal makan yang teratur yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali snack di antaranya. Susu dapat diberikan dua-tiga kali sehari (500-600 ml/hari).
- Dorong Si Kecil untuk makan sendiri. Bila Si Kecil menunjukkan tanda tidak mau makan, tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit Si Kecil tetap tidak mau makan akhiri proses makan. Batasi waktu makan selama 30 menit. Latih Si Kecil untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
- Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan bersama keluarga. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih Si Kecil makan di meja makan. Jangan mengacuhkan Si Kecil saat makan bersama. Batita harus diikut sertakan dalam pembicaraan untuk melatih keterampilan sosial dan table manners mereka.
Jangan lakukan:
- Jangan memaksa Si Kecil, apalagi memarahi Si Kecil untuk makan.
- Jangan membiasakan Si Kecil makan sambil melakukan aktivitas lain.
- Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan.
- Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.
Artikel lainnya: Kebiasaan Makan yang Baik untuk Batita
2. Small eaters
Small eaters adalah istilah untuk anak dengan keluhan makan sedikit, status gizi kurang, dan feeding rulessudah benar. Anak biasanya aktif, perkembangan normal, lebih tertarik pada lingkungan dibandingkan makanan, dan tidak memiliki masalah medis yang mendasari.
Bila tidak ditangani dengan benar, anak dapat mengalami gagal tumbuh. Oleh karena itu perlu pemantauan pertumbuhan berkala pada anak dengan small eaters. Hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan nafsu makan dengan menciptakan rasa lapar. Caranya adalah menerapkan feeding rules, yaitu jadwal yang teratur.
3. Mispersepsi orang tua
Mispersepsi orang tua adalah anak yang menurut pendapat orang tua memiliki masalah makan, namun setelah ditanyakan lebih lanjut, orang tua/pengasuh sudah menerapkan feeding rules dengan benar dan Si Kecil memiliki status gizi baik.
Pada kasus ini, diberikan reassurance dan apresiasi pada orang tua bahwa status gizi Si Kecil sudah baik dan orang tua sudah menerapkan feeding rules dengan benar.
Artikel lainnya: Bagaimana agar Anak Mau Makan Sayur dan Buah
4. Variasi menu dan penyajian makanan
Salah satu penyebab GTM adalah rasa bosan karena menu yang itu-itu saja. Untuk mengatasinya, Mama bisa mencoba membuat variasi makanan dari bahan yang sama. Misalnya, jika si Kecil suka ayam, Mama bisa menyajikannya sebagai sup ayam, nugget homemade, atau ayam panggang madu.
Selain itu, penyajian makanan yang menarik juga bisa menambah nafsu makan, Ma! Gunakan cetakan lucu atau bentuk karakter favorit anak agar ia makin semangat menyantap makanannya.
5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
Suasana makan yang nyaman sangat berpengaruh pada minat makan anak. Pastikan Mama dan keluarga menikmati waktu makan bersama, tanpa gangguan dari TV atau gadget. Buat suasana makan jadi rutinitas yang menyenangkan, bukan momen yang bikin tegang.
Jangan lupa, puji usaha anak meskipun ia hanya makan sedikit, ya Ma. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menjelajahi makanan baru.
6. Konsultasi dengan dokter jika GTM berlangsung lama
Jika GTM berlangsung lebih dari 1–2 minggu dan si Kecil menunjukkan tanda-tanda berat badan turun atau lemas, sebaiknya Mama segera konsultasi dengan dokter. Bisa jadi GTM disebabkan oleh kondisi medis, seperti infeksi mulut, gangguan pencernaan, atau masalah sensorik. Dokter atau ahli gizi anak akan membantu Mama menemukan solusi yang tepat, termasuk jika perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Yuk, jadi Mama yang hebat dari awal kehamilan sampai si Kecil lahir! Downloadaplikasi Hallobumil sekarang untuk pantau tumbuh kembang dan tips harian khusus Mama. Jangan lewatkan event seru dan bermanfaat seputar kehamilan dan parenting! Yuk, cek jadwal webinar dan acara offline di halaman event Hallobumil.
Gabung komunitas WhatsApp Hallobumil, Ma! Bisa sharing bareng Mama lain sesuai tahap kehamilan dan tumbuh kembang anak, mulai dari program hamil sampai anak 6 bulan ke atas. Yuk, pilih grupnya sekarang. Semua lengkap hanya dalam satu genggaman.
Anakku sedang di fase ini, dia lg gencornya minum es. Jadi k tampilkan selengkapnya
Hai Mama, untuk konsumsi es sendiri sebenarnya tidak disarankan karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada Si Kecil. GTM dapat dibantu dengan dapat menyuapi langsung dari tangan ibu, jangan memaksa anak, variasikan makanan ya, Ma. :) ^sm