Berat Badan Anak Susah Naik? Ini Penyebab dan Solusinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/0NAKBxmvwsU31Y2INJy3W/original/ki2h2bihq6wkew3i17neu5yi9131aogn.png)
Pertumbuhan anak yang optimal tentu jadi harapan setiap orang tua, terutama dalam hal berat badan. Namun, tidak semua anak mengalami kenaikan berat badan yang sesuai dengan usianya.
Hal ini kerap membuat Mama cemas, apakah anak terlalu kurus? Apakah berat badan anak susah naik merupakan tanda masalah kesehatan? Artikel ini akan membahas penyebab, tanda-tanda, hingga apa saja nutrisi untuk anak susah makan yang bisa Mama berikan kepada si Kecil.
Artikel lainnya: 5 Feeding Rules buat Atasi Susah Makan pada Si Kecil!
Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik
Ada beberapa penyebab BB anak susah naik padahal makan banyak:
- Asupan kalori tidak mencukupi: Anak yang pemilih dalam makanan (picky eater) cenderung tidak mendapatkan kalori yang cukup. Selain itu, jadwal makan yang tidak teratur juga bisa berkontribusi.
- Metabolisme tubuh yang cepat: Beberapa anak secara alami memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga kalori yang masuk langsung terbakar untuk aktivitas tubuh mereka.
- Masalah medis tertentu: Gangguan pencernaan seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa, serta kondisi kronis seperti asma atau penyakit jantung bawaan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
- Aktivitas fisik yang tinggi: Ini juga bisa menjadi salah satu penyebab berat badan anak tidak naik. Anak yang sangat aktif mungkin membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.
- Faktor psikososial: Stres, lingkungan rumah yang tidak mendukung, atau masalah psikologis juga dapat memengaruhi nafsu makan anak.
Artikel lainnya: Si Kecil Sembelit Ketika MPASI? 7 Cara Ini Bisa Bantu Mengatasinya
Tanda-tanda Anak Memiliki Berat Badan yang Tidak Sesuai
Bagaimana Mama tahu bahwa berat badan anak kurang dari seharusnya? Berikut ini beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
- Pertumbuhan lambat: Jika grafik pertumbuhan anak menunjukkan penurunan persentil atau stagnan dalam beberapa bulan terakhir.
- Penampilan fisik yang sangat kurus: Tulang rusuk terlihat jelas, pipi cekung, atau tubuh terlihat lebih kecil dibandingkan anak seusianya.
- Sering lelah dan tidak berenergi: Anak tampak lemas atau mudah lelah saat beraktivitas.
- Sering sakit: Kekurangan nutrisi bisa melemahkan sistem imun, sehingga anak lebih rentan terkena infeksi.
- Perubahan perilaku: Nafsu makan menurun drastis, tidak tertarik makan, atau menjadi murung.
Cara Mengatasi Berat Badan Anak yang Susah Naik
Jika Mama merasa anak mengalami kesulitan dalam menaikkan berat badan, jangan langsung panik. Berikut beberapa cara mengatasi BB anak susah naik yang bisa dilakukan:
1. Tingkatkan frekuensi makan
Anak-anak memiliki kapasitas lambung yang lebih kecil dibanding orang dewasa, sehingga sulit bagi mereka untuk mengonsumsi banyak makanan dalam satu waktu. Oleh karena itu, Mama disarankan untuk memberikan tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, makan malam), ditambah dua hingga tiga camilan sehat di antara waktu makan.
Camilan bisa berupa potongan buah, roti isi, yogurt, telur rebus, atau puding buatan sendiri. Jadwal yang konsisten akan membantu tubuh anak terbiasa menyerap nutrisi secara teratur.
2. Pilih makanan padat energi
Makanan padat energi adalah makanan yang mengandung banyak kalori dalam porsi kecil, namun tetap bernutrisi. Ini penting untuk anak yang susah makan atau cepat kenyang.
Mama bisa menambahkan alpukat, minyak zaitun, keju parut, mentega, atau selai kacang ke dalam menu harian anak. Misalnya, tambahkan alpukat ke dalam nasi tim, atau oleskan selai kacang ke roti gandum sebagai camilan sore.
3. Kombinasikan karbohidrat dan protein
Kombinasi karbohidrat dan protein penting untuk menjaga energi dan mendukung pembentukan jaringan tubuh terutama untuk anak kurus. Beberapa contoh menu yang bisa Mama coba antara lain:
- Roti gandum isi telur dadar dan keju untuk sarapan,
- Nasi dengan ayam suwir dan sayur tumis untuk makan siang,
- Smoothie dari susu full cream, pisang, dan madu sebagai camilan sore.
4. Libatkan anak dalam persiapan makanan
Anak cenderung lebih tertarik mencoba makanan jika ia merasa terlibat dalam prosesnya, jadi ini bisa menjadi salah satu cara menaikkan berat badan anak. Mama bisa mengajak si kecil untuk memilih bahan makanan di pasar atau membantu di dapur, seperti mencuci sayur, mencetak bentuk roti, atau menghias piring makannya.
Artikel lainnya: Porsi Susu dan Makan di Usia 12 Bulan
5. Hindari tekanan saat makan
Jika anak merasa tertekan, makan bisa menjadi momen yang menegangkan dan tidak menyenangkan. Sebaiknya, hindari mengatakan hal seperti “Ayo habiskan!” atau “Kalau tidak makan nanti sakit.”
Sebaliknya, ciptakan suasana santai dan menyenangkan. Mama bisa mengajak anak ngobrol ringan, memutar musik lembut, atau makan bersama anggota keluarga lain agar anak lebih nyaman.
6. Gunakan penguat rasa alami
Penggunaan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, sedikit garam, rempah-rempah ringan (seperti kayu manis atau oregano), atau tambahan keju parut bisa meningkatkan aroma dan rasa makanan. Hindari penyedap rasa buatan berlebihan, dan sebaiknya kenalkan anak pada variasi rasa dari bahan alami sejak dini agar lidahnya lebih terbiasa dengan makanan rumahan.
7. Pantau berat dan tinggi badan secara berkala
Agar Mama bisa melihat perkembangan anak secara objektif, penting untuk mencatat berat badan dan tinggi badan anak setiap bulan. Gunakan grafik pertumbuhan anak dari dokter atau puskesmas untuk memantau apakah anak berada di jalur pertumbuhan yang sesuai usianya.
Artikel lainnya: Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak, Wajibkah?
Kapan Harus Khawatir dan Membawa Anak ke Dokter?
Tidak semua anak susah makan dan berat badannya tidak naik mengalami masalah kesehatan. Namun, ada beberapa situasi di mana Mama sebaiknya berkonsultasi ke dokter:
- Berat badan anak tidak naik selama lebih dari dua bulan, meskipun sudah mengonsumsi makanan bergizi.
- Grafik pertumbuhan menunjukkan penurunan drastis atau berpindah ke persentil yang lebih rendah.
- Anak menunjukkan gejala lain seperti diare berkepanjangan, muntah berulang, atau nyeri perut yang tidak kunjung sembuh.
- Ada riwayat penyakit kronis dalam keluarga seperti gangguan metabolisme atau alergi berat.
- Tampak tanda-tanda malnutrisi seperti kulit kering, rambut mudah rontok, atau kuku rapuh.
Tips Nutrisi Harian untuk Dukung Pertumbuhan Anak
Untuk membantu anak tumbuh sehat, Mama bisa menerapkan beberapa tips menjaga asupan gizi anak berikut:
- Sarapan bergizi setiap pagi: Mulailah hari dengan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat kompleks seperti telur, oatmeal, atau roti gandum dengan selai kacang.
- Berikan camilan sehat: Camilan seperti yoghurt, keju, buah potong, atau roti isi bisa jadi pilihan di antara waktu makan utama.
- Pastikan cukup lemak sehat: Lemak dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan tubuh. Sumber lemak sehat seperti ikan, alpukat, dan minyak zaitun bisa dimasukkan dalam menu harian.
- Kaya akan protein: Protein penting untuk pembentukan jaringan tubuh. Pastikan anak mendapat cukup daging, ayam, ikan, telur, tahu, atau tempe.
- Sajikan sayur dan buah dalam bentuk menarik: Misalnya dipotong bentuk lucu atau disajikan sebagai smoothie.
- Perhatikan asupan cairan: Pastikan anak minum cukup air putih dan hindari minuman manis berlebihan.
- Jaga suasana makan yang menyenangkan: Makan bersama keluarga dan hindari gangguan seperti televisi saat makan agar anak fokus pada makanannya.
Berat badan anak tidak naik selama 6 bulan bahkan lebih memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Mama. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang penuh kesabaran, Mama bisa membantu anak mencapai berat badan ideal anak dan tumbuh dengan sehat.
Ingin dapat lebih banyak tips seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak? Yuk, gabung bersama komunitas Mama di Hallobumil dan unduh aplikasinya sekarang! Dapatkan berbagai informasi terpercaya, inspirasi menu sehat, serta dukungan dari sesama orang tua yang sedang mendampingi pertumbuhan si kecil. Mama juga ikuti webinar seputar nutrisi, menyusui, dan parenting semuanya praktis di satu aplikasi. Siap menemani perjalanan Mama & buah hati bersama Hallobumil.