Artikel/Pasca Kehamilan/Pola Asuh Neglectful

Apa Itu Pola Asuh Neglectful dan Dampaknya bagi Anak?

Athika Rahma | Diterbitkan pada 25 Juni 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Pola asuh neglectful bisa berdampak buruk pada perkembangan anak karena kurangnya perhatian dan dukungan. Yuk, kenali ciri, dampaknya, dan cara menghindari pola asuh ini sejak dini!
pola-asuh-neglectful

Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun, dalam praktiknya, tidak semua pola asuh yang diterapkan memberikan dampak positif. Salah satu jenis pola asuh yang perlu diwaspadai adalah pola asuh neglectful, atau dalam bahasa Indonesia disebut juga pola asuh pengabaian.

Pola ini terjadi ketika kebutuhan emosional dan psikologis anak tidak terpenuhi karena kurangnya keterlibatan dari orang tua. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian pola asuh neglectful, penyebabnya, dampaknya bagi anak, cara mencegahnya, serta kapan sebaiknya Mama berkonsultasi dengan ahli.

Pengertian Pola Asuh Neglectful

Pola asuh neglectful adalah gaya parenting abai di mana orang tua cenderung tidak terlibat secara emosional dan kurang memberikan perhatian pada anak. Orang tua mungkin tetap memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, namun tidak hadir dalam aspek emosional, sosial, maupun pendidikan anak.

Berbeda dengan pola asuh permisif atau otoriter yang masih menunjukkan keterlibatan emosional, meskipun dalam bentuk yang kurang tepat, pola asuh neglectful justru ditandai dengan ketidakhadiran secara psikologis. Anak yang diasuh dengan cara ini sering kali merasa kesepian, tidak memiliki dukungan, bahkan bingung dalam mengenali dirinya sendiri.

Contoh pola asuh neglectful dapat terlihat dari situasi sehari-hari, misalnya ketika anak pulang sekolah dan ingin bercerita, tetapi Mama terlalu sibuk dengan pekerjaan atau gawai hingga tidak memberi perhatian. Anak dibiarkan menonton TV atau bermain gadget tanpa batas, tidak ada aturan harian yang jelas, dan tanda-tanda anak mengalami kesulitan emosional pun tidak ditanggapi.

Penyebab Orang Tua Menerapkan Pola Asuh Neglectful

Ada berbagai alasan mengapa pola asuh neglectful bisa terjadi. Umumnya, ini bukan karena orang tua tidak peduli, tetapi karena adanya kondisi yang membuat mereka sulit hadir secara emosional maupun fisik. Berikut beberapa penyebab umum:

1. Riwayat pola asuh serupa

Mama yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang minim afeksi dan komunikasi mungkin tidak memiliki contoh bagaimana membangun ikatan yang sehat dengan anak.

2. Tekanan hidup dan stres berlebih

Masalah ekonomi, tekanan pekerjaan, konflik rumah tangga, atau kelelahan mengurus rumah bisa membuat Mama merasa kewalahan dan akhirnya menarik diri dari interaksi dengan anak.

3. Kesehatan mental yang terganggu

Depresi, gangguan kecemasan, atau trauma yang belum ditangani bisa mengurangi kemampuan orang tua untuk merespons kebutuhan anak secara tepat.

4. Ketergantungan pada teknologi

Terlalu sibuk dengan gawai, media sosial, atau pekerjaan digital juga bisa membuat Mama tanpa sadar mengabaikan anak.

Ciri-Ciri Pola Asuh Neglectful

Beberapa ciri orang tua neglectful antara lain:

  • Jarang terlibat dalam kegiatan atau kehidupan sehari-hari anak.
  • Minim komunikasi yang bermakna dengan anak.
  • Tidak memberikan batasan, aturan, atau arahan yang jelas.
  • Anak dibiarkan mengambil keputusan sendiri tanpa bimbingan.
  • Tidak mengetahui kondisi emosional, kebutuhan, atau masalah yang dihadapi anak.
  • Jarang menunjukkan kasih sayang secara verbal maupun fisik, seperti pelukan atau pujian
  • Kurang atau tidak ada pengawasan terhadap aktivitas anak di rumah maupun di luar.

Artikel lainnya: Pengertian Pola Asuh Permisif dan Dampak pada Anak

Dampak Pola Asuh Neglectful terhadap Anak

Dampak pola asuh neglectful tidak selalu terlihat langsung. Namun, dalam jangka panjang, anak dapat mengalami berbagai kesulitan dalam perkembangan emosional, sosial, dan akademik. Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

1. Kesulitan mengenali dan mengelola emosi

Anak bisa tumbuh tanpa pemahaman yang baik tentang perasaan sendiri. Mereka kesulitan mengekspresikan diri, merasa tidak percaya diri, dan mudah merasa cemas atau tertekan.

2. Keterampilan sosial yang rendah

Anak mungkin merasa tidak nyaman dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya. Hal ini bisa membuat mereka merasa terisolasi.

3. Prestasi akademik menurun

Kurangnya dorongan dan perhatian membuat anak tidak termotivasi belajar. Mereka juga bisa mengalami kesulitan fokus dan menurunnya kemampuan berpikir kritis.

4. Risiko perilaku bermasalah

Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku impulsif, agresif, atau sebaliknya menarik diri dari lingkungan. Pada usia remaja, hal ini bisa berkembang menjadi kecanduan gadget, pergaulan tidak sehat, atau penyalahgunaan zat.

5. Masalah kesehatan fisik

Dalam beberapa kasus, efek pola asuh tidak peduli yang dilakukan orang tua membuat anak susah tidur, pola makannya tidak teratur, hingga memiliki peningkatan risiko penyakit kronis di masa depan karena stres yang tidak dikelola dengan baik.

Cara Menghindari Pola Asuh Neglectful

Mencegah pola asuh lalai tidak selalu memerlukan perubahan besar. Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, Mama bisa menciptakan hubungan yang lebih sehat dan dekat dengan anak.

1. Sediakan waktu khusus untuk anak

Luangkan waktu setiap hari, meski hanya 15–30 menit, untuk benar-benar hadir bersama anak. Matikan gawai, duduk bersama, dan dengarkan cerita atau aktivitas mereka.

2. Buat rutinitas yang konsisten

Anak merasa aman dalam rutinitas yang bisa mereka prediksi. Mulai dari jadwal makan, tidur, belajar, hingga waktu bermain bersama bisa menjadi momen membangun koneksi.

3. Berikan aturan dan batasan yang jelas

Bukan berarti Mama harus keras. Justru, dengan adanya aturan yang logis dan diterapkan secara konsisten, anak belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan rasa aman.

4. Kenali tanda-tanda emosi anak

Perhatikan jika anak mulai sering diam, marah tiba-tiba, atau menolak berkomunikasi. Ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka merasa tidak cukup mendapatkan perhatian.

5. Jaga kesehatan mental Mama sendiri

Tidak mudah merawat orang lain saat diri sendiri sedang lelah. Jika Mama merasa kehabisan energi, tidak ada salahnya mengambil jeda sejenak, minta bantuan pasangan, keluarga, atau teman, dan pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.

Kapan Harus Konsultasi dengan Ahli?

Kadang, upaya yang Mama lakukan belum membuahkan hasil yang diharapkan. Dalam situasi seperti ini, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional. Mama sebaiknya mempertimbangkan berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog anak, konselor keluarga, atau terapis ketika:

  • Hubungan dengan anak terasa sangat renggang atau sering diwarnai konflik.
  • Anak menunjukkan tanda-tanda stres berat, seperti perubahan perilaku mendadak, penurunan prestasi drastis, atau sulit tidur.
  • Mama merasa tidak tahu harus mulai dari mana untuk memperbaiki komunikasi atau pola asuh.
  • Mama sendiri sedang mengalami kesulitan mental, merasa cemas berlebihan, lelah terus-menerus, atau merasa tidak cukup baik sebagai orang tua.

Konsultasi dengan ahli bukan berarti Mama gagal sebagai ibu. Justru ini adalah bentuk tanggung jawab dan keberanian untuk menjadi orang tua yang lebih baik.

Menjadi orang tua adalah perjalanan panjang yang penuh pembelajaran. Tidak ada yang sempurna, termasuk dalam hal mengasuh anak. Namun, dengan memahami neglectful parenting style dan dampaknya, Mama sudah selangkah lebih maju untuk memberikan kehidupan yang lebih sehat dan bahagia bagi si kecil!

Supaya Mama bisa terus belajar dan berkembang, yuk, gabung dengan komunitas Hallobumil dan unduh aplikasinya sekarang! Dapatkan berbagai edukasi parenting, tips membangun kedekatan dengan anak, serta dukungan dari sesama ibu dalam perjalanan mengasuh si Kecil dengan lebih sadar dan hangat.

Mama juga bisa ikuti webinar parenting digital hingga kelas offline seru, semua bisa Mama ikuti! Cari tahu jadwal lengkap event Hallobumil, ya. Semua lengkap hanya dalam satu genggaman.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image