Tantangan Parenting di Era Digital dan Solusinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/i9GNkTZbiMMPVyHwp8hfL/original/dyfh3866hax121oqvac0291xnpie6j4z.png)
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, Mama tentu pernah merasa bingung atau khawatir melihat anak-anak tumbuh di dunia yang begitu berbeda dari masa kecil kita dulu. Dunia digital menghadirkan banyak kemudahan, tetapi juga membawa tantangan baru yang tak bisa diabaikan.
Di sinilah peran parenting di era digital menjadi semakin penting. Lewat artikel ini, Mama akan menemukan berbagai cara sederhana namun efektif untuk mendampingi anak menggunakan teknologi, sekaligus memahami tantangan yang mungkin muncul selama prosesnya.
Artikel lainnya: Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Mengapa Parenting Digital Perlu Diperhatikan?
Di zaman serba digital, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan teknologi. Mulai dari gadget, media sosial, hingga berbagai platform hiburan digital menjadi bagian dari keseharian mereka.
Sebagai orang tua, terutama ibu, penting untuk menyadari bahwa dunia digital membawa dampak yang cukup besar terhadap perkembangan anak, baik secara positif maupun negatif.
Teknologi memang bisa membuka akses ke berbagai pengetahuan dan keterampilan baru. Namun, di sisi lain, jika tidak diawasi dengan tepat, paparan digital yang berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan mental, fisik, dan bahkan sosial anak.
Tips Mendidik Anak di Era Digital
Untuk membantu anak tetap seimbang secara emosional, fisik, dan sosial di tengah arus teknologi, Mama bisa mulai menerapkan beberapa langkah sederhana berikut. Inilah 10 tips mendidik anak dengan gadgetyang bisa diterapkan:
1. Buat kesepakatan media keluarga
Sebelum anak terlalu terbiasa dengan penggunaan gadget, sebaiknya Mama membuat kesepakatan keluarga mengenai kapan dan di mana perangkat digital boleh digunakan.
Misalnya, tidak ada gadget saat makan malam atau menjelang tidur. Ini membantu anak belajar tentang batasan dan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
Artikel lainnya: 5 Feeding Rules buat Atasi Susah Makan pada Si Kecil!
2. Tetapkan batas waktu layar (Screen Time)
Atur durasi harian anak dalam menggunakan perangkat digital sesuai usia dan kebutuhan. Misalnya, waktu maksimal menonton atau bermain gawai hanya diperbolehkan setelah tugas sekolah selesai. Dengan mengatur screen time anak, Mama bisa membantu anak belajar mengelola waktu dan mencegah ketergantungan terhadap gadget.
3. Bangun komunikasi terbuka
Anak-anak butuh pendampingan dan bimbingan, termasuk dalam hal penggunaan media digital. Mama bisa mengajak anak berdiskusi secara rutin tentang apa yang mereka tonton atau mainkan. Dengarkan pendapat mereka dan beri masukan tanpa menghakimi, agar mereka merasa nyaman untuk terus terbuka.
4. Ajarkan literasi digital sejak dini
Anak perlu memahami bahwa tidak semua informasi di internet itu benar. Mama bisa mulai mengenalkan anak pada konsep literasi digital seperti membedakan fakta dan opini, mengenali hoaks, serta memahami bahaya informasi palsu.
5. Berikan contoh yang positif
Anak belajar dari orang tuanya. Kalau Mama ingin anak mengurangi penggunaan gadget, maka Mama juga perlu menunjukkan bahwa Mama bisa mengatur waktu layar sendiri. Jadilah contoh yang baik dalam menggunakan teknologi secara bijak.
Artikel lainnya: Positive Parenting: Pola Asuh Positif untuk Anak yang Bahagia
6. Gunakan fitur parental control
Sebagian besar perangkat dan aplikasi digital kini sudah dilengkapi dengan fitur kontrol orang tua. Mama bisa memanfaatkannya untuk memantau konten yang diakses anak, membatasi waktu layar, dan menjaga mereka dari paparan konten yang tidak sesuai usia.
7. Pertimbangkan kesiapan anak sebelum diberi ponsel sendiri
Memberi anak ponsel pribadi memang bisa mempermudah komunikasi, tapi ada baiknya Mama mengevaluasi terlebih dahulu apakah anak sudah cukup matang untuk bertanggung jawab atas penggunaannya. Gunakan panduan seperti "Phone Ready Quiz" dari American Academy of Pediatrics untuk membantu pengambilan keputusan.
8. Libatkan diri dalam aktivitas digital anak
Tunjukkan ketertarikan Mama terhadap dunia digital anak. Tonton bersama video yang mereka sukai, atau mainkan game favorit mereka. Ini membantu membangun kepercayaan dan menjadikan dunia digital sebagai ruang kebersamaan, bukan sekadar pengalih perhatian.
9. Dorong keseimbangan antara dunia digital dan aktivitas fisik
Pastikan anak tetap aktif secara fisik dengan mengajak mereka berolahraga, bermain di luar, atau mengikuti kegiatan yang tidak melibatkan layar. Keseimbangan ini penting untuk tumbuh kembang mereka secara menyeluruh.
10. Terus Belajar dan Mengikuti Perkembangan Teknologi
Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Agar bisa mendampingi anak dengan baik, Mama juga perlu terus belajar dan mengenal platform atau tren digital terbaru. Ini akan memudahkan Mama dalam memahami apa yang sedang dialami anak dan memberikan arahan yang sesuai.
Artikel lainnya: Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Panduan untuk Orang Tua
Tantangan yang Dihadapi Orang Tua di Era Digital
Tidak bisa dipungkiri, membesarkan anak di era digital memiliki tantangan tersendiri. Berikut beberapa tantangan parenting digital yang sering dihadapi orang tua:
1. Penggunaan layar yang berlebihan
Anak-anak mudah sekali menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, baik untuk belajar, bermain, maupun menonton hiburan. Jika tidak dikontrol, hal ini bisa menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, dan menurunnya interaksi sosial.
2. Paparan konten yang tidak sesuai usia
Di internet, tidak semua konten aman untuk anak. Mereka bisa saja tanpa sengaja menemukan video atau informasi yang mengandung kekerasan, pornografi, atau ujaran kebencian. Inilah mengapa peran Mama dalam memantau dan menyaring konten sangat penting.
3. Risiko perundungan di dunia maya (Cyberbullying)
Anak bisa mengalami perundungan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di platform digital. Komentar jahat, pelecehan, dan tekanan sosial di media sosial bisa memengaruhi kesehatan mental mereka.
4. Kehilangan privasi akibat sharenting
Banyak orang tua yang dengan niat baik membagikan momen anak di media sosial. Namun, tanpa disadari, ini bisa melanggar privasi anak dan membentuk jejak digital yang akan terus ada. Mama perlu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi anak secara online.
5. Phubbing dalam Keluarga
Phubbing atau phone snubbing terjadi saat seseorang terlalu fokus pada gadget-nya hingga mengabaikan interaksi dengan orang di sekitarnya. Ketika Mama atau anggota keluarga lain sering melakukan ini, anak bisa merasa tidak diperhatikan.
Artikel lainnya: Apa Itu Pola Asuh Neglectful dan Dampaknya bagi Anak?
6. Ketimpangan pengetahuan teknologi
Sering kali, anak-anak justru lebih cepat menguasai teknologi dibandingkan orang tuanya. Ketimpangan ini bisa menyulitkan Mama untuk memahami aktivitas digital anak atau memberlakukan aturan yang relevan.
Pola asuh anak di era digital memang membutuhkan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya. Teknologi bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak, dan sebaliknya bisa berdampak negatif jika tanpa pengawasan.
Jangan khawatir jika semuanya terasa baru dan menantang. Mama tidak sendiri. Yuk, terus belajar dan berbagi cerita bersama sesama orang tua di komunitas HalloBumil. Dapatkan informasi terpercaya seputar parenting digital dan perkembangan anak langsung dari ahlinya di halaman event Hallobumil. Unduh aplikasi HalloBumil sekarang dan mulai perjalanan mendampingi si kecil dengan lebih percaya diri!