Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah Tidur di Malam Hari
:strip_icc():format(webp)/hb-article/5yIL6idonNjSmiIszhCrP/original/k72pp9vg7cci4alb9gxahx684innwgwa.png)
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memulihkan energi, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan mengatur ulang fungsi tubuh, Ma. Itu sebabnya, tidur sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan hidup Si Kecil. Sayangnya, gangguan tidur pasti pernah dialami Si Kecil dan membuat Mama khawatir. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak susah tidur malam? Yuk, cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut ini!
Apa Itu Gangguan Tidur pada Anak?
Gangguan tidur adalah kondisi ketika anak mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak. Ia bisa saja susah untuk memulai tidur, sering terbangun di tengah malam, atau tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Kondisi ini bisa berdampak pada aktivitasnya di esok hari dan dalam jangka panjang bisa memengaruhi tumbuh kembang anak, kemampuan berpikir, dan kualitas hidupnya. Agar dampak buruknya bisa dihindari, Mama perlu tahu cara mengatasi anak susah tidur di malam hari dan kapan perlu meminta pertolongan medis.
Artikel Lainnya: Menu Makanan Sehat Harian untuk Balita
Penyebab Anak Sulit Tidur di Malam Hari
Untuk tahu cara mengatasi anak susah tidur di malam hari, Mama perlu mengenali penyebab yang mendasarinya. Ini bisa saja disebabkan oleh lingkungan, ketidaknyamanan, atau kondisi kesehatan tertentu.
Supaya lebih jelas, mari bahas lebih dahulu penyebab anak susah tidur di malam hari yang bukan pertanda masalah kesehatan.
- Anak merasa kelelahan karena overstimulasi. Kondisi ini bukannya membuat anak jadi terlelap, malah mengganggu proses tubuh untuk lebih tenang dan masuk ke mode tidur.
- Si Kecil mungkin mengalami separation anxiety atau kecemasan ditinggal tidur di kamar yang berbeda oleh Mama, Papa, atau pengasuhnya.
- Anak mengalami mimpi buruk sehingga terbangun di malam hari dan sulit untuk kembali tidur.
- Si Kecil mengalami efek samping dari obat yang diminumnya. Beberapa obat dapat menyebabkan insomnia, contohnya antibiotik.
- Terdistraksi oleh gadget atau siaran televisi bisa membuat anak sulit tidur karena paparan sinar biru layar yang mengganggu melatonin, yakni hormon yang membantu tidur.
- Kondisi kamar yang tidak nyaman, misalnya terlalu panas, cahaya terlalu terang, atau kamar tidak bersih sehingga memicu gatal.
Susah tidur yang terjadi secara intens, bisa menjadi peringatan adanya masalah medis. Berikut beberapa gangguan tidur yang mungkin dialami anak.
- Sleep apnea: Masalah pernapasan ini menyebabkan anak sering mendengkur dan napasnya terhenti selama beberapa detik di tengah tidur. Ia akan bangun dengan kondisi kaget dan napas terengah-engah.
- Insomnia: Kondisi ini ditandai dengan anak susah untuk memulai tidur, sering terbangun di tengah tidur, dan sulit melanjutkan tidur kembali. Gangguan tidur ini bisa terjadi karena anak mengalami stres, kecemasan, atau pola tidur anak yang tidak sehat.
- Periodic limb movement of sleep (PLMS): Gangguan tidur yang menyebabkan gerakan berulang pada kaki atau tangan selama tidur. Anak dengan kondisi ini dapat menendang, meninju, dan melakukan gerakan tidak wajar lainnya saat tidur.
- Parasomnia: Kondisi ini hampir serupa dengan PLMS, bedanya PLMS hanya terjadi pada kaki dan tangan. Kondisi ini dapat menyebabkan anak melakukan gerakan aneh saat tidur, termasuk menendang atau meninju. Ia juga bisa mengigau, berjalan sambil tidur, dan mimpi buruk intens.
- Alergi dan asma: Gejalanya seperti batuk, bersin, dan mengi bisa memburuk di malam hari, terutama jika kondisi kamar penuh debu, bulu binatang, atau alergen lainnya.
Artikel Lainnya: Mengapa Bayi Butuh Tidur
Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Malam
Gangguan tidur sederhananya bisa membuat anak mengantuk dan susah konsentrasi di esok harinya. Bila kondisi ini tidak ditangani, kesehatan tubuh anak akan menurun secara menyeluruh. Ia jadi lebih mudah tertular penyakit, nafsu makanannya memburuk, tidak mampu bergerak aktif secara optimal, dan bisa memengaruhi prestasinya di sekolah. Supaya gangguan tidurnya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, ikuti cara mengatasi anak susah tidur di malam hari berikut ini, yuk, Ma!
1. Atur kenyamanan kamar tidur anak
Kamar kotor, terlalu panas, dan penerangan kamar yang terlalu tepat bisa jadi penyebab anak tidak tidur dengan nyenyak. Apalagi, untuk anak dengan masalah alergi dan asma. Untuk mengatasinya, tentu Mama harus rutin membersihkan kamar Si Kecil. Ini bisa dilakukan dengan mengganti selimut, seprai, sarung bantal dan guling secara berkala.
Ajarkan anak untuk membersihkan kasur setelah digunakan dan melarangnya untuk membawa makanan ke kamar. Selain kebersihan, Mama juga perlu mengatur kembali suhu ruang dan pencahayaan di kamar sesuai dengan kenyamanan Si Kecil.
2. Buat anak merasa nyaman
Kondisi cemas dan takut sangat mungkin terjadi pada anak saat tidur di malam hari. Apalagi jika ia baru pertama kali tidur sendiri. Sesekali Mama boleh menemaninya tidur bersama. Namun, hal ini tidak mungkin terus dilakukan, bukan? Agar anak bisa tidur dengan nyenyak, buatlah Si Kecil lebih tenang dengan menemaninya sebentar hingga ia terlelap atau bisa juga menempatkan boneka kesayangannya sebagai teman tidur.
3. Terapkan jam tidur-bangun yang sama setiap harinya
Tahukah Mama bahwa waktu tidur dan bangun anak itu terhubung dengan ritme sirkadian dalam tubuhnya? Ritme sirkadian sendiri merupakan jam internal bagi tubuh. Bila Si Kecil terbiasa tidur lebih malam dan bangun lebih siang, maka ia akan susah tidur malam lebih awal. Hal inilah yang membuatnya tampak susah tidur.
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak susah tidur malam dengan penyebabnya seperti ini? Jawabannya, Mama hanya perlu mengatur kembali jam tidur dan bangunnya dan ini harus dilakukan secara rutin. Untuk memudahkan, Mama bisa membuat jadwal kegiatan dan memasang pengingat agar jam tidur malam tidak terlewat.
4. Pastikan tidur siang tidak berlebihan
Anak bisa saja susah tidur karena ia sudah tidur siang. Memang, tidur siang itu penting buat Si Kecil, Ma. Akan tetapi, durasinya jangan terlalu lama dan jangan dilakukan di atas pukul 3 siang. Jam tidur siang anak yang paling ideal, yakni sekitar 30 menit atau tidak lebih dari 2 jam untuk anak usia 1-5 tahun. Sementara waktunya, sekitar pukul 12.00-15.00.
5. Jauhkan gadget menjelang waktu tidur
Dalam mengatur screen time pada anak, tidak hanya durasinya yang perlu diperhatikan, Ma. Waktu untuk memainkannya juga perlu dicek kembali. Main gadget atau menonton Tv di malam hari mendekati jam tidur bisa mengganggu tidur, lho!
Pasalnya, sinar biru yang dipancarkan oleh layar bisa mengganggu hormon melatonin. Hormon ini bertugas untuk menenangkan tubuh dan memberi sinyal tubuh untuk istirahat karena hari sudah gelap. Akan tetapi, adanya sinar biru membuat melatonin keliru menandakan hari masing terang, sehingga tubuh tetap waspada. Jadi, jauhkan gadget dan siaran televisi sekitar 1-2 jam sebelum tidur, ya, Ma.
Artikel Lainnya: Bagaimana Tidur yang Aman untuk Bayi? Ini Rekomendasi Ahli!
6. Pertimbangkan untuk mengganti obat yang dikonsumsi Si Kecil
Cara mengatasi anak susah tidur malam terkait obat yang dikonsumsinya adalah dengan konsultasi ke dokter. Minta dokter untuk memberikan obat alternatif dengan khasiat yang sama tapi minim efek samping. Pada beberapa kasus, obat mungkin tidak diganti tapi dikurangi dosisnya. Pantau selalu kesehatan Si Kecil selama menggunakan perubahan pengobatan ini.
7. Hindari memberi camilan manis di malam hari
Selain untuk mencegah gigi berlubang, tidak memberi camilan manis pada Si Kecil di malam hari juga bisa bisa membantunya tidur lebih nyenyak. Pasalnya, cokelat, permen, kukis, dan makanan manis lainnya bisa membuat lonjakan energi. Alih-alih membuat anak tenang, ia malah aktif sampai waktu tidur tiba. Cobalah tips membuatkan segelas susu hangat agar anak cepat tidur.
8. Berikan makanan bergizi seimbang dan suplemen jika dibutuhkan
Bila Si Kecil susah tidur akibat insomnia atau PLMS, pemenuhan nutrisi bisa membantu mengurangi gejalanya. Pada anak dengan insomnia, produksi melatonin dapat ditingkatkan dengan memberikan kacang-kacangan, ikan salmon, tomat, anggur, Ma. Sementara pada anak dengan PLMS, biasanya dokter akan meresepkan suplemen zat besi dan menerapkan diet tinggi zat besi dari daging merah, bayam, dan seafood.
9. Terapi medis untuk anak dan orangtuanya
Cara mengatasi anak susah tidur malam akibat gangguan tidur bisa jadi berupa terapi. Tidak hanya Si Kecil, biasanya Mama dan Papa juga perlu mengikuti sesi konseling. Terapi pada anak bisa meliputi penerapan pola tidur yang sehat dan terapi cahaya untuk mengembalikan ritme sirkadian ke pengaturan normal.
Sementara terapi konseling bertujuan agar Mama dan Papa bisa mendukung terapi Si Kecil, menghadapi Si Kecil ketika ia ketakutan akibat mimpi buruk, dan mendorong kebiasaan tidur yang baik terus berjalan.
10. Penggunaan alat bantu
Pada kasus sleep apnea parah, cara mengatasi anak susah tidur di malam hari biasanya memerlukan alat bantu medis, seperti:
- CPAP (continuous positive airway pressure): Penggunaan masker yang terhubung ke mesin melalui selang. Adanya CPAP, membantu saluran napas tetap terbuka dengan meniupkan udara lembut. Dengan begitu, anak tidak akan mendengur dan mengalami henti napas tiba-tiba.
- BPAP (bilevel positive airway pressure): Alat ini mirip CPAP, tapi dilengkapi dengan dua tingkat tekanan udara. Penggunaan alat ini membantu anak yang kesulitan saat mengeluarkan napas saat tidur.
Artikel Lainnya: Si Kecil Rewel Setelah Minum Susu? Bisa Jadi Alergi, Ma!
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Sesekali mengalami susah tidur di malam hari adalah hal yang wajar pada anak dan bila cara Mama mengatasi gangguan lewat tips di atas berhasil, ini tidaklah menjadi masalah.
Namun jika upaya yang dilakukan gagal dan gangguan tidur tetap terjadi secara berulang, sebaiknya Mama memeriksakan Si Kecil ke dokter. Apalagi jika menunjukkan gejala berikut:
- Sering terbangun di malam hari dan susah terlelap kembali.
- Mimpi buruk beberapa kali..
- Sering mendengkur dan terbangun tiba-tiba di tengah tidur dengan napas pendek.
- Sering menggerakkan kaki, meninju, melakukan gerakan tidak wajar, hingga berteriak saat tidur.
- Masih mengompol pada sudah berusia di atas 5 tahun. Pada usia ini seharusnya anak sudah bisa mengontrol kandung kemihnya, Ma.
Tidak bisa tidur di malam hari bukan selalu menunjukkan kondisi yang berbahaya, Ma. Akan tetapi, tidak berarti Mama bisa sepelekan karena tidur itu penting buat tumbuh kembang Si Kecil.
Ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan Si Kecil dan tips parenting, Ma? Yuk, unduh aplikasi Hallobumil sekarang dan gabung dengan komunitas tumbuh kembang anak untuk mendapatkan edukasi seputar kesehatan anak serta dapat dukungan dari sesama ibu! Jangan lupa, ikuti event edukasi dari HalloBumil, baik online maupun offline. Seru, gratis, dan penuh ilmu parenting! Semua bisa Mama lakukan dalam satu genggaman.