Mama Ada Alergi, Bolehkah Menyusui Si Kecil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/MwhSNUyh5MDi1j-GH_FtA/original/o0nnr3mvlevbacb9qn17hx412m35siyk.png)
Bagi Mama yang baru melahirkan memiliki alergi seperti gatal atau bersin, mungkin sempat khawatir, “Jika ibu menyusui alergi apakah berpengaruh pada bayi?”. Nah, artikel ini hadir untuk memberikan informasi lengkap dan panduan aman bagi ibu menyusui alergi.
Artikel Lainnya: Alergi Makanan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apakah Mama dengan Alergi Boleh Menyusui?
Mama yang bertanya-tanya, “bolehkah ibu alergi menyusui?”, tenang ya, Ma. Mama tetap bisa menyusui, selama kondisi alergi tidak membahayakan kesehatan Mama secara serius.
Kebanyakan alergi ringan, seperti bersin, ruam ringan, atau gatal-gatal, tidak menghalangi Mama untuk memberikan ASI. Malah, ASI tetap menjadi sumber nutrisi terbaik untuk bayi karena mengandung antibodi yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil.
Namun, jika alergi yang dialami Mama cukup parah, misalnya disertai sesak napas atau pembengkakan, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter sebelum melanjutkan menyusui.
Apakah Alergi Bisa Menular Lewat ASI?
Selain saat menyusui, kekhawatiran lainnya yang sering dirasakan para Mama ialah hubungan alergi ibu dan bayi, apakah bayi bisa alergi dari ASI atau tidak. Faktanya, alergi tidak menular melalui ASI. Artinya, Si Kecil tidak akan langsung mengalami alergi hanya karena Mama memilikinya.
Namun, protein dari makanan yang dikonsumsi Mama bisa masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi yang memiliki sensitivitas tertentu. Misalnya, jika Mama mengonsumsi susu sapi dan bayi memiliki alergi terhadap protein susu, bayi bisa mengalami reaksi seperti ruam, diare, atau perut kembung pada bayi.
Makanya, penting bagi Mama untuk memantau reaksi Si Kecil setelah menyusui, terutama jika Mama sedang mengonsumsi makanan yang berpotensi alergi.
Penyebab dan Jenis Alergi yang Umum Terjadi pada Ibu Menyusui
Alergi saat menyusui bisa dipicu oleh berbagai hal, mulai dari makanan hingga lingkungan. Mengetahui penyebab dan jenis alergi akan membantu Mama mengelola kondisi dengan lebih baik.
Alergi makanan (seperti susu, telur, kacang, udang)
Makanan adalah salah satu penyebab alergi yang paling umum. Beberapa jenis makanan yang kerap menimbulkan reaksi alergi pada Mama antara lain:
- Susu sapi dan produk olahannya: Keju, yoghurt, atau mentega.
 - Telur: Baik telur ayam maupun telur bebek.
 - Kacang-kacangan: Seperti kacang tanah dan kacang mete.
 - Makanan laut: Contohnya udang, kerang, atau cumi.
 
Alergi debu, serbuk bunga, atau bulu hewan
Selain makanan, lingkungan juga bisa menjadi sumber gejala alergi pada ibu menyusui. Debu rumah, serbuk bunga, atau bulu hewan peliharaan dapat memicu bersin, hidung tersumbat, mata berair, atau kulit gatal.
Meskipun alergi lingkungan ini biasanya tidak memengaruhi kandungan ASI secara langsung, kondisi tubuh Mama yang kurang nyaman bisa memengaruhi kualitas menyusui, misalnya frekuensi menyusui atau kenyamanan saat menyusui bayi.
Alergi obat-obatan tertentu
Beberapa obat yang dikonsumsi untuk mengatasi alergi juga perlu diperhatikan. Antihistamin generasi pertama, misalnya, dapat membuat Mama mengantuk sehingga menyusui menjadi kurang nyaman. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat alergi agar aman bagi Mama dan bayi.
Artikel Lainnya: Alergi pada Bayi, Pahami Penyebab dan Cara Mengobatinya
Apakah Alergi Mempengaruhi Kualitas ASI?
Mama juga mungkin takut akan pengaruh alergi pada ASI. Kabar baiknya, alergi tidak mengubah kandungan gizi ASI. ASI tetap mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang optimal.
Namun, kondisi tubuh Mama yang sedang tidak nyaman akibat alergi bisa memengaruhi proses menyusui. Misalnya, jika Mama merasa lemas, sering bersin, atau mengalami gatal yang mengganggu, Mama mungkin akan menyusui lebih jarang atau tidak nyaman, yang bisa berdampak pada produksi ASI.
Untuk menjaga kualitas menyusui, pastikan Mama tetap menjaga asupan nutrisi, hidrasi, dan istirahat yang cukup, serta melakukan penanganan alergi sesuai anjuran dokter.
Mama Alergi, Waspada Si Kecil Ikut Alergi
Jika Mama memiliki riwayat alergi, ada kemungkinan bayi juga memiliki kecenderungan alergi. Risiko ini bisa lebih tinggi jika ada faktor genetik dari kedua orang tua.
Penelitian menunjukkan bahwa jika salah satu orang tua memiliki alergi, risiko bayi ikut alergi mencapai sekitar 30–40%, dan bila keduanya alergi, risikonya bisa naik 40% sampai 80%.
Gejala alergi pada bayi bisa muncul sebagai:
- Ruam kulit atau eksim.
 - Diare atau muntah setelah menyusui.
 - Hidung tersumbat atau batuk.
 
Memantau tanda-tanda tersebut sejak dini dapat membantu Mama mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat bersama dokter anak. Sebagai upaya pencegahan tambahan, terutama jika pemberian ASI eksklusif belum memungkinkan, Mama bisa mempertimbangkan penggunaan produk susu formula dengan protein hidrolisat parsial (PHP/pHF).
Produk ini menggunakan protein susu sapi yang telah dipecah menjadi partikel lebih kecil, sehingga menurunkan risiko reaksi alergi sekitar 29% untuk eksim dan hingga 50% untuk wheeze (batuk-ngorok ringan) dibandingkan formula biasa pada bayi dengan risiko tinggi alergi.
Tips Aman Menyusui bagi Mama dengan Alergi
Berikut beberapa cara mengatasi alergi saat menyusui yang bisa Mama lakukan:
- Konsultasi dengan dokter sebelum minum obat alergi: Dokter dapat merekomendasikan obat yang aman untuk ibu menyusui.
 - Hindari makanan pemicu alergi: Catat makanan yang biasanya memicu reaksi alergi pada Mama maupun bayi.
 - Pantau reaksi bayi: Amati tanda-tanda alergi setelah menyusui, terutama jika Mama mengonsumsi makanan berisiko.
 - Jaga kebersihan lingkungan: Kurangi paparan debu, serbuk bunga, dan bulu hewan.
 - Tetap perhatikan kesehatan Mama: Istirahat cukup dan nutrisi yang baik akan membantu tubuh lebih kuat menghadapi alergi dan mendukung produksi ASI.
 
Di sisi lain, terdapat obat alergi untuk ibu menyusui yang bisa Mama konsumsi, namun pemilihannya perlu hati-hati. Antihistamin generasi kedua seperti loratadine dan cetirizine umumnya aman karena tidak menyebabkan kantuk berlebihan pada bayi, sedangkan obat topikal atau krim antihistamin bisa digunakan untuk ruam kulit.
Sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat agar aman bagi Mama dan Si Kecil, serta pantau reaksi bayi setelah penggunaan obat.
Daftar Makanan yang Harus Dihindari Mama Saat Menyusui Si Kecil yang Alergi
Jika bayi memiliki alergi tertentu, Mama sebaiknya menghindari makanan penyebab alergi pada ibu menyusui berikut:
- Susu sapi dan produk olahannya.
 - Telur dan produk olahannya.
 - Kacang-kacangan.
 - Makanan laut, seperti udang dan kerang.
 - Makanan pedas atau berbumbu tajam.
 - Peppermint, peterseli, dan sage.
 - Teh berkafein dan kopi.
 - Minuman bersoda.
 - Makanan bergas seperti brokoli atau kubis.
 - Cokelat.
 
Artikel Lainnya: Si Kecil Terbebas Dari Alergi, Memang Bisa?
Kapan Mama Perlu Berkonsultasi ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika Mama mengalami:
- Gejala alergi yang parah, seperti sesak napas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, dan pusing hebat.
 - Reaksi alergi bayi yang muncul setelah menyusui, seperti ruam, muntah, diare, atau kesulitan bernapas.
 - Ketidaknyamanan menyusui yang membuat Mama sulit memproduksi ASI.
 
Menyusui saat Mama mengalami alergi sebenarnya bisa dilakukan dengan aman asalkan Mama mengetahui penyebab alergi, memantau kondisi bayi, dan mengelola alergi dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter setiap kali Mama merasa ragu atau mengalami gejala alergi yang berat, ya!
Jika bayi menolak menyusu atau Mama khawatir ia memiliki alergi turunan dari keluarga, Mama tidak perlu cemas. Penuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal, meski menghadapi tantangan alergi.
Jika Si Kecil mengalami penurunan berat badan saat alergi muncul, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan dan rekomendasi nutrisi yang sesuai.
Kadang butuh teman sesama pejuang ASI, kan, Ma? Yuk, gabung ke komunitas HalloBumil di WhatsApp. Ada grup khusus Mama menyusui juga, lho! Mau ikut kelas menyusui atau tanya langsung ke dokter ahli? Cek jadwal event online & offline dari HalloBumil biar Mama makin siap jalani perjalanan menyusui! Lihat event-nya di sini.
Yuk, Ma, pantau tumbuh kembang si Kecil dan temukan tips menyusui yang sesuai kondisimu lewat aplikasi HalloBumil. Praktis banget! Download aplikasi HalloBumil sekarang, semua mudah hanya dalam satu genggaman Mama!






:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
