Artikel/Kehamilan/Kandungan Gizi ASI: Nutrisi Sempurna Tuk Tumbuh Kembang Bayi

Kandungan Gizi ASI: Nutrisi Sempurna Tuk Tumbuh Kembang Bayi

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 30 September 2025
Ditinjau oleh dr. Junita Tarigan
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
copylink
ASI adalah nutrisi terbaik yang tak tergantikan untuk bayi. Yuk tengok apa saja kandungan gizi ASI baik makro maupun mikro nutrisi yang sangat penting untuk tumbuh kembang optimal bayi Mama.
menilik-kandungan-gizi-dalam-asi

Setiap Mama yang baru melahirkan pasti mendengar anjuran untuk memberikan ASI eksklusif. Bukan tanpa alasan, namun kandungan gizi ASI menyimpan rahasia besar bagi tumbuh kembang bayi.

Dalam satu tetes ASI, terdapat perpaduan nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, hingga antibodi alami yang tidak bisa ditiru oleh susu formula mana pun. Tak heran jika ASI sering disebut sebagai makanan paling sempurna untuk bayi di awal kehidupannya.

Mengapa ASI Disebut Makanan Terbaik dan Sempurna untuk Bayi?

ASI disebut sebagai makanan terbaik dan sempurna. Berikut sederet manfaat ASI untuk bayi:

  1. Kelengkapan nutrisi: ASI mengandung makro dan mikro nutrien yang dibutuhkan bayi dalam proporsi yang sesuai dengan kemampuan cernaannya.
  2. Mendukung sistem kekebalan dan pencegahan infeksi: ASI mengandung antibodi dan komponen imunologis yang membantu melindungi bayi dari infeksi, seperti diare, pneumonia, ISPA, dan penyakit lainnya.
  3. Lebih mudah dicerna dan diserap: Zat gizi dalam ASI, terutama protein jenis whey, serta struktur lemak yang khas lebih mudah dicerna, dibanding susu sapi atau formula.
  4. Dinamis dan adaptif: Komposisi ASI berubah sesuai usia bayi dan kondisi Mama, sehingga akan menyesuaikan kebutuhan bayi.
  5. Efek jangka panjang: ASI eksklusif selama 6 bulan telah terbukti mengurangi mortalitas bayi, mengurangi risiko infeksi, dan mendukung perkembangan optimal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Secara keseluruhan, kombinasi antara nutrisi ASI yang lengkap, kandungan imunologis, dan kemudahan pencernaan, menjadikan ASI sebagai makanan ideal untuk bayi baru lahir.

Komponen Makro Nutrisi dalam ASI

Makro nutrisi adalah zat gizi utama yang memberikan energi dan bahan baku untuk pertumbuhan bayi. Komponen ASI terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Menariknya, jumlah dan kualitas makro nutrisi dalam ASI berbeda dari susu hewan lain, karena benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan bayi manusia.

Karbohidrat (laktosa): Sumber energi utama

Karbohidrat terbesar dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya sekitar 7 gram per 100 ml ASI. Angka ini menjadikan laktosa sebagai penyumbang hampir separuh kebutuhan energi bayi.

Laktosa tidak hanya memberi tenaga untuk beraktivitas dan tumbuh, tapi juga membantu otak bayi dalam proses perkembangan karena otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi. Selain itu, laktosa berperan penting dalam penyerapan kalsium, magnesium, dan fosfor, yang esensial untuk pembentukan tulang.

Di sisi lain, sebagian laktosa di usus akan difermentasi oleh bakteri baik menjadi asam laktat, yang menciptakan lingkungan usus sehat dan menghambat pertumbuhan kuman jahat. Karena itulah, bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang mengalami gangguan pencernaan dibandingkan dengan bayi yang hanya diberi susu formula.

Protein: Untuk pertumbuhan dan perbaikan sel

Protein dalam ASI jumlahnya memang tidak sebanyak pada susu sapi, tetapi kualitasnya jauh lebih tinggi. Jenis protein dominan adalah whey, yang lebih mudah dicerna dibanding casein. Rasio whey:casein dalam ASI sekitar 60:40, sedangkan pada susu sapi sekitar 20:80, sehingga ASI jauh lebih ramah di usus bayi.

Protein dalam ASI berfungsi membangun jaringan tubuh, mendukung pertumbuhan otot, tulang, dan organ, serta memproduksi berbagai enzim dan hormon. Lebih dari itu, ada juga protein khusus seperti laktoferin yang mengikat zat besi agar tidak dimanfaatkan bakteri jahat, serta lisozim yang mampu menghancurkan dinding bakteri.

Tak ketinggalan imunoglobulin (IgA), yang menjadi pelindung bayi dari infeksi saluran pencernaan dan pernapasan. Dengan protein ini, bayi tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga terlindungi dari berbagai risiko infeksi di masa awal kehidupannya.

Lemak: Penting untuk perkembangan otak dan saraf

Sekitar 50% kalori dari ASI berasal dari lemak. Lemak inilah yang menjadi bahan bakar utama tubuh bayi sekaligus elemen penting untuk pertumbuhan otak. Jenis lemak dalam ASI sangat beragam, mulai dari trigliserida, fosfolipid, kolesterol, hingga asam lemak esensial. Di antara asam lemak tersebut, ada dua yang sangat berperan penting, yakni DHA (docosahexaenoic acid) dan ARA (arachidonic acid).

Keduanya terbukti mendukung perkembangan otak, penglihatan, dan sistem saraf. Inilah alasan mengapa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki kemampuan kognitif lebih baik dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI penuh. Selain itu, lemak dalam ASI membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K.

Menariknya, kadar lemak dalam ASI bisa berubah sesuai fase menyusui, yakni pada awal menyusui lebih encer (foremilk) untuk menghilangkan rasa haus bayi, sementara di akhir menyusui (hindmilk) lebih kental dan kaya lemak untuk membuat bayi kenyang. Hal ini menunjukkan betapa dinamisnya komponen ASI dalam memenuhi kebutuhan bayi dari waktu ke waktu.

Komponen Mikro Nutrisi dalam ASI

Selain makro nutrisi, komponen mikro nutrisi dalam ASI juga sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan bayi. Mikro nutrisi meliputi vitamin dan mineral yang jumlahnya relatif kecil, tetapi fungsinya besar dalam menjaga metabolisme tubuh, daya tahan, serta perkembangan bayi.

Vitamin (A, C, D, E, K, dan B kompleks)

ASI mengandung berbagai vitamin penting yang dibutuhkan bayi di masa tumbuh kembangnya.

  • Vitamin A: Dalam ASI berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mendukung pertumbuhan jaringan. Tidak heran, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih jarang mengalami gangguan penglihatan dini atau rentan infeksi.
  • Vitamin C: Berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh bayi dari kerusakan akibat radikal bebas, sekaligus meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Vitamin D: Sangat penting untuk penyerapan kalsium dan pembentukan tulang yang kuat. Namun, kandungan vitamin D dalam ASI bisa dipengaruhi paparan sinar matahari Mama serta pola makan saat menyusui.
  • Vitamin E: Mendukung kesehatan kulit dan saraf bayi, serta berfungsi sebagai antioksidan.
  • Vitamin K: Berperan dalam proses pembekuan darah, sehingga bayi terhindar dari perdarahan berlebihan.
  • Vitamin B kompleks: (B1, B2, B6, B12, asam folat, niasin) membantu metabolisme energi, perkembangan otak, dan pembentukan sel darah merah bayi.

Dengan kombinasi vitamin ini, nutrisi ASI benar-benar mendukung pertumbuhan bayi secara menyeluruh, mulai dari otak, tulang, hingga sistem imun.

Mineral (kalsium, zat besi, zink)

Selain vitamin, komponen ASI juga kaya mineral penting yang tidak kalah krusial untuk bayi.

  • Kalsium menjadi fondasi utama dalam pembentukan tulang dan gigi. Kadar kalsium dalam ASI sangat mudah diserap oleh tubuh bayi dibandingkan dari sumber lain, sehingga pertumbuhan tulang lebih optimal.
  • Zat Besi dalam ASI jumlahnya memang lebih rendah dibandingkan susu formula, tetapi tingkat penyerapannya bisa mencapai 50%, jauh lebih tinggi daripada zat besi dari makanan lain yang rata-rata hanya 10%–20%. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, sehingga mencegah anemia pada bayi.
  • Zinc (seng) berfungsi memperkuat daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, serta mendukung pertumbuhan sel dan organ bayi. Kekurangan zinc bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga perannya dalam ASI sangat vital.

Kombinasi mineral ini membuat bayi lebih kuat, terhindar dari anemia, serta memiliki tulang dan gigi yang sehat sejak dini

Komponen Zat Bioaktif dalam ASI

Selain makro dan mikro nutrisi, keunggulan ASI terletak pada zat-zat bioaktif, komponen yang tidak tergantikan oleh formula biasa. Berikut zat bioaktif yang terkandung dalam ASI:

Antibodi dan kekebalan tubuh (imunoglobulin)

Imunoglobulin (terutama IgA sekretori) adalah antibodi yang sangat tinggi kandungannya dalam ASI, khususnya kolostrum. Ia membantu melindungi mukosa usus bayi dari kuman yang masuk. Antibodi dari Mama lewat ASI dapat membentuk mikrobiota usus dan menjaga homeostasis usus jangka panjang.

ASI juga mengandung lisozim, laktoferin, dan faktor penghambat mikroba yang berkontribusi terhadap pertahanan bayi terhadap infeksi. Menurut CDC, ASI memberikan antibodi yang membantu bayi membangun sistem imun dan melindungi terhadap penyakit.

Karena bayi belum mampu memproduksi antibodi sendiri pada usia sangat dini, keberadaan imunoglobulin dalam ASI sangat penting sebagai vaksinasi alami.

Enzim dan hormon

ASI mengandung berbagai enzim seperti lipase, amilase, dan peroksidase yang membantu pencernaan dan menekan pertumbuhan mikroba patogen. Selain itu, hormon seperti leptin, ghrelin, eritropoetin, dan faktor pertumbuhan hadir untuk mengatur nafsu makan, regulasi energi, dan perkembangan organ bayi.

Enzim dan hormon dalam ASI tidak hanya membantu pemecahan nutrisi tetapi juga berperan sebagai sinyal biologis yang mempengaruhi metabolisme dan pola perkembangan bayi.

Prebiotik dan probiotik

ASI mengandung komponen seperti oligosakarida manusia (HMO atau human milk oligosaccharides) yang berfungsi sebagai prebiotik, yakni makanan bagi bakteri baik dalam usus bayi. Prebiotik ini mendorong pertumbuhan flora usus yang bermanfaat dan membantu melawan bakteri jahat.

Selain itu, ASI juga mengandung bakteri probiotik (mikroorganisme baik) yang ikut berkontribusi dalam membentuk mikrobiota usus bayi. Kombinasi prebiotik dan probiotik dalam ASI mendukung sistem pencernaan yang sehat dan sistem imun.

Sel punca (stem cell)

Temuan modern menunjukkan bahwa ASI mengandung sel punca mesenkimal dan sel-sel progenitor yang dapat bermigrasi ke jaringan bayi dan berpotensi mendukung regenerasi jaringan. Meski penelitian masih terus berkembang, keberadaan sel punca ini menjadi salah satu aspek unik dari komponen ASI yang tidak mungkin disintesis dalam susu formula.

Tahap Perubahan Komposisi ASI Seiring Waktu

Pada dasarnya, komposisi ASI tidak kaku. ASI akan berubah secara bertahap sesuai fase menyusui.

Kolostrum (emas cair pertama)

Pada beberapa hari pertama setelah kelahiran (biasanya 0–3 hari), Mama menghasilkan kolostrum, cairan kental berwarna kekuningan. Kolostrum ASI kaya akan protein, antibodi, imunoglobulin, lisozim, dan zat bioaktif. Kolostrum ini relatif rendah lemak dan laktosa dibanding ASI matang, tetapi sangat padat dalam fungsi imun. 

Kolostrum juga membantu bayi mengeluarkan mekonium (tinja pertama) dan menurunkan risiko penyakit kuning. Karena kaya antibodi dan zat kekebalan, kolostrum sering disebut sebagai imunisasi pertama bayi.

ASI transisi

Setelah beberapa hari hingga dua minggu, kolostrum berubah menjadi ASI transisi. Di fase ini, produksi air susu meningkat, dan kandungan laktosa, lemak, serta vitamin meningkat sedangkan kadar protein dan antibodi sedikit menurun relatif terhadap kolostrum.

Itulah mengapa selama fase transisi, bayi mulai menerima kombinasi nutrisi yang lebih seimbang sekaligus fungsi proteksi masih cukup tinggi.

ASI matang

Setelah sekitar 2–4 minggu, ASI mulai memasuki fase matang. Di fase ini terdapat keseimbangan optimal antara makro nutrien (karbohidrat, protein, lemak), mikro nutrien (vitamin, mineral), dan zat bioaktif. Komposisinya sangat stabil secara umum, meski sedikit fluktuasi mungkin terjadi sesuai waktu menyusui.

Perlu dicatat bahwa meskipun fase matang telah tercapai, komposisi ASI masih dapat sedikit berubah berdasarkan kondisi Mama atau kebutuhan bayi.

Bagaimana Pola Makan Mama Memengaruhi Kualitas ASI?

Kualitas kandungan gizi ASI sangat dipengaruhi oleh pola makan ibu menyusui. Meskipun tubuh memiliki mekanisme alami untuk tetap menghasilkan nutrisi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi, bila Mama kekurangan asupan tertentu, maka komposisi zat gizi dalam ASI bisa ikut terpengaruh.

Misalnya, kadar vitamin D, vitamin B kompleks, dan asam lemak esensial seperti DHA sangat bergantung pada makanan Mama sehari-hari. Oleh karena itu, makanan ibu menyusui sebaiknya mengandung gizi seimbang yang kaya sayuran, buah, protein hewani dan nabati, serta lemak sehat dari ikan laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Selain menjaga variasi makanan, ibu menyusui juga perlu memperhatikan hidrasi. Kekurangan cairan bisa membuat volume ASI menurun, meskipun tidak langsung mengubah kualitas nutrisinya. Asupan makanan yang bergizi seimbang juga berpengaruh terhadap rasa ASI, yang bisa memperkenalkan bayi pada beragam cita rasa sejak dini. 

Dengan demikian, pola makan Mama yang sehat bukan hanya memastikan bayi memperoleh manfaat penuh dari komponen ASI, tetapi juga membantu menjaga kesehatan Mama sendiri selama masa menyusui.

Memberikan ASI eksklusif adalah investasi terbaik untuk tumbuh kembang si kecil. Namun perjalanan menyusui sering kali penuh tantangan, mulai dari menjaga pola makan ibu menyusui hingga memahami manfaat ASI untuk bayi.

Supaya lebih mudah, Mama bisa ikut bergabung dengan komunitas HalloBumil di WhatsApp, tempat para Mama saling berbagi pengalaman nyata seputar kandungan gizi ASI dan tips menjaga kesehatan.

Kalau ingin lebih mendalam, jangan lewatkan kesempatan mengikuti kelas online HalloBumil, seputar menyusui hingga parenting. Supaya informasi ini selalu ada di genggaman, yuk download aplikasi HalloBumil sekarang.

Dengan satu aplikasi, Mama bisa mendapatkan panduan lengkap tentang komponen ASI, makanan ibu menyusui, hingga tips praktis menjalani hari-hari awal bersama buah hati.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
47
3
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
M

Gojek

  • 1
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas responnya. Semoga informasi nya bermanfaat ya Ma. :) ^sr

  • 0
DK

Gojek

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas responnya. :) ^sm

  • 0
DK

Gojek

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, terima kasih atas responnya. :) ^sm

  • 1

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image